SAMPIT, PROKALTENG.CO – Rencana pengembangan bandara H.Asan Sampit sudah tercetus sejak lama, bahkan dari kepemimpinan bupati periode sebelumnya, Tetapi pengembangan bandara tersebut merupakan kewenangan pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan, sementara pemerintah daerah sifatnya hanya mendukung dan membantu.
Berdasarkan informasi Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Bappelitbang) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), pengembangan Bandara Haji Asan Sampit merupakan salah satu dari 20 usulan strategis yang diajukan Pemerintah Provinsi Kalteng ke pemerintah pusat pada Tahun 2023 untuk tahun anggaran 2024.
Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) H.Halikinnor meminta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk mengawal ketat dan memberikan perhatian khusus rencana pengembangan Bandara Haji Asan Sampit agar dapat terealisasi.
“Saya minta pak Sekda, kepala Dinas Perhubungan, kepala Bandara dan kepala Bapperida, harus memberikan perhatian khusus untuk mengawal terus rencana pengembangan bandara H.Asan Sampit,” kata Halikin belum lama ini.
Menurutnya, Saat ini Bandara Iskandar Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) yang diusulkan secara bersamaan kini telah bisa didarati pesawat Airbus 320 sementara Bandara H.Asan Sampit hingga saat ini belum tau kapan akan dilakukan pengembangannya agar dapat didarati pesawat berbadan besar seperti itu.
“Makanya saya meminta OPD dan instansi terkait agar juga getol dalam memperjuangkan pengembangan bandara. dan saya juga mempersilakan OPD dan instansi terkait jika harus bepergian ke luar daerah untuk kepentingan pengembangan Bandara H. Asan Sampit,” ucap Halikin.
Dirinya berharap pada tahun 2025 nanti, paling tidak ada satu program dalam rangka pengembangan bandara yang terlaksana, baik itu perpanjangan landasan pacu, peningkatan Pavement Classification Number (PCN) bandara, maupun pelebaran landasan pacu.
“Kita doakan saja. Semoga apa yang kita harapan bisa terwujud, dan kita juga telah berupaya maksimal menjalin berkomunikasi dengan Kementerian Perhubungan, supaya pengembangan Bandara Haji Asan Sampit menjadi salah satu prioritas pemerintah pusat,” ujar Halikin
Ia juga menambahkan, pengembangan transportasi udara sangat dibutuhkan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan investasi di Bumi Habaring Hurung ini, apalagi saat ini Bandara Haji Asan Sampit hanya melayani dua rute penerbangan dari dua maskapai dan rute yang terbatas dan harga tiketnya juga cukup lumayan mahal.
“Dengan keterbatasan rute penerbangan dan mahalnya harga tiketnya, membuat masyarakat kita melakukan perjalanan udara melalui bandara lain seperti Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya dan Bandara Iskandar Pangkalan Bun, padahal jumlah investasi kita juga cukup banyak,” tutupnya.(bah/kpg)