34.1 C
Jakarta
Tuesday, November 26, 2024

Kotim Disebut Paling Tercemar Narkoba di Kalteng, Hingga Mei 2024 Mencapai 200 Gram

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Kasus penyebaran Narkoba di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) hingga saat ini dinilai cukup tinggi. Hal itu menjadi PR bagi pemerintah daerah untuk menanggulangi hal tersebut.

Berdasarkan catatan yang dikumpulkan, hingga saat ini sudah banyak dilaporkan kasus penyalahgunaan narkoba yang ditangani oleh pihak berwajib. Tingginya kasus tersebut menjadikan Kotim disebut wilayah paling tercemar Narkoba di Kalteng.

“Hingga bulan Mei ini, tangkapan Narkoba di Kotim cukup tinggi hingga mencapai 200 gram,” ujar Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Kotim Sanggul Lomban Gaol, Senin (13/5).

Dari tingginya kasus tersebut, terindikasi bahwa Kotim menjadi pasar bagi para pengedar barang haram tersebut. Sehingga berbagai upaya dilakukan demi menekan pengedarannya.

Baca Juga :  Kotim Masuk Sepuluh Besar Tertinggi Inflasi

“Makanya kita menggelar sosialisasi dan tes urine di tingkat remaja untuk mencekah sedini mungkin pengedaran Narkoba ini,” sampai Gaol.

Sasaran dikalangan anak muda itu dinilai cukup penting untuk mencegah pengedaran Narkoba. Sebab, anak muda kerap kali menjadi sasaran empuk bagi para pengedar barang haram. Pribadi mereka yang masih labil, membuat para pengedar bisa dengan mudah menjerumuskan mereka ke dalam lingkaran setan tersebut. (sli/kpg).

 

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Kasus penyebaran Narkoba di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) hingga saat ini dinilai cukup tinggi. Hal itu menjadi PR bagi pemerintah daerah untuk menanggulangi hal tersebut.

Berdasarkan catatan yang dikumpulkan, hingga saat ini sudah banyak dilaporkan kasus penyalahgunaan narkoba yang ditangani oleh pihak berwajib. Tingginya kasus tersebut menjadikan Kotim disebut wilayah paling tercemar Narkoba di Kalteng.

“Hingga bulan Mei ini, tangkapan Narkoba di Kotim cukup tinggi hingga mencapai 200 gram,” ujar Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Kotim Sanggul Lomban Gaol, Senin (13/5).

Dari tingginya kasus tersebut, terindikasi bahwa Kotim menjadi pasar bagi para pengedar barang haram tersebut. Sehingga berbagai upaya dilakukan demi menekan pengedarannya.

Baca Juga :  Kotim Masuk Sepuluh Besar Tertinggi Inflasi

“Makanya kita menggelar sosialisasi dan tes urine di tingkat remaja untuk mencekah sedini mungkin pengedaran Narkoba ini,” sampai Gaol.

Sasaran dikalangan anak muda itu dinilai cukup penting untuk mencegah pengedaran Narkoba. Sebab, anak muda kerap kali menjadi sasaran empuk bagi para pengedar barang haram. Pribadi mereka yang masih labil, membuat para pengedar bisa dengan mudah menjerumuskan mereka ke dalam lingkaran setan tersebut. (sli/kpg).

 

Terpopuler

Artikel Terbaru