Site icon Prokalteng

Terdeteksi, Titik Panas Sudah Jauh Melampaui Tahun Lalu

Petugas gabungan saat tengah berjibaku memadaman api Karhutla di Kotim, belum lama ini. (FOTO : BPBD UNTUK KP)

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Musibah Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) seakan tidak ada habis-habisnya untuk dibahas. Berbagai titik api di beberapa spot terus bermunculan. Indikasi adanya unsur kesengajaan dari oknum yang tidak bertanggung jawab terus menerus menyeruak.

Meski sudah diguyur hujan lebat selama beberapa hari pada awal Oktober lalu, hal itu tidak mampu madamkan amukan api Karhutla secara signifikan. Terbukti dari data yang dihimpun oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten

“Kita lihat dari bulan sebelumnya, dari Januari lalu hanya ada beberapa kecamatan yang terdeteksi titik api. Tapi sekarang, dari 17 kecamatan di Kotim semuanya sudah terdeteksi ada titik api,”ujar Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kotim, Agus Mulyadi, Rabu (11/10).

Ia menambahkan titik panas yang tedeteksi bulan ini sudah jauh melampaui jumlah titik panas yang terdeteksi selama tahun lalu. Titik api tersebut dapat berpotensi bertambah selama musim kemarau melanda Kabupaten Kotim di tahun ini.

“Tahun 2022 kita menjumpai ada sebanyak 116 titik panas. Sedangkan pada bulan Oktober ini sudah ada sebanyak 2.331 titik panas yang terdeteksi. Kalau kita akumulasikan dari awal tahun ini, totalnya ada 8.001 titik panas padahal ini belum akhir tahun. Jadi masih berpotensi meningkat,”terangnya.

Dilanjutkannya, kondisi tersebut bisa semakin diperparah dengan informasi prakiraan cuaca yang dirilis oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyebutkan tidak ada pertumbuhan awan hujan yang signifikan di seluruh wilayah di Kotim. “Menurut BMKG tidak ada pertumbuhan awan hujan di wilayah kita. Bahkan Kotim ini termasuk wilayah yang mudah terbakar,”pungkasnya.

Meningkatnya titik panas yang terdeteksi tersebut membuat kualitas udara di Kotim kembali memburuk. Berdasarkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) wilayah Kotim pada pukul 5 pagi, termasuk dalam kategori kualitas udara berbahaya dengan angka 1.358 pm2,5.(sli/kpg/ind)

Exit mobile version