SAMPIT, PROKALTENG.CO– Pemerintah memiliki program pengembangan dan pembinaan, serta revitalisasi bahasa daerah yang dilakukan secara masif. Program ini diimplementasikan melalui program kerja berbagai kementerian, lembaga serta pemerintah daerah yang memiliki hubungan dengan kebahasaan dalam berbagai bidang.
Kemendikbudristek. Melalui Program Merdeka Belajar. Menyasar pengembangan, pembinaan dan revitalisasi bahasa daerah, melalui berbagai program kerja yang diterapkan oleh lembaga-lembaga yang berada di bawah naungannya. Salah satu program kerja Merdeka Belajar ini adalah melakukan pengembangan, pembinaan dan revitalisasi bahasa dan sastra daerah secara langsung, dalam bentuk pelatihan-pelatihan kebahasaan dan kesastraan daerah.
Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) H Halikinnor mendorong seluruh sekolah di daerah ini untuk turut serta menyukseskan program pengembangan dan revitalisasi bahasa daerah. Khususnya bahasa Dayak Sampit. Dalam hal ini Dinas Pendidikan menjadi ujung tombak, dalam upaya pengembangan dan pembinaan serta revitalisasi bahasa daerah Dayak Sampit.
“Saya mendorong semua sekolah yang ada di Kabupaten Kotim ini turut serta menyukseskan program pengembang dan revitalisasi bahasa dayak sampit kepada generasi penerus. kita melalui program belajar mengajar,” kata Halikin, Jumat (9/6).
Halikin mengaku sangat mendukung program pengembangan dan revitalisasi bahasa daerah. Khususnya bahasa Dayak Sampit. Karena sangat penting, agar bahasa daerah tidak sampai punah tergerus oleh kemajuan jaman. Dan awal bulan Juni lalu dilakukan kegitan pelatihan, sebagai upaya implementasi model perlindungan bahasa daerah, yang merupakan bagian dari Program Merdeka Belajar Kemendikbudristek.
“Saya mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah. Selaku unit pelaksana tugas dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbudristek yang melaksanakan kegiatan pelatihan guru master atau guru utama revitalisasi bahasa daerah untuk tunas bahasa ibu bahasa Dayak Sampit di Kabupaten Kotim,” ucap Halikin.
“Semoga segala jerih payah yang kita lakukan bisa mendapatkan hasil yang maksimal dan bermanfaat bagi kelestarian bahasa dan sastra bahasa Dayak Sampit,” ucapnya. (bah/ans/ind)