26.7 C
Jakarta
Saturday, July 27, 2024
spot_img

Tol Sungai Berpotensi Atasi Banjir

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Program pengerukan alur Sungai Mentaya yang dangkal untuk dijadikan tol sungai diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam menanggulangi masalah banjir. Dengan adanya pengerukan tersebut diharapkan aliran air akan menjadi lancar.

“Kita berharap pengerukan Sungai Mentaya yang dilaksanakan tahun ini dapat berpengaruh juga terhadap laju aliran air sehingga mengurangi dampak banjir. Kalau pun banjir, tidak terlalu lama,” kata Bupati Kotim, Halikinnor Senin, (10/10).

Halikinnor  mengatakan, pendangkalan di bagian alur Sungai Mentaya turut mempengaruhi potensi banjir. Pendangkalan ini diyakini membuat arus air ke muara menjadi lambat sehingga memicu luapan di bantaran sungai dan merendam permukiman.

Banjir yang merupakan masalah tahunan sudah menjadi perhatian pemerintah daerah dari dulu. Sebagian masyarakat terbiasa tinggal di bantaran sungai dan tidak mau direlokasi ke tempat yang lebih tinggi meski permukiman mereka menjadi langganan banjir. Warga beralasan tinggal di bantaran sungai untuk mempermudah pekerjaan mereka sebagai nelayan maupun petani yang banyak beraktivitas di sungai.

Baca Juga :  Kasus Kebakaran di Kotim Tahun 2022 Menurun

Halikin menerangkan, pemerintah pernah membangun perumahan di kawasan perbukitan untuk warga Desa Hanjalipan, tetapi masyarakat enggan pindah karena terbiasa tinggal di pinggir sungai, terutama nelayan dan lainnya. “Ini salah satu kendala klasik kita, tetapi ke depan paling tidak infrastrukturnya kita perbaiki menyesuaikan kemampuan keuangan daerah,” kata bupati.

Saat ini, banjir masih menggenang beberapa wilayah di Kotim. Meskipun mulai berangsur surut, namun masyarakat diminta tetap waspada karena intensitas hujan masih tinggi sehingga banjir rawan kembali terjadi. Pemerintah daerah terus menyalurkan bantuan kebutuhan pokok untuk korban banjir. Petugas kesehatan juga disiapkan untuk memberikan pelayanan.(sli/ans/kpg)

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Program pengerukan alur Sungai Mentaya yang dangkal untuk dijadikan tol sungai diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam menanggulangi masalah banjir. Dengan adanya pengerukan tersebut diharapkan aliran air akan menjadi lancar.

“Kita berharap pengerukan Sungai Mentaya yang dilaksanakan tahun ini dapat berpengaruh juga terhadap laju aliran air sehingga mengurangi dampak banjir. Kalau pun banjir, tidak terlalu lama,” kata Bupati Kotim, Halikinnor Senin, (10/10).

Halikinnor  mengatakan, pendangkalan di bagian alur Sungai Mentaya turut mempengaruhi potensi banjir. Pendangkalan ini diyakini membuat arus air ke muara menjadi lambat sehingga memicu luapan di bantaran sungai dan merendam permukiman.

Banjir yang merupakan masalah tahunan sudah menjadi perhatian pemerintah daerah dari dulu. Sebagian masyarakat terbiasa tinggal di bantaran sungai dan tidak mau direlokasi ke tempat yang lebih tinggi meski permukiman mereka menjadi langganan banjir. Warga beralasan tinggal di bantaran sungai untuk mempermudah pekerjaan mereka sebagai nelayan maupun petani yang banyak beraktivitas di sungai.

Baca Juga :  Kasus Kebakaran di Kotim Tahun 2022 Menurun

Halikin menerangkan, pemerintah pernah membangun perumahan di kawasan perbukitan untuk warga Desa Hanjalipan, tetapi masyarakat enggan pindah karena terbiasa tinggal di pinggir sungai, terutama nelayan dan lainnya. “Ini salah satu kendala klasik kita, tetapi ke depan paling tidak infrastrukturnya kita perbaiki menyesuaikan kemampuan keuangan daerah,” kata bupati.

Saat ini, banjir masih menggenang beberapa wilayah di Kotim. Meskipun mulai berangsur surut, namun masyarakat diminta tetap waspada karena intensitas hujan masih tinggi sehingga banjir rawan kembali terjadi. Pemerintah daerah terus menyalurkan bantuan kebutuhan pokok untuk korban banjir. Petugas kesehatan juga disiapkan untuk memberikan pelayanan.(sli/ans/kpg)

spot_img
spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru