Site icon Prokalteng

Kemarau Membuat Ketersediaan Air Bersih untuk Konsumsi Menipis

Bupati Kotim H Halikinnor saat turut mendistribusikan air di wilayah selatan Kotim, Minggu (3/9).(FOTO : RUSLI/KP)

Bupati Kotim H Halikinnor saat turut mendistribusikan air di wilayah selatan Kotim, Minggu (3/9).(FOTO : RUSLI/KP)

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Musim kemarau yang melanda Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) cukup lama, membuat ketersediaan air bersih untuk konsumsi menipis. Hal tersebut terlihat di Desa Samuda, Kelurahan Menataya Hilir Selatan, Kabupaten Kotim.

Air di wilayah bagian selatan Kotim tersebut kini terasa payau dan asin. Hal itu membuat air yang menjadi sumber kehidupan di daerah tersebut tidak bisa dikonsumsi oleh warga. Melihat hal itu, Pemerintah Kabupaten Kotim langsung bergerak cepat untuk mengatasi masalah tersebut.

Sejak beberpa hari terakhir, air bersih terus didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan air bersih konsumsi warga yang tinggal di daerah selatan tersebut. Bupati Kabupaten Kotim H Halikinnor pun ikut terjun langsung untuk melakukan pengecekkan, dan pendistribusian air untuk masyarakat yang mengalami kesulitan air bersih, di wilayah selatan tersebut.

“Hari ini kita melakukan pendistribusian air bersih. Ini sudah berjalan beberapa hari. Namun hari ini saya ingin mengecek langsung pendistribusiannya. Karena wilayah selatan kita ini, kalau sudah musim kemarau, sumber airnya jadi payau dan asin, sehingga tidak bisa dikonsumsi,” kata Halikin, saat bincangi awak media.

Dirinya telah mengerahkan segenap organisasi perangkat daerah (OPD). Untuk bisa mendistribusikan air bersih ke wilayah tersebut. Selain itu, perusahaan daerah air minum (PDAM) yang ada di sana diharapkan dapat beroperasi. Menurut informasi yang dirinya dapatkan, sumber air dibeberapa titik sudah dapat diambil. Hanya saja perlu pendistribusian melalui pipa besar ke rumah warga yang memiliki sambungan.

“Saya sudah instruksikan mulai hari ini akan ada lima mobil tangki yang stanby. Untuk mendistribusikan air bersih kepada masyarakat dengan harapan tidak ada masyarakat yang kekurangan air bersih selama musim kemarau,” ujar Halikin.

“Tokoh masyarakat, RT, maupun RW bisa melaporkan ke kepala desa atau camat. Jika mengalami kesulitan air bersih. Sehingga nanti dilaporkan ke BPBD, dan BPBD dapat mengkoordinir para OPD agar air bersih bisa didistribusikan,” tambahnya. (sli/ans/kpg/ind)

Exit mobile version