25.4 C
Jakarta
Tuesday, April 1, 2025

Tekan Kenaikan Harga Beras dengan Pasar Penyeimbang dan Pasar Murah

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO  – Harga besar mengalami lonjakan harga di berbagai daerah, termasuk di Kalimantan Tengah (Kalteng). Pasalnya, lonjakan mampu membuat inflasi tidak terkendali.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kalteng, berupaya menekan harga bahan pokok tersebut. Karena  Beras merupakan bahan makanan pokok yang dibutuhkan oleh hampir semua masyarakat.

“Namun, belakangan ini harga beras di Kalteng mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Melalui kerjasama Dinas Perdagangan dan Industri Provinsi Kalteng dengan Bulog, kami berusaha menekan kenaikan harga dengan cara menggalakkan pasar penyeimbang dan pasar murah,” kata Kepala Disdagperin Kalteng Aster Bonawati, Sabtu (2/3).

Aster Bonawati menyatakan, bahwa pihaknya terus berupaya untuk mengendalikan harga beras di daerah tersebut. Salah satu cara yang kami lakukan adalah dengan mengadakan pasar penyeimbang dan pasar murah, setiap harinya di depan SMAN 1 Palangkaraya.

Baca Juga :  Buka Islamic Fair MTQH ke XXXI Provinsi Kalteng, Begini Harapan Istri Gubernur

“Upaya kami terus mengadakan pasar – pasar di berbagai daerah dan tempat yang menjadi tujuan masyarakat. Sehingga mampu menekan lonjakan harga beras saat ini,” ujarnya.

Ia menuturkan, pasar penyeimbang dan pasar murah menjadi salah satu inisiatif pemerintah untuk membantu masyarakat dalam memperoleh bahan pokok dengan harga terjangkau. Demikian upaya tersebut tidak lepas dari keterlibatan Bulog sebagai mitra kerja yang membantu distribusi beras ke pasar-pasar yang ada.

“Kenaikan harga beras dapat menjadi masalah serius bagi sebagian masyarakat, terutama mereka yang hidup di daerah pedesaan dan mengandalkan beras sebagai makanan utama mereka. Oleh karena itu, upaya mengendalikan harga beras menjadi langkah positif yang harus terus dilakukan oleh pihak-pihak terkait,” jelasnya.

Baca Juga :  Alhamdulillah, Kalteng Dapat Jatah 500 Orang Berkuliah di PTN Bergengsi

Disamping itu, Aster menyampaikan, turut juga memperhatikan daerah pantau BPS seperti Palangkaraya, Kotawaringin Timur (Kotim) , Kapuas dan Sukamara. Karena itu menjadi pemicu kenaikan inflasi.

“Tidak hanya provinsi tetap bekerja sama dengan kota dan kabupaten menentukan target masing-masing dalam menangani harga beras tersebut. Maka kerjasama antara pihak terkait dan masyarakat menjadi kunci untuk menjaga ketersediaan dan kualitas beras serta membantu pengendalian kenaikan harga yang mengancam kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (hfz)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO  – Harga besar mengalami lonjakan harga di berbagai daerah, termasuk di Kalimantan Tengah (Kalteng). Pasalnya, lonjakan mampu membuat inflasi tidak terkendali.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kalteng, berupaya menekan harga bahan pokok tersebut. Karena  Beras merupakan bahan makanan pokok yang dibutuhkan oleh hampir semua masyarakat.

“Namun, belakangan ini harga beras di Kalteng mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Melalui kerjasama Dinas Perdagangan dan Industri Provinsi Kalteng dengan Bulog, kami berusaha menekan kenaikan harga dengan cara menggalakkan pasar penyeimbang dan pasar murah,” kata Kepala Disdagperin Kalteng Aster Bonawati, Sabtu (2/3).

Aster Bonawati menyatakan, bahwa pihaknya terus berupaya untuk mengendalikan harga beras di daerah tersebut. Salah satu cara yang kami lakukan adalah dengan mengadakan pasar penyeimbang dan pasar murah, setiap harinya di depan SMAN 1 Palangkaraya.

Baca Juga :  Buka Islamic Fair MTQH ke XXXI Provinsi Kalteng, Begini Harapan Istri Gubernur

“Upaya kami terus mengadakan pasar – pasar di berbagai daerah dan tempat yang menjadi tujuan masyarakat. Sehingga mampu menekan lonjakan harga beras saat ini,” ujarnya.

Ia menuturkan, pasar penyeimbang dan pasar murah menjadi salah satu inisiatif pemerintah untuk membantu masyarakat dalam memperoleh bahan pokok dengan harga terjangkau. Demikian upaya tersebut tidak lepas dari keterlibatan Bulog sebagai mitra kerja yang membantu distribusi beras ke pasar-pasar yang ada.

“Kenaikan harga beras dapat menjadi masalah serius bagi sebagian masyarakat, terutama mereka yang hidup di daerah pedesaan dan mengandalkan beras sebagai makanan utama mereka. Oleh karena itu, upaya mengendalikan harga beras menjadi langkah positif yang harus terus dilakukan oleh pihak-pihak terkait,” jelasnya.

Baca Juga :  Alhamdulillah, Kalteng Dapat Jatah 500 Orang Berkuliah di PTN Bergengsi

Disamping itu, Aster menyampaikan, turut juga memperhatikan daerah pantau BPS seperti Palangkaraya, Kotawaringin Timur (Kotim) , Kapuas dan Sukamara. Karena itu menjadi pemicu kenaikan inflasi.

“Tidak hanya provinsi tetap bekerja sama dengan kota dan kabupaten menentukan target masing-masing dalam menangani harga beras tersebut. Maka kerjasama antara pihak terkait dan masyarakat menjadi kunci untuk menjaga ketersediaan dan kualitas beras serta membantu pengendalian kenaikan harga yang mengancam kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (hfz)

Terpopuler

Artikel Terbaru