26.3 C
Jakarta
Tuesday, April 1, 2025

Bupati Kobar Gerak Cepat! Aksi Ketiga Percepatan Penurunan Stunting Dimulai

PANGKALAN BUN, PROKALTENG.CO – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) terus berupaya menekan angka stunting melalui langkah strategis. Tahun ini, aksi ketiga percepatan penurunan stunting akan digelar, menegaskan komitmen daerah dalam mengatasi permasalahan gizi kronis pada anak. Langkah ini membutuhkan sinergi berbagai pihak agar program berjalan efektif dan tepat sasaran.

Bupati Kobar Hj. Nurhidayah menegaskan, aksi ketiga akan diwujudkan melalui rembuk stunting, sebuah forum koordinasi untuk merancang kebijakan intervensi yang lebih terarah.

“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam menangani stunting. Dibutuhkan kolaborasi semua elemen agar angka kasus ini bisa ditekan secara signifikan,” ujarnya.

Kegiatan ini merupakan bagian dari delapan aksi percepatan yang dilakukan secara terintegrasi dengan pendekatan intervensi berbasis koordinasi dan sinergi lintas sektor. Masukan dari rembuk stunting nantinya akan menjadi dasar dalam merancang program kerja pemerintah daerah agar lebih efektif.

Baca Juga :  Meramu Pakan Unggas Sendiri Solusi Efektif Mengatasi Lonjakan Harga Pakan Komersial

Hj. Nurhidayah menambahkan, strategi percepatan ini tidak hanya menjadi fokus di tingkat kabupaten, tetapi juga agenda nasional. Setiap tahun, evaluasi dan penguatan koordinasi dilakukan agar dampaknya lebih optimal.

“Penanganan stunting adalah tanggung jawab bersama. Diperlukan kesinergian dalam berbagai aspek, mulai dari penyediaan pangan bergizi, sanitasi layak, hingga pola hidup sehat. Ini bukan upaya jangka pendek, tetapi harus berkelanjutan agar menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas,” ungkapnya.

Pemerintah menargetkan percepatan penanganan stunting hingga 2025 dengan harapan angka kasus dapat ditekan seminimal mungkin. Rembuk stunting kali ini juga menekankan pentingnya perhatian terhadap 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), periode krusial bagi tumbuh kembang anak.

Baca Juga :  Kunker ke Kobar, Menhub Komitmen Meningkatkan Pelayanan Bandara dan Pelabuhan di Kalimantan

Hasil rembuk ini akan menjadi bagian dari rencana intervensi gizi terintegrasi, yang nantinya dimasukkan dalam dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan rencana kerja (renja) SKPD tahun 2026. (son/ce/ala)

PANGKALAN BUN, PROKALTENG.CO – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) terus berupaya menekan angka stunting melalui langkah strategis. Tahun ini, aksi ketiga percepatan penurunan stunting akan digelar, menegaskan komitmen daerah dalam mengatasi permasalahan gizi kronis pada anak. Langkah ini membutuhkan sinergi berbagai pihak agar program berjalan efektif dan tepat sasaran.

Bupati Kobar Hj. Nurhidayah menegaskan, aksi ketiga akan diwujudkan melalui rembuk stunting, sebuah forum koordinasi untuk merancang kebijakan intervensi yang lebih terarah.

“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam menangani stunting. Dibutuhkan kolaborasi semua elemen agar angka kasus ini bisa ditekan secara signifikan,” ujarnya.

Kegiatan ini merupakan bagian dari delapan aksi percepatan yang dilakukan secara terintegrasi dengan pendekatan intervensi berbasis koordinasi dan sinergi lintas sektor. Masukan dari rembuk stunting nantinya akan menjadi dasar dalam merancang program kerja pemerintah daerah agar lebih efektif.

Baca Juga :  Meramu Pakan Unggas Sendiri Solusi Efektif Mengatasi Lonjakan Harga Pakan Komersial

Hj. Nurhidayah menambahkan, strategi percepatan ini tidak hanya menjadi fokus di tingkat kabupaten, tetapi juga agenda nasional. Setiap tahun, evaluasi dan penguatan koordinasi dilakukan agar dampaknya lebih optimal.

“Penanganan stunting adalah tanggung jawab bersama. Diperlukan kesinergian dalam berbagai aspek, mulai dari penyediaan pangan bergizi, sanitasi layak, hingga pola hidup sehat. Ini bukan upaya jangka pendek, tetapi harus berkelanjutan agar menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas,” ungkapnya.

Pemerintah menargetkan percepatan penanganan stunting hingga 2025 dengan harapan angka kasus dapat ditekan seminimal mungkin. Rembuk stunting kali ini juga menekankan pentingnya perhatian terhadap 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), periode krusial bagi tumbuh kembang anak.

Baca Juga :  Kunker ke Kobar, Menhub Komitmen Meningkatkan Pelayanan Bandara dan Pelabuhan di Kalimantan

Hasil rembuk ini akan menjadi bagian dari rencana intervensi gizi terintegrasi, yang nantinya dimasukkan dalam dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan rencana kerja (renja) SKPD tahun 2026. (son/ce/ala)

Terpopuler

Artikel Terbaru