PANGKALAN BUN, PROKALTENG.CO – Hingga saat ini masyarakat masih mengeluhkan berkaitan dengan banyaknya antrean Bahan Bakar Minyak (BBM). Beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di Kabupaten Kotawaringin Barat selalu mengular.
Hal ini membuat resah masyarakat karena tidak jarang mendapatkan bahan bakar tersebut. Sehingga banyak yang mengeluh dan meminta pemerintah segeta bertindak.
“Benar kami sudah mendapatkan laporan dan masalah ini segera dilakukan pembahasan. Kami sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan segera menggelar rapat bersama Pertamina,” kata Asisten I Pemkab Kobar, Teuku Ali Syahbana, barubaru ini.
Menurutnya, masalah kelangkaan dan antrean yang terjadi masih belum dapat diketahui penyebab secara pasti. Sehingga nantinya dengan melakukan pertemuan akan diketahui masalahnya. Selain itu masalah ini juga menjadi perhatian serius pemerintah daerah.
Sehingga perlu segera dicarikan upaya mencari solusi. Untuk itu Pemkab Kobar telah melakukan koordinasi intensif dengan Polres dan berbagai pihak terkait. Kelangkaan BBM ini.
Lantaran dengan banyaknya keluhan dan antrean yang mengular dapat mengganggu aktivitas masyarakat. Selain itu juga dikuatirkan berdampak mengancam kestabilan ekonomi lokal.
“Minimal dilakukan pembahasan berkaitan penertiban distribusi BBM. Pemkab juga berencana memberikan arahan kepada para pemilik SPBU untuk memastikan pendistribusian berjalan sesuai aturan dan tidak ada penyalahgunaan,”ujarnya.
Pemkab sendiri akan melakukan langkah cepat dan tegas untuk mencegah dampak lebih luas terhadap perekonomian daerah. Mengingat BBM adalah salah satu urat nadi ekonomi, jika distribusinya terganggu, roda perekonomian bisa terhenti. (son/ans)
PANGKALAN BUN, PROKALTENG.CO – Hingga saat ini masyarakat masih mengeluhkan berkaitan dengan banyaknya antrean Bahan Bakar Minyak (BBM). Beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di Kabupaten Kotawaringin Barat selalu mengular.
Hal ini membuat resah masyarakat karena tidak jarang mendapatkan bahan bakar tersebut. Sehingga banyak yang mengeluh dan meminta pemerintah segeta bertindak.
“Benar kami sudah mendapatkan laporan dan masalah ini segera dilakukan pembahasan. Kami sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan segera menggelar rapat bersama Pertamina,” kata Asisten I Pemkab Kobar, Teuku Ali Syahbana, barubaru ini.
Menurutnya, masalah kelangkaan dan antrean yang terjadi masih belum dapat diketahui penyebab secara pasti. Sehingga nantinya dengan melakukan pertemuan akan diketahui masalahnya. Selain itu masalah ini juga menjadi perhatian serius pemerintah daerah.
Sehingga perlu segera dicarikan upaya mencari solusi. Untuk itu Pemkab Kobar telah melakukan koordinasi intensif dengan Polres dan berbagai pihak terkait. Kelangkaan BBM ini.
Lantaran dengan banyaknya keluhan dan antrean yang mengular dapat mengganggu aktivitas masyarakat. Selain itu juga dikuatirkan berdampak mengancam kestabilan ekonomi lokal.
“Minimal dilakukan pembahasan berkaitan penertiban distribusi BBM. Pemkab juga berencana memberikan arahan kepada para pemilik SPBU untuk memastikan pendistribusian berjalan sesuai aturan dan tidak ada penyalahgunaan,”ujarnya.
Pemkab sendiri akan melakukan langkah cepat dan tegas untuk mencegah dampak lebih luas terhadap perekonomian daerah. Mengingat BBM adalah salah satu urat nadi ekonomi, jika distribusinya terganggu, roda perekonomian bisa terhenti. (son/ans)
