28.2 C
Jakarta
Friday, April 26, 2024

Cara Pemkab Buktikan Katingan Sebagai Konservasi Hutan Untuk Borneo

Pemerintah Kabupaten Katingan
kini sedang mengusulkan pembentukan Taman Hutan Raya (TAHURA). Lokasinya
ditetapkan di Bukit Bala daerah Desa Tumbang Manggo Kecamatan Sanaman Mantikei.
Untuk melihat secara langsung lokasi itu, Bupati Katingan Sakariyas didampingi
Sekda Nikodemus dan Kepala OPD, langsung melakukan ekspedisi ke Bukit Bala.
Berikut catatannya, ketika Kalteng Pos mengikut ekspedisi tersebut.

JERI SP, KASONGAN

KALTENGPOS.CO – Kegiatan ekspedisi ke Bukit Bala, sebenarnya
dilakukan Minggu lalu. Namun karena ada banjir musiman di wilayah hulu,
sehingga ditunda menjadi hari Selasa (21/7).

Sebelumnya saya tidak ada rencana
ikut kegiatan ini. Namun ketika bertemu dengan pak Bupati Katingan Sakariyas di
kediamannya pada Minggu malam, beliau mengajak saya langsung untuk ikut.

“Hari Selasa ikut ya, kita
ke Bukit Bala. Sambil olahraga saja,” katanya dengan penulis.

Mendengar itu, saya pun siap
ikut. Pagi Selasa sekitar pukul 06.00 wib saya sudah datang ke kediamannya.
Sesampai dirumah orang nomor satu di Katingan itu, saya ditawarkan minum madu
campur jamu. “Ini jamu anti Covid. Dicampur dengan madu. Untuk menjaga
stamina kita,” kata Sakariyas sambil meracik sendiri jamu itu untuk saya
minum.

Setelah melakukan persiapan, dan
rombonganpun sudah siap. Kami pun berangkat dengan menggunakan mobil, menuju
Desa Tumbang Manggo sekitar pukul 07.30 wib. Kurang lebih dua jam, kami pun
sampai di desa itu. Kami juga istirahat sejenak di Guest House milik perusahaan
HPH PT Dwima.

Baca Juga :  Bupati Katingan : Perbaiki Pelayanan Kepada Umat

Setelah itu baru berangkat menuju
lokasi Bukit Bala, dengan jarak tempuh kurang lebih setengah jam. Sesampai
dilokasi, kurang lebih pukul 11.00 wib, begitu rombongan kumpul di kaki bukit,
pendakian bukit yang tingginya sekitar 400 meter itu pun kami lakukan.

Bukit Bala ini memang tidak
terlalu tinggi. Namun tanjakannya, cukup menguras tenaga, membuat napas
ngos-ngosan. Saya pun beberapa kali istirahat. Untungnya dilokasi pendakian,
tidak kena langsung sinar matahari. Karena terlindung pohon. Sebab lokasi itu
hutannya tidak pernah disentuh, dan masih hutan perawan. Di lokasi itu, tumbuh
berbagai macam jenis pohon. Ada yang ukurannya yang sangat besar. Diperkirakan
diameternya lebih dari 3 hingga 4 meter.

“Ini memang tidak pernah
kita sentuh. Ini masih asli mas, dan betul-betul terjaga,” kata Manager
Perusahaan PT Dwima Harsono, ketika kami istirahat di tengah pendakian.

Pendakian terus berlanjut. Saya
beberapa kali berhenti. Termasuk Kepala Dinas PUPR Kabupaten Katingan Christian
Rain, yang sempat sama-sama dipertengahan bukit naik dengan saya. Sementara
rombongan Bupati Katingan Sakariyas yang lebih dulu naik, sudah tidak terlihat
lagi.

Walaupun terasa lelah, dan kaki
terasa berat ketika melangkah. Namun saya terus semangat, untuk mencapai puncak
bukit. Keringat pun terus menetes. Tak sedikit dari rombongan kami, memilih
balik ke kaki bukit.

Baca Juga :  Sakariyas: Jangan Ada yang Main-main dengan Perencanaan Pembangunan

Setelah berjuang selama kurang
lebih satu jam, saya akhir bisa mencapai puncak Bukit Bala. Saya tidak melihat
jam lagi ketika sampai di puncak. Rasa lelah terasa hilang, ketika
berhasil  menuntaskan pendakian Bukit Bala.
“Salut bisa sampai ke Puncak,” kata Deddy Ferras, Kabag Pemerintahan
Setda Katingan.

Setelah istirahat sejenak, kami
rombongan wartawan langsung wawancara dengan Bupati. Dijelaskannya, bahwa
luasan Bukit Bala ini ada 2800 hektar. Ini lah nanti yang akan menjadi TAHURA.
Mereka ingin membuktikan bahwa Katingan sebagai konservasi untuk Borneo.

“Saya sangat senang sekali,
hari ini (Selasa, red) kita bisa bersama-sama melihat langsung Bukit ini. Sangat
luar biasa. Ini pertama saya kesini. Ini hutan yang sangat asli. Silahkan
masyarakat dari mana saja untuk datang, melihat langsung hutan ini,” ucap
Sakariyas.

Kedepan dia berharap, ini bisa
menjadi objek wisata di Kabupaten Katingan. Apalagi akses  untuk menuju lokasi juga tidak begitu jauh.
Kemudian setelah kami selesai wawancara. Rombongan langsung kembali turun ke
kaki bukit melewati jalan yang sama. Ketika turun, kami lebih cepat.

Kemudian setelah dari Bukit Bala,
kami juga sempat ke Bukit Kecubung. Lokasinya juga sangat jauh. Disini tidak
banyak yang kami lakukan, hanya sekedar melihat pohon Ulin. Setelah itu kami
kembali ke Kasongan dan sampai sekitar pukul 20.30 wib.(*)

Pemerintah Kabupaten Katingan
kini sedang mengusulkan pembentukan Taman Hutan Raya (TAHURA). Lokasinya
ditetapkan di Bukit Bala daerah Desa Tumbang Manggo Kecamatan Sanaman Mantikei.
Untuk melihat secara langsung lokasi itu, Bupati Katingan Sakariyas didampingi
Sekda Nikodemus dan Kepala OPD, langsung melakukan ekspedisi ke Bukit Bala.
Berikut catatannya, ketika Kalteng Pos mengikut ekspedisi tersebut.

JERI SP, KASONGAN

KALTENGPOS.CO – Kegiatan ekspedisi ke Bukit Bala, sebenarnya
dilakukan Minggu lalu. Namun karena ada banjir musiman di wilayah hulu,
sehingga ditunda menjadi hari Selasa (21/7).

Sebelumnya saya tidak ada rencana
ikut kegiatan ini. Namun ketika bertemu dengan pak Bupati Katingan Sakariyas di
kediamannya pada Minggu malam, beliau mengajak saya langsung untuk ikut.

“Hari Selasa ikut ya, kita
ke Bukit Bala. Sambil olahraga saja,” katanya dengan penulis.

Mendengar itu, saya pun siap
ikut. Pagi Selasa sekitar pukul 06.00 wib saya sudah datang ke kediamannya.
Sesampai dirumah orang nomor satu di Katingan itu, saya ditawarkan minum madu
campur jamu. “Ini jamu anti Covid. Dicampur dengan madu. Untuk menjaga
stamina kita,” kata Sakariyas sambil meracik sendiri jamu itu untuk saya
minum.

Setelah melakukan persiapan, dan
rombonganpun sudah siap. Kami pun berangkat dengan menggunakan mobil, menuju
Desa Tumbang Manggo sekitar pukul 07.30 wib. Kurang lebih dua jam, kami pun
sampai di desa itu. Kami juga istirahat sejenak di Guest House milik perusahaan
HPH PT Dwima.

Baca Juga :  Bupati Katingan : Perbaiki Pelayanan Kepada Umat

Setelah itu baru berangkat menuju
lokasi Bukit Bala, dengan jarak tempuh kurang lebih setengah jam. Sesampai
dilokasi, kurang lebih pukul 11.00 wib, begitu rombongan kumpul di kaki bukit,
pendakian bukit yang tingginya sekitar 400 meter itu pun kami lakukan.

Bukit Bala ini memang tidak
terlalu tinggi. Namun tanjakannya, cukup menguras tenaga, membuat napas
ngos-ngosan. Saya pun beberapa kali istirahat. Untungnya dilokasi pendakian,
tidak kena langsung sinar matahari. Karena terlindung pohon. Sebab lokasi itu
hutannya tidak pernah disentuh, dan masih hutan perawan. Di lokasi itu, tumbuh
berbagai macam jenis pohon. Ada yang ukurannya yang sangat besar. Diperkirakan
diameternya lebih dari 3 hingga 4 meter.

“Ini memang tidak pernah
kita sentuh. Ini masih asli mas, dan betul-betul terjaga,” kata Manager
Perusahaan PT Dwima Harsono, ketika kami istirahat di tengah pendakian.

Pendakian terus berlanjut. Saya
beberapa kali berhenti. Termasuk Kepala Dinas PUPR Kabupaten Katingan Christian
Rain, yang sempat sama-sama dipertengahan bukit naik dengan saya. Sementara
rombongan Bupati Katingan Sakariyas yang lebih dulu naik, sudah tidak terlihat
lagi.

Walaupun terasa lelah, dan kaki
terasa berat ketika melangkah. Namun saya terus semangat, untuk mencapai puncak
bukit. Keringat pun terus menetes. Tak sedikit dari rombongan kami, memilih
balik ke kaki bukit.

Baca Juga :  Sakariyas: Jangan Ada yang Main-main dengan Perencanaan Pembangunan

Setelah berjuang selama kurang
lebih satu jam, saya akhir bisa mencapai puncak Bukit Bala. Saya tidak melihat
jam lagi ketika sampai di puncak. Rasa lelah terasa hilang, ketika
berhasil  menuntaskan pendakian Bukit Bala.
“Salut bisa sampai ke Puncak,” kata Deddy Ferras, Kabag Pemerintahan
Setda Katingan.

Setelah istirahat sejenak, kami
rombongan wartawan langsung wawancara dengan Bupati. Dijelaskannya, bahwa
luasan Bukit Bala ini ada 2800 hektar. Ini lah nanti yang akan menjadi TAHURA.
Mereka ingin membuktikan bahwa Katingan sebagai konservasi untuk Borneo.

“Saya sangat senang sekali,
hari ini (Selasa, red) kita bisa bersama-sama melihat langsung Bukit ini. Sangat
luar biasa. Ini pertama saya kesini. Ini hutan yang sangat asli. Silahkan
masyarakat dari mana saja untuk datang, melihat langsung hutan ini,” ucap
Sakariyas.

Kedepan dia berharap, ini bisa
menjadi objek wisata di Kabupaten Katingan. Apalagi akses  untuk menuju lokasi juga tidak begitu jauh.
Kemudian setelah kami selesai wawancara. Rombongan langsung kembali turun ke
kaki bukit melewati jalan yang sama. Ketika turun, kami lebih cepat.

Kemudian setelah dari Bukit Bala,
kami juga sempat ke Bukit Kecubung. Lokasinya juga sangat jauh. Disini tidak
banyak yang kami lakukan, hanya sekedar melihat pohon Ulin. Setelah itu kami
kembali ke Kasongan dan sampai sekitar pukul 20.30 wib.(*)

Terpopuler

Artikel Terbaru