34.8 C
Jakarta
Sunday, May 19, 2024
spot_img

11 Desa di Katingan Menjadi Prioritas dalam Penanganan Stunting

KASONGAN, PROKALTENG.CO– Prevalensi stunting di Kabupaten Katingan saat ini telah mencapai 34 persen. Pada tahun anggaran 2024, semua pihak diingatkan agar penanganan stunting di Kabupaten Katingan harus diselesaikan, dan mampu mencapai target nasional sebesar 14 persen.

Hal ini ditegaskan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Katingan, Pransang, dalam Rapat Koordinasi Aksi I (Analisis Situasi) Konvergensi Percepatan Penanggulangan Stunting (KP2S) di ruang rapat Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Katingan, Kamis (2/5).

Dalam Rapat Koordinasi Aksi I ini, dibahas mengenai analisis situasi program penurunan stunting, yakni proses untuk mengidentifikasi sebaran prevalensi stunting di wilayah Kabupaten Katingan, ketersediaan program, serta pemahaman terhadap permasalahan dalam integrasi intervensi gizi spesifik yang sensitif terhadap sasaran rumah tangga pada 1000 hari pertama kehidupan.

Baca Juga :  Geram Oknum Pegawai Tak Disiplin, Sakariyas: Giliran Dikurangi Sedikit

“Tujuan dari analisis situasi ini adalah untuk membantu pemerintah dalam menentukan program atau kegiatan yang menjadi prioritas alokasi, serta menentukan upaya perbaikan manajemen layanan guna meningkatkan akses rumah tangga pada 1000 HPK terhadap intervensi gizi spesifik dan sensitif,” ujarnya.

Melalui rapat ini, kata Pransang, diharapkan dapat diperoleh hasil dari diskusi evaluasi, hasil SKI Tahun 2023, dan KP2S Aksi 1 (Analisis Situasi) terkait pemetaan prevalensi stunting dan cakupan program, serta penentuan desa lokus stunting di Kabupaten Katingan. Hal ini dilakukan sebelum kegiatan rembuk Stunting tingkat Provinsi Kalimantan Tengah yang akan dilaksanakan pada tanggal 22 Mei mendatang.

Dari hasil rapat tersebut, diambil kesimpulan bahwa terdapat 11 desa di wilayah Kabupaten Katingan yang menjadi prioritas dalam penanganan stunting, yaitu Desa Pegatan Hulu, Pegatan Hilir, Hampalit, Rangan Tangko, Bangun Jaya, Kasongan Lama, Tewang Karangan, Tumbang Braoi, Tumbang Mangara, Talian Kereng, dan Desa Baun Bango.

Baca Juga :  Katingan Hilir Menjadi Prioritas Program BRS

“Saya berharap kita semua dapat fokus dan bekerja keras dalam penanganan stunting di daerah kita,” tandasnya. (eri/uni/kpg)

KASONGAN, PROKALTENG.CO– Prevalensi stunting di Kabupaten Katingan saat ini telah mencapai 34 persen. Pada tahun anggaran 2024, semua pihak diingatkan agar penanganan stunting di Kabupaten Katingan harus diselesaikan, dan mampu mencapai target nasional sebesar 14 persen.

Hal ini ditegaskan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Katingan, Pransang, dalam Rapat Koordinasi Aksi I (Analisis Situasi) Konvergensi Percepatan Penanggulangan Stunting (KP2S) di ruang rapat Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Katingan, Kamis (2/5).

Dalam Rapat Koordinasi Aksi I ini, dibahas mengenai analisis situasi program penurunan stunting, yakni proses untuk mengidentifikasi sebaran prevalensi stunting di wilayah Kabupaten Katingan, ketersediaan program, serta pemahaman terhadap permasalahan dalam integrasi intervensi gizi spesifik yang sensitif terhadap sasaran rumah tangga pada 1000 hari pertama kehidupan.

Baca Juga :  Geram Oknum Pegawai Tak Disiplin, Sakariyas: Giliran Dikurangi Sedikit

“Tujuan dari analisis situasi ini adalah untuk membantu pemerintah dalam menentukan program atau kegiatan yang menjadi prioritas alokasi, serta menentukan upaya perbaikan manajemen layanan guna meningkatkan akses rumah tangga pada 1000 HPK terhadap intervensi gizi spesifik dan sensitif,” ujarnya.

Melalui rapat ini, kata Pransang, diharapkan dapat diperoleh hasil dari diskusi evaluasi, hasil SKI Tahun 2023, dan KP2S Aksi 1 (Analisis Situasi) terkait pemetaan prevalensi stunting dan cakupan program, serta penentuan desa lokus stunting di Kabupaten Katingan. Hal ini dilakukan sebelum kegiatan rembuk Stunting tingkat Provinsi Kalimantan Tengah yang akan dilaksanakan pada tanggal 22 Mei mendatang.

Dari hasil rapat tersebut, diambil kesimpulan bahwa terdapat 11 desa di wilayah Kabupaten Katingan yang menjadi prioritas dalam penanganan stunting, yaitu Desa Pegatan Hulu, Pegatan Hilir, Hampalit, Rangan Tangko, Bangun Jaya, Kasongan Lama, Tewang Karangan, Tumbang Braoi, Tumbang Mangara, Talian Kereng, dan Desa Baun Bango.

Baca Juga :  Katingan Hilir Menjadi Prioritas Program BRS

“Saya berharap kita semua dapat fokus dan bekerja keras dalam penanganan stunting di daerah kita,” tandasnya. (eri/uni/kpg)

spot_img
spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru