26.4 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

Pembangunan RS Tumbang Samba Terkendala Listrik, Air dan Naker

KASONGAN, PROKALTENG.CO – Sejak awal tahun tadi, Pemerintah Kabupaten Katingan telah membangun rumah sakit di Kecamatan Katingan Tengah. Ini dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan bagi warga di wilayah hulu Katingan.

Namun pembangunan rumah sakit (RS) Tumbang Samba dengan nilai hampir Rp 30 miliar itu rupanya mengalami sejumlah kendala. Seperti jaringan listrik dan air. Pasalnya, di lokasi yang dikerjakan oleh kontraktor dari Palangka Raya itu, posisinya cukup jauh dari wilayah perkampungan warga.

Bupati Katingan Sakariyas mengatakan, dua kendala tersebut harus segera dicarikan solusinya. Dibangunnya rumah sakit ditempat itu jelasnya, karena ada yang memberikan hibah tanah untuk pembangunan tersebut.

"Kita berterima kasih ada ada yang memberikan hibah tanah itu. Cuma ya itu, ada kendala jaringan listrik dan air yang tidak sampai ke jalur itu," jelasnya kepada Kalteng Pos, Kamis (29/7).

Baca Juga :  Tangani Karhutla, Sakariyas: Peralatan Kita Sudah Siap Semua

“Untuk mengatasi kendala ini, kami sudah melakukan komunikasi dengan PLN. Nanti pemerintah daerah akan membuat jaringan listrik ke wilayah itu. Mulai dari pemasangan tiang dan lainnya. Tinggal nanti PLN yang menyambung,” timpal Sakariyas.

Lalu bagaimana dengan suplai air bersih? Sakariyas mengaku dirinya belum tahu apakah PDAM Katingan bisa memasok air bersih ke RS tersebut. “Untuk PDAM, kami belum tahu. Apa bisa jalan tidak ke lokasi itu. Karena lokasinya cukup jauh. Nanti akan kita komunikasikan dengan PDAM," ujarnya.

Selanjutnya terkait progres pembangunan rumah sakit, sekarang sudah mencapai sekitar 37 persen. Dia optimis tahun ini pembangunannya bisa selesai. Namun informasi lain, juga ada kendala tenaga kerja.

Baca Juga :  Manfaatkan Cuaca yang Masih Mendukung untuk Pacu Pembangunan

“Karena sebelumnya ada yang pulang ke pulau Jawa. Karena ada PPKM, tenaga kerja itu kesulitan balik ke Katingan. Sekarang tersisa 30 orang saja yang bekerja, dari jumlah 65 orang. Saya minta pekerjaan tetap jalan, dengan tenaga yang ada itu dulu," tegasnya.

KASONGAN, PROKALTENG.CO – Sejak awal tahun tadi, Pemerintah Kabupaten Katingan telah membangun rumah sakit di Kecamatan Katingan Tengah. Ini dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan bagi warga di wilayah hulu Katingan.

Namun pembangunan rumah sakit (RS) Tumbang Samba dengan nilai hampir Rp 30 miliar itu rupanya mengalami sejumlah kendala. Seperti jaringan listrik dan air. Pasalnya, di lokasi yang dikerjakan oleh kontraktor dari Palangka Raya itu, posisinya cukup jauh dari wilayah perkampungan warga.

Bupati Katingan Sakariyas mengatakan, dua kendala tersebut harus segera dicarikan solusinya. Dibangunnya rumah sakit ditempat itu jelasnya, karena ada yang memberikan hibah tanah untuk pembangunan tersebut.

"Kita berterima kasih ada ada yang memberikan hibah tanah itu. Cuma ya itu, ada kendala jaringan listrik dan air yang tidak sampai ke jalur itu," jelasnya kepada Kalteng Pos, Kamis (29/7).

Baca Juga :  Tangani Karhutla, Sakariyas: Peralatan Kita Sudah Siap Semua

“Untuk mengatasi kendala ini, kami sudah melakukan komunikasi dengan PLN. Nanti pemerintah daerah akan membuat jaringan listrik ke wilayah itu. Mulai dari pemasangan tiang dan lainnya. Tinggal nanti PLN yang menyambung,” timpal Sakariyas.

Lalu bagaimana dengan suplai air bersih? Sakariyas mengaku dirinya belum tahu apakah PDAM Katingan bisa memasok air bersih ke RS tersebut. “Untuk PDAM, kami belum tahu. Apa bisa jalan tidak ke lokasi itu. Karena lokasinya cukup jauh. Nanti akan kita komunikasikan dengan PDAM," ujarnya.

Selanjutnya terkait progres pembangunan rumah sakit, sekarang sudah mencapai sekitar 37 persen. Dia optimis tahun ini pembangunannya bisa selesai. Namun informasi lain, juga ada kendala tenaga kerja.

Baca Juga :  Manfaatkan Cuaca yang Masih Mendukung untuk Pacu Pembangunan

“Karena sebelumnya ada yang pulang ke pulau Jawa. Karena ada PPKM, tenaga kerja itu kesulitan balik ke Katingan. Sekarang tersisa 30 orang saja yang bekerja, dari jumlah 65 orang. Saya minta pekerjaan tetap jalan, dengan tenaga yang ada itu dulu," tegasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru