KUALA KURUN, PROKALTENG.CO – Penjabat (Pj) Bupati Gunung Mas (Gumas), Herson B. Aden, mengimbau agar pihak Desk Pilkada Kabupaten setempat melakukan evaluasi dan mitigasi terhadap potensi hambatan dalam distribusi logistik Pilkada 2024. Hal ini guna mengurangi risiko bencana, baik sebelum, selama, maupun setelah distribusi berlangsung.
“Banwas Provinsi Kalteng juga menyarankan agar kita memprediksi kemungkinan hambatan dalam transportasi logistik Pilkada. Ini penting untuk memastikan tidak ada gangguan yang menghambat kelancaran distribusi,” ungkap Herson, Senin (18/11).
Dengan kondisi aksesibilitas yang beragam di Kabupaten Gumas dan cuaca musim hujan yang sedang melanda, Herson khawatir distribusi logistik pada 27 November mendatang bisa terganggu. Ia menegaskan bahwa jika barang logistik terlambat tiba, maka pelaksanaan Pilkada bisa terganggu.
“Jika barang tidak tiba pada 27 November, maka bisa dipastikan pemilihan tidak bisa dilakukan di daerah tersebut. Saya harap hal itu tidak terjadi,” jelasnya.
Herson pun berharap agar seluruh pihak terkait, termasuk Desk Pilkada, Forkopimda, dan masyarakat, turut mendukung dan memantau kelancaran pendistribusian logistik.
“Semua pihak harus berperan aktif agar proses ini berjalan dengan baik dan lancar,” tutupnya. (nya)
KUALA KURUN, PROKALTENG.CO – Penjabat (Pj) Bupati Gunung Mas (Gumas), Herson B. Aden, mengimbau agar pihak Desk Pilkada Kabupaten setempat melakukan evaluasi dan mitigasi terhadap potensi hambatan dalam distribusi logistik Pilkada 2024. Hal ini guna mengurangi risiko bencana, baik sebelum, selama, maupun setelah distribusi berlangsung.
“Banwas Provinsi Kalteng juga menyarankan agar kita memprediksi kemungkinan hambatan dalam transportasi logistik Pilkada. Ini penting untuk memastikan tidak ada gangguan yang menghambat kelancaran distribusi,” ungkap Herson, Senin (18/11).
Dengan kondisi aksesibilitas yang beragam di Kabupaten Gumas dan cuaca musim hujan yang sedang melanda, Herson khawatir distribusi logistik pada 27 November mendatang bisa terganggu. Ia menegaskan bahwa jika barang logistik terlambat tiba, maka pelaksanaan Pilkada bisa terganggu.
“Jika barang tidak tiba pada 27 November, maka bisa dipastikan pemilihan tidak bisa dilakukan di daerah tersebut. Saya harap hal itu tidak terjadi,” jelasnya.
Herson pun berharap agar seluruh pihak terkait, termasuk Desk Pilkada, Forkopimda, dan masyarakat, turut mendukung dan memantau kelancaran pendistribusian logistik.
“Semua pihak harus berperan aktif agar proses ini berjalan dengan baik dan lancar,” tutupnya. (nya)
