26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Tahun 2022, Tidak Ada Lagi Anak Putus Sekolah di Barsel

BUNTOK, PROKALTENG.CO -Dinas Pendidikan Barito Selatan (Barsel) menargetkan, bahwa pada tahun 2022 mendatang, tidak ada lagi anak yang putus sekolah dan bisa menuntut ilmu dengan baik.

“Berdasarkan data yang kita miliki, untuk anak usia sekolah yang telah putus sekolah dan anak yang tidak, tercatat di bawah 2 persen,” kata Kepala Dinas Pendidikan Barito Selatan, Su’aib kepada Prokalteng.co, Senin (3/5) di ruang kerjanya.

Menurutnya, hal ini menjadi pekerjaan rumah (PR) dan tentu menjadi kewajiban bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) supaya tidak ada lagi anak di Barito Selatan yang putus sekolah. Apalagi tidak sekolah pada usia 7 sampai 12 tahun.

“Kalau putus sekolah atau tidak bisa sekolah karena ekonomi, kita akan mengupayakan untuk memberikan bantuan dan beasiswa. Begitu juga dengan anak yang disabilitas, sehingga mereka bisa bersekolah,” ucapnya.

Baca Juga :  Jangan Gaptek, ASN Harus Kuasai Teknologi Informasi

Untuk sekarang lanjutnya, pihaknya sedang memfokuskan melakukan tracking terhadap anak putus sekolah maupun yang tidak sekolah diusia sekolah tersebut. “Karena tidak boleh ada anak yang masih usia sekolah yang tidak bersekolah, dan itu merupakan standar yang harus di nol kan kedepannya,” tegasnya.

Karena itu, ia mengintruksikan kepada setiap sekolah yang ada di daerah, untuk melakukan pendataan. Selain itu, pihaknya sudah mengirim surat kepada Kepala Desa yang ada di daerah ini untuk mambantu mendata pada masing-masing desanya.

“Hingga saat ini tidak sampai 50 persen kepala desa yang mengirimkan data tersebut kepada kami, sehingga kami mengalami kesulitan dalam merekap datanya,” ungkapnya.

Kalau turun ke setiap desa kata Su’aib, memerlukan dana yang besar, sehingga pihaknya meminta bantuan setiap sekolah dan kepala desa melakukan pendataannya.

Baca Juga :  Masih Fokus Memberantas Covid 19

Lebih dalam, pendataan terhadap anak tidak sekolah maupun yang putus sekolah ini sangat penting dilakukan. Supaya bisa diprogramkan sejumlah kegiatan, sehingga mereka bisa bersekolah. “Tidak sekolah maupun yang putus sekolah ini merupakan kasus luar biasa, dan itu yang menjadi perhatian kita, dan Dinas Pendidikan berusaha melakukan tracking dan angkanya harus dinolkan ke depannya,” tutupnya.

BUNTOK, PROKALTENG.CO -Dinas Pendidikan Barito Selatan (Barsel) menargetkan, bahwa pada tahun 2022 mendatang, tidak ada lagi anak yang putus sekolah dan bisa menuntut ilmu dengan baik.

“Berdasarkan data yang kita miliki, untuk anak usia sekolah yang telah putus sekolah dan anak yang tidak, tercatat di bawah 2 persen,” kata Kepala Dinas Pendidikan Barito Selatan, Su’aib kepada Prokalteng.co, Senin (3/5) di ruang kerjanya.

Menurutnya, hal ini menjadi pekerjaan rumah (PR) dan tentu menjadi kewajiban bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) supaya tidak ada lagi anak di Barito Selatan yang putus sekolah. Apalagi tidak sekolah pada usia 7 sampai 12 tahun.

“Kalau putus sekolah atau tidak bisa sekolah karena ekonomi, kita akan mengupayakan untuk memberikan bantuan dan beasiswa. Begitu juga dengan anak yang disabilitas, sehingga mereka bisa bersekolah,” ucapnya.

Baca Juga :  Jangan Gaptek, ASN Harus Kuasai Teknologi Informasi

Untuk sekarang lanjutnya, pihaknya sedang memfokuskan melakukan tracking terhadap anak putus sekolah maupun yang tidak sekolah diusia sekolah tersebut. “Karena tidak boleh ada anak yang masih usia sekolah yang tidak bersekolah, dan itu merupakan standar yang harus di nol kan kedepannya,” tegasnya.

Karena itu, ia mengintruksikan kepada setiap sekolah yang ada di daerah, untuk melakukan pendataan. Selain itu, pihaknya sudah mengirim surat kepada Kepala Desa yang ada di daerah ini untuk mambantu mendata pada masing-masing desanya.

“Hingga saat ini tidak sampai 50 persen kepala desa yang mengirimkan data tersebut kepada kami, sehingga kami mengalami kesulitan dalam merekap datanya,” ungkapnya.

Kalau turun ke setiap desa kata Su’aib, memerlukan dana yang besar, sehingga pihaknya meminta bantuan setiap sekolah dan kepala desa melakukan pendataannya.

Baca Juga :  Masih Fokus Memberantas Covid 19

Lebih dalam, pendataan terhadap anak tidak sekolah maupun yang putus sekolah ini sangat penting dilakukan. Supaya bisa diprogramkan sejumlah kegiatan, sehingga mereka bisa bersekolah. “Tidak sekolah maupun yang putus sekolah ini merupakan kasus luar biasa, dan itu yang menjadi perhatian kita, dan Dinas Pendidikan berusaha melakukan tracking dan angkanya harus dinolkan ke depannya,” tutupnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru