PROKALTENG.CO– Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut bahwa sebanyak 43,8% wilayah di Indonesia telah memasuki musim hujan. Hal ini membuat potensi bencana hidrometeorologi berupa banjir hingga longsor menjadi lebih besar.
Dalam keterangan resminya, BMKG menjelaskan bahwa faktor lokal di masing-masing wilayah menjadikan kondisi atmosfer relatif labil sehingga meningkatkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.
“Mempertimbangkan peningkatan potensi hujan dalam waktu mendatang, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu banjir, genangan, dan longsor yang berdampak pada aktivitas harian maupun transportasi,” tulis keterangan resmi BMKG, dikutip Selasa (28/10).
Sebagai langkah mitigasi, BMKG menyarankan masyarakat menjaga saluran drainase agar tidak tersumbat serta rutin memantau informasi cuaca resmi BMKG sebelum beraktivitas.
Selain itu, masyarakat juga diharapkan untuk waspada terhadap cuaca yang dapat berubah sewaktu-waktu, seperti hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir.
Oleh karena itu, menjauhi wilayah terbuka ketika terjadi hujan yang disertai petir serta menjauhi pohon, bangunan dan infrastruktur yang sudah rapuh ketika terjadi hujan yang disertai angin kencang menjadi penting.
Adapun penggunaan tabir surya dan asupan cairan tubuh yang cukup penting karena cuaca terik dapat terjadi sewaktu-waktu.
“Siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, yang dapat terjadi kapan saja,” tegas BMKG.
“Tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan. Informasi ini akan terus diperbarui sesuai dengan perkembangan cuaca terbaru,” pungkasnya.
Sebelumnya, hujan deras terjadi di beberapa daerah beberapa hari belakangan ini. Di sisi lain, beberapa daerah di Indonesia masih merasakan sengatan matahari yang cukup tinggi. Hal ini menurut BMKG terjadi karena awal musim hujan di Indonesia tidak terjadi dalam waktu bersamaan.
BMKG menyebut bahwa baru sebanyak 43,8% dari zona musim (ZOM) di wilayah Indonesia yang telah memasuki musim hujan pada dasarian kedua Oktober 2025 ini. Selanjutnya, musim hujan akan meluas secara bertahap ke wilayah selatan dan timur.
Adapun puncak musim hujan, BMKG memprediksi akan banyak terjadi pada November hingga Desember 2025 di Indonesia bagian barat dan pada Januari hingga Februari 2026 di Indonesia bagian selatan dan timur. (jpg)
