27.7 C
Jakarta
Tuesday, November 26, 2024

Pancasila Jangan Hanya sebagai Jimat

IDEOLOGI Pancasila saat ini dinilai telah diabaikan oleh
masyarakat. Mereka hanya menganggap Pancasila sebagai sebuah jimat untuk
menjaga keutuhan bangsa tanpa mengimpelementasikan nilai luhur Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari.

Hal ini diungkapkan, Mantan
Asisten Operasi Panglima TNI Supiadin Aries Saputra. Menurutnya, kemerosotan
nilai Pancasila di kalangan masyarakat merupakan dampak dari reformasi yang
telah membubarkan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4).

“Ya ini kan memang dampak
reformasi, begitu reformasi dicabutlah P4 secara resmi padahal kan P4 itu kan
metoda. Dia alat untuk menyosaliasikan Pancasila, nah seharusnya pada waktu
ketika P4 dibubarkan sebagai metoda harus dibentuk metoda baru,” ungkap
Supiadin kepada Kantor Berita Politik RMOL di acara Menangkal Radikalisme
Menjaga Indonesia, Penang Bistro, Jakarta Pusat, Jumat (25/10).

Baca Juga :  BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Kilat Sepekan ke Depan

Supiadin menyayangkan pemerintah
telah menghapus P4, padahal dari sana terdapat metode untuk mengamalkan
Pancasila. Meski sudah dibubarkan, kata Supiadin, melalui pemerintahan Joko
Widodo P4 dibangkitkan kembali dengan wajah bernama Badan Pembinaan Idelogi
Pancasila (BPIP).

Namun, adanya BPIP tidak menjawab
menurunnya Pancasila di kalangan masyarakat.

“Sekarang ada BPIP nah apakah
BPIP sudah sampai aparatnya kepada daerah ternyata kan masih di pusat nah ini
tanggung jawab secara umum BPIP nih,” ucapnya.

Pihaknya mengimbau kepada seluruh
lapisan masyarakat dari mulai lingkungan rumah hingga ranah Walikota untuk tak
henti bersosialisasi maupun mengimplementasikan Pancasila.

“Jadi oleh karena itu ideologi
Pancasila itu harus terus melalui kepala daerah. Gubernur harus setiap hari
bicara Pancasila kepada masyarakatnya. Tapi jangan lupa kesejahteraan jangan
ditinggalkan. Kesejahteraan di kedepankan juga ini jangan ditinggalkan,”
ucapnya.

Baca Juga :  Hadir Menjangkau Pelosok, BRI Kerahkan Teras Kapal

“Saya tadi bilang keamanan dan
kesejahteraan itu selalu berjalan seiringan, dia tidak pernah saling
mendahului, begitu ada yang saling mendahului dan meninggalkannya di situ mulai
meninggalkan bencana,” tutupnya. (rmol/kpc)

IDEOLOGI Pancasila saat ini dinilai telah diabaikan oleh
masyarakat. Mereka hanya menganggap Pancasila sebagai sebuah jimat untuk
menjaga keutuhan bangsa tanpa mengimpelementasikan nilai luhur Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari.

Hal ini diungkapkan, Mantan
Asisten Operasi Panglima TNI Supiadin Aries Saputra. Menurutnya, kemerosotan
nilai Pancasila di kalangan masyarakat merupakan dampak dari reformasi yang
telah membubarkan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4).

“Ya ini kan memang dampak
reformasi, begitu reformasi dicabutlah P4 secara resmi padahal kan P4 itu kan
metoda. Dia alat untuk menyosaliasikan Pancasila, nah seharusnya pada waktu
ketika P4 dibubarkan sebagai metoda harus dibentuk metoda baru,” ungkap
Supiadin kepada Kantor Berita Politik RMOL di acara Menangkal Radikalisme
Menjaga Indonesia, Penang Bistro, Jakarta Pusat, Jumat (25/10).

Baca Juga :  BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Kilat Sepekan ke Depan

Supiadin menyayangkan pemerintah
telah menghapus P4, padahal dari sana terdapat metode untuk mengamalkan
Pancasila. Meski sudah dibubarkan, kata Supiadin, melalui pemerintahan Joko
Widodo P4 dibangkitkan kembali dengan wajah bernama Badan Pembinaan Idelogi
Pancasila (BPIP).

Namun, adanya BPIP tidak menjawab
menurunnya Pancasila di kalangan masyarakat.

“Sekarang ada BPIP nah apakah
BPIP sudah sampai aparatnya kepada daerah ternyata kan masih di pusat nah ini
tanggung jawab secara umum BPIP nih,” ucapnya.

Pihaknya mengimbau kepada seluruh
lapisan masyarakat dari mulai lingkungan rumah hingga ranah Walikota untuk tak
henti bersosialisasi maupun mengimplementasikan Pancasila.

“Jadi oleh karena itu ideologi
Pancasila itu harus terus melalui kepala daerah. Gubernur harus setiap hari
bicara Pancasila kepada masyarakatnya. Tapi jangan lupa kesejahteraan jangan
ditinggalkan. Kesejahteraan di kedepankan juga ini jangan ditinggalkan,”
ucapnya.

Baca Juga :  Hadir Menjangkau Pelosok, BRI Kerahkan Teras Kapal

“Saya tadi bilang keamanan dan
kesejahteraan itu selalu berjalan seiringan, dia tidak pernah saling
mendahului, begitu ada yang saling mendahului dan meninggalkannya di situ mulai
meninggalkan bencana,” tutupnya. (rmol/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru