Korban luka aksi massa di sekitar kompleks DPR-MPR, Senayan,
Jakarta Pusat, terus bertambah. Mereka dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Pertamina
(RSPP), Jakarta Selatan, dengan beragam kondisi.
Kepala Humas RSPP Agus Susetyo menerangkan, hingga pukul 23.30
sudah ada sebanyak 87 pasien korban luka bentrokan di kompleks DPR. Mayoritas
korban bentrokan mengalami kondisi sesak napas karena gas air mata.
รขโฌลPara korban tersebut di antaranya terdiri dari 66 pasien
statusnya pasien hijau, kemudian 14 pasien status kuning, dan satu pasien
status merah,รขโฌย ujar Agus ditemui JawaPos.com di Instalasi Gawat Darurat (IGD)
RSPP pada Selasa (24/9) malam.
Lebih jauh Agus menuturkan, pasien yang masuk IGD RSPP dilakukan
triase. Triase adalah pemilahan status gawat darurat pasien yang bersangkutan.
รขโฌลJadi kalau status hijau itu dia pasien sadar, mandiri, dan bisa
dilakukan tindakan medis dan bisa dijadwalkan langsung. Kalau kuning, itu
diobservasi, dilakukan tindakan pasien dalam keadaan stabil. Sementara kalau
kondisi merah harus dilakukan penanganan cepat, kalau tidak dilakukan
penanganan cepat maka status pasiennya menjadi fatal,รขโฌย jelas Agus.
Agus menuturkan, malam ini ada juga korban yang mesti dilakukan
tindakan rawat inap. Pasien rawat inap ada dua orang karena mengalami benturan
kepala, sedangkan yang satunya terjatuh dan mengalami cedera tulang punggung.
Sejauh ini, menurut dia, tidak ada korban meninggal di RSPP.
Selain sesak napas, kondisi pasien lainnya yakni patah tulang atau dislokasi
tulang, luka bekas memar, dan luka terbuka.(jpg)