31 C
Jakarta
Sunday, September 22, 2024

Pilkada 2020, Bawaslu Diharapkan Objektif dan Netral

MENTERI Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengharapkan Badan Pengawas
Pemilu (Bawaslu) berlaku objektif dan netral dalam perhelatan Pilkada Serentak
2020. Hal ini dilontarkan Tito dalam acara Launching Pengawasan dan
Pemutakhiran Indeks Kerawanan Pilkada 2020 di Gedung Bawaslu RI, Jakarta,
Selasa (23/6).

“Kami berharap pada teman-teman Bawaslu, semua jajaran, dalam kontestasi
Pilkada ini adalah wasit. Kami harap bisa menjadi wasit yang betul-betul baik,
yang objektif, netral,” ucap Tito.

Mantan Kapolri ini menuturkan, Pilkada Serentak 2020 yang akan
diselenggarakan pada 270 daerah ini diharapkan menonjolkan isu penanganan
Covid-19 yang saat ini tengah melanda. Ini supaya kontestasi pemilihan kepala
daerah nanti bisa meredam konflik yang biasa terjadi pada sebuah elektoral,
misalnya saja isu-isu primordial seperti menguatnya politisasi isu SARA.

Baca Juga :  Cegah Penyebaran Virus Korona, Angkasa Pura I Cek Kesehatan Penumpang

“Saya kira jika isu sentral ini adalah masalah efektivitas daerah dalam
menangani Covid dan dampak sosialnya, maka akan dapat menegasi atau mereduksi
potensi isu-isu yang bisa menjadi primordial atau yang sering kali menjadi
masalah atau konflik dalam Pilkada, masalah suku, masalah keagamaan. Isu ini
bisa tertekan dengan adanya isu tentang penanganan Covid dan dampak sosialnya,”
ujar Tito.

Oleh karenanya, Tito meminta peserta Pilkada baik petahana maupun
penantang untuk mengedepankan isu-isu tersebut untuk merebut hati masyarakat.
“Ini adalah adu gagasan untuk menekan penyebaran Covid, nanti akan dinilai oleh
masyarakatnya apakah mampu atau tidak menangani Covid,” ujar Tito.

MENTERI Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengharapkan Badan Pengawas
Pemilu (Bawaslu) berlaku objektif dan netral dalam perhelatan Pilkada Serentak
2020. Hal ini dilontarkan Tito dalam acara Launching Pengawasan dan
Pemutakhiran Indeks Kerawanan Pilkada 2020 di Gedung Bawaslu RI, Jakarta,
Selasa (23/6).

“Kami berharap pada teman-teman Bawaslu, semua jajaran, dalam kontestasi
Pilkada ini adalah wasit. Kami harap bisa menjadi wasit yang betul-betul baik,
yang objektif, netral,” ucap Tito.

Mantan Kapolri ini menuturkan, Pilkada Serentak 2020 yang akan
diselenggarakan pada 270 daerah ini diharapkan menonjolkan isu penanganan
Covid-19 yang saat ini tengah melanda. Ini supaya kontestasi pemilihan kepala
daerah nanti bisa meredam konflik yang biasa terjadi pada sebuah elektoral,
misalnya saja isu-isu primordial seperti menguatnya politisasi isu SARA.

Baca Juga :  Cegah Penyebaran Virus Korona, Angkasa Pura I Cek Kesehatan Penumpang

“Saya kira jika isu sentral ini adalah masalah efektivitas daerah dalam
menangani Covid dan dampak sosialnya, maka akan dapat menegasi atau mereduksi
potensi isu-isu yang bisa menjadi primordial atau yang sering kali menjadi
masalah atau konflik dalam Pilkada, masalah suku, masalah keagamaan. Isu ini
bisa tertekan dengan adanya isu tentang penanganan Covid dan dampak sosialnya,”
ujar Tito.

Oleh karenanya, Tito meminta peserta Pilkada baik petahana maupun
penantang untuk mengedepankan isu-isu tersebut untuk merebut hati masyarakat.
“Ini adalah adu gagasan untuk menekan penyebaran Covid, nanti akan dinilai oleh
masyarakatnya apakah mampu atau tidak menangani Covid,” ujar Tito.

Terpopuler

Artikel Terbaru