32.7 C
Jakarta
Friday, November 22, 2024

Mabes Polri Mulai Garap Kasus Pendeta Saifuddin Ibrahim

PROKALTENG.CO – Mabes Polri memastikan akan memproses polemik pernyataan Pendeta Saifuddin Ibrahim mengenai permintaan menghapus 300 ayat Al-Qur’an kepada Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Kombes Gatot Repli Handoko mengatakan pihaknya sedang mendalami video di mana Saefudin melontarkan kalimat itu.

“Polri akan mendalami masalah tersebut,” kata Gatot saat dikonfirmasi JPNN.com (jaringan prokalteng.co), Kamis (17/3).

Perwira Polri melati tiga itu enggan berspekulasi lebih jauh mengenai pernyataan Saifudin itu. Menurut dia, pihak kepolisian tengah bekerja mendalami kasus itu.

Seperti diketahui, video Saifudin itu viral dan menyita perhatian Menko Polhukam Mahfud MD. Dia meminta Polri mendalami tayangan yang dinilai bikin gaduh itu.

Baca Juga :  Tarif Umrah Naik, Ternyata Ini Penyebabnya

Menurut eks Ketua Mahkamah Konstitusi itu, pernyataan Pendeta Saifudin Ibrahim meresahkan dan berpotensi memecah belah umat beragama di Indonesia.

“Itu bikin gaduh dan bikin banyak orang marah. Oleh sebab itu, saya minta kepolisian segera menyelidiki itu,” ujar Mahfud melalui kanal Kemenko Polhukam di YouTube, Rabu (16/3/2022).

Tidak itu saja, dia juga meminta Polri menutup akun Saifudin. Khususnya video pernyataan Pendeta Saifudin yang meminta Menteri Agama menghapus ayat Al-Qur’an karena dinilai telah memuat unsur penistaan agama.

Dalam sebuah tayangan video, Saifudin Ibrahim meminta Menag Yaqut menghapus 300 ayat di dalam Al-Qur’an yang dicetak di Indonesia.

“Tiga ratus ayat yang menjadi pemicu hidup intoleran, pemicu hidup radikal, dan membenci orang lain karena beda agama, itu di-skip atau direvisi atau dihapuskan dari Al-Qur’an Indonesia. Ini sangat berbahaya sekali,” kata Saifuddin dalam sebuah video. (cr3/jpnn/kpc)

Baca Juga :  Romo Benny ke Pendeta Saifudin: Tidak Perlu Mengurusi Keyakinan Orang Lain

PROKALTENG.CO – Mabes Polri memastikan akan memproses polemik pernyataan Pendeta Saifuddin Ibrahim mengenai permintaan menghapus 300 ayat Al-Qur’an kepada Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Kombes Gatot Repli Handoko mengatakan pihaknya sedang mendalami video di mana Saefudin melontarkan kalimat itu.

“Polri akan mendalami masalah tersebut,” kata Gatot saat dikonfirmasi JPNN.com (jaringan prokalteng.co), Kamis (17/3).

Perwira Polri melati tiga itu enggan berspekulasi lebih jauh mengenai pernyataan Saifudin itu. Menurut dia, pihak kepolisian tengah bekerja mendalami kasus itu.

Seperti diketahui, video Saifudin itu viral dan menyita perhatian Menko Polhukam Mahfud MD. Dia meminta Polri mendalami tayangan yang dinilai bikin gaduh itu.

Baca Juga :  Tarif Umrah Naik, Ternyata Ini Penyebabnya

Menurut eks Ketua Mahkamah Konstitusi itu, pernyataan Pendeta Saifudin Ibrahim meresahkan dan berpotensi memecah belah umat beragama di Indonesia.

“Itu bikin gaduh dan bikin banyak orang marah. Oleh sebab itu, saya minta kepolisian segera menyelidiki itu,” ujar Mahfud melalui kanal Kemenko Polhukam di YouTube, Rabu (16/3/2022).

Tidak itu saja, dia juga meminta Polri menutup akun Saifudin. Khususnya video pernyataan Pendeta Saifudin yang meminta Menteri Agama menghapus ayat Al-Qur’an karena dinilai telah memuat unsur penistaan agama.

Dalam sebuah tayangan video, Saifudin Ibrahim meminta Menag Yaqut menghapus 300 ayat di dalam Al-Qur’an yang dicetak di Indonesia.

“Tiga ratus ayat yang menjadi pemicu hidup intoleran, pemicu hidup radikal, dan membenci orang lain karena beda agama, itu di-skip atau direvisi atau dihapuskan dari Al-Qur’an Indonesia. Ini sangat berbahaya sekali,” kata Saifuddin dalam sebuah video. (cr3/jpnn/kpc)

Baca Juga :  Romo Benny ke Pendeta Saifudin: Tidak Perlu Mengurusi Keyakinan Orang Lain

Terpopuler

Artikel Terbaru