Site icon Prokalteng

Lebaran Duluan, Jamaah Aoli Gunungkidul Gelar Salat Idulfitri Hari Ini

Anggota Banser menjaga para jamaah Aolia di Kapanewon Panggang Gunungkidul melaksanakan salat Idulfitri hari ini, Jumat (5/4/2024). (Foto Ist)

PROKALTENG.CO-Sejumlah warga Jamaah Aolia di Kapanewon Panggang Gunungkidul melakukan salat Idulfitri atau salat Ied hari ini, Jumat (5/4). Penetapan hari raya Idulfitri ini terpaut cukup jauh dari penetapan bagi kebanyakan golongan lain di Indonesia.

Menanggapi hal itu, Kepala Kantor Kemenag Gunungkidul, Sya’ban Nuroni buka suara. Ia mengatakan, pihaknya akan melakukan pendekatan dan komunikasi dengan pimpinan jama’ah serta tokoh-tokoh agama.

“Harapannya pengamalan keyakinan tidak menimbulkan persoalan di tengah masyarakat,” kata Sya’ban di Kantor Kemenang Gunungkidul.

Pihaknya juga mengaku akan melakukan edukasi kepada para jamaah Aolia agar kembali kepada keyakinan yang sudah lazim di Indonesia.

“Kalau beda 1 atau 2 hari masih lazim. Sehingga harapannya dapat mengikuti pemerintah, NU atau Muhammadiyah,” tukasnya.

Sementara itu pada hari ini, Jumat (5/4) puluhan warga tampak mendatangi masjid-masjid Aolia yang tersebar di sejumlah titik, terutama di Kapanewon Panggang.

Di antaranya adalah warga Dusun Panggang III Kalurahan Giriharjo Kapanewon (Kecamatan) Panggang Gunungkidul. Mereka mendatangi rumah Kyai Haji Ibnu Hajar Pranolo atau yang dikenal dengan sebutan Mbah Benu.

Mbah Benu adalah pimpinan jamaah Aolia yang konon pengikutnya mencapai ribuan orang.  Gema takbir berkumandang melalui pengeras suara yang terpasang di masjid samping rumah utama Mbah Benu.

Bahkan karena antusiasme yang tinggi, ada juga jamaah yang terpaksa salat Idulfitri di emperan pinggir jalan.  Sejumlah petugas TNI/Polri berjaga mengamankan pelaksanaan salat Idulfitri ini. Ada juga anggota Banser yang turut mengatur lalu lintas dan menyeberangkan para jamaah yang hendak melaksanakan Salat Idulfitri.

Menantu Mbah Benu, Daud mengungkapkan Jamaah Aolia memang sudah merayakan Hari Raya Idulfitri. Mereka menggelar Salat Ied terlebih dahulu dibanding dengan umat muslim lainnya. Semua itu berdasarkan keputusan dari Mbah Benu yang dipercaya memiliki kemampuan Laduni.

“Semua keputusan Mbah Benu kami ikuti. Beliau lebih tahu,” ungkapnya. (jpg)

Exit mobile version