PROKALTENG.CO-Sebuah video kembali mencoreng ketenangan jagat maya. Rekaman itu beredar luas dan sontak membuat netizen geram bukan main.
Dalam video tersebut tampak seorang pria mengenakan pakaian mirip seragam tim SAR sedang membersihkan pesisir pantai yang dipenuhi batang-batang kayu sisa banjir.
Batang-batang kayu tersebut ternyata memiliki nomor berwarna merah pada setiap potongannya.
Nomornya tersusun rapi, jelas, dan terlihat sangat baru seolah belum lama ditandai. Bukan kayu liar yang hanyut begitu saja, pikir netizen.
Melihat tanda-tanda yang begitu presisi, kecurigaan pun langsung meledak apakah kayu ini sebenarnya hasil tebangan yang sudah disiapkan?
Narasi pun bergulir cepat. Banyak yang menduga kayu tersebut merupakan bagian dari praktik penebangan yang dilakukan secara sengaja.
Bahkan mungkin berkaitan dengan aktivitas ilegal. Netizen bertanya-tanya mengapa kayu yang “katanya” hanyut dari banjir bisa memiliki nomor rapi seperti barang inventaris?
Meskipun sebelumnya Kementerian Kehutanan (Kemenhut) melalui pejabat Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Kehutanan (Ditjen Gakkumhut).
Sudah menyampaikan penjelasan bahwa kayu gelondongan yang terbawa banjir bisa berasal dari banyak sumber dan tidak selalu berarti efek dari penebangan liar.
Penjelasan tersebut kini kembali dipertanyakan publik. Pernyataan itu seolah kalah oleh fakta visual yang tersaji di video viral terbaru ini.
Apalagi, video tersebut memperlihatkan batang kayu yang seragam, rapi, dan semuanya memiliki nomor berwarna merah dengan.
Tingkat kejelasan yang tak mungkin muncul jika kayu itu hanyut jauh atau terombang-ambing oleh arus banjir dalam waktu lama.
Di kolom komentar, netizen kompak mempertanyakan hal yang sama.
Bagaimana mungkin kayu “terbawa banjir” masih terlihat utuh, bersih, dan memiliki penomoran yang begitu jelas?
Spekulasi makin liar. Beberapa komentar menyebut kayu tersebut terlihat seperti barang yang “sudah dipesan,”.
Seolah berasal dari kegiatan penebangan yang terorganisasi.
Ada pula yang menduga aktivitas pembersihan pantai tersebut justru menyingkap bukti-bukti yang selama ini tersembunyi.
Meski hingga saat ini belum ada klarifikasi resmi terkait video tersebut baik dari pihak SAR maupun instansi terkait amuk rasa publik telanjur membesar.
Video ini telah ditonton ratusan ribu kali dalam hitungan jam, memicu gelombang kekesalan baru terhadap dugaan praktik perusakan lingkungan.
Netizen menilai insiden ini bukan hanya soal kayu hanyut, tetapi soal ketidakjelasan yang terus berulang setiap kali bencana membawa material kayu dalam jumlah besar.
Publik merasa ada sesuatu yang tidak beres, dan video viral ini seperti membuka kembali kotak pertanyaan lama.
Apakah benar banjir membawa kayu sembarangan, atau ada sesuatu yang sengaja disembunyikan?
Tanpa kejelasan resmi, kecurigaan pun terus menguat.
Video itu kini bukan sekadar viral, melainkan sudah menjadi simbol kegeraman publik yang merasa hak mereka atas transparansi kembali diabaikan. (jpg)
