PROKALTENG.CO โ Juru Bicara Vaksin COVID-19 dari Kementerian
Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi memastikan rantai dingin dalam proses
distribusi hingga ruang penyimpanan dingin untuk vaksin tetap aman hingga
sampai ke Puskesmas untuk pelaksanaan vaksinasi.
Siti Nadia mengatakan, Kemenkes
telah melakukan verifikasi dan kajian pada fasilitas kesehatan di seluruh
Indonesia sejak awal sebelum vaksin COVID-19 didistribusikan. โKita
(Kemenkes, red) sudah melakukan verifikasi dan tentunya kajian di awal, rantai
dingin ini baik di cold room di
provinsi hingga kabupaten-kota, juga rantai dingin kulkas penyimpanan vaksin
ini sudah tersedia,โ kata Nadia dalam keterangannya di Jakarta, Senin
(4/1).
Dia juga menyebutkan bahwa tempat
penyimpanan vaksin di provinsi serta kabupaten-kota dan juga fasilitas
kesehatan di daerah ditempatkan secara terpisah dengan ruang penyimpanan vaksin
program imunisasi dasar rutin.
โJadi ini sudah disiapkan di
fasilitas pelayanan kesehatan untuk penyimpanan vaksin COVID-19 sudah
memadai,โ katanya.
Sebagaimana diketahui, Biofarma
telah mulai mendistribusikan tiga juta dosis vaksin COVID-19 ke 34 provinsi di
seluruh Indonesia pada Minggu (3/1). Pada Senin beberapa daerah telah menerima
kedatangan vaksin COVID-19 tersebut.
Nadia menyebutkan pendistribusian
vaksin sudah dilakukan sejak kemarin walaupun Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM) RI belum mengeluarkan izin penggunaan darurat. Hal itu dilakukan untuk
mengantisipasi pendistribusian vaksin ke daerah yang memiliki geografis lebih
sulit agar tepat waktu dalam pelaksanaan program vaksinasi nantinya.
Kementerian Kesehatan, kata
Nadia, cukup optimistis BPOM RI akan mengeluarkan izin penggunaan darurat
terhadap vaksin COVID-19 buatan Sinovac yang didistribusikan oleh Biofarma. Dia
merujuk hasil uji klinis tahap tiga yang telah dilakukan di Brazil, Turki, dan
juga yang dilakukan di Universitas Padjadjaran Bandung.
Nadia memprediksi program
vaksinasi tahap pertama akan mulai bisa dilakukan pada minggu kedua hingga minggu
ketiga bulan Januari 2021.
Kementerian Kesehatan menargetkan
program vaksinasi COVID-19 untuk 181,5 juta penduduk Indonesia rampung dalam
waktu 15 bulan dengan memberdayakan seluruh fasilitas layanan kesehatan baik
puskesmas, rumah sakit, hingga kantor kesehatan pelabuhan.
Program vaksinasi COVID-19 selama
15 bulan ini berlangsung dalam dua periode.
Periode pertama mulai Januari
hingga April 2021 yang akan memprioritaskan 1,3 juta tenaga kesehatan dan 17,4
juta petugas publik di 34 provinsi.
Periode kedua vaksinasi akan
berlangsung selama 11 bulan mulai bulan April 2021 hingga Maret 2022 yang akan
menjangkau sisa jumlah masyarakat dari periode pertama.