28.1 C
Jakarta
Saturday, December 14, 2024

AS Desak Israel Investigasi Serangan di Kamp Pengungsian Rafah

PROKALTENG.CO-Amerika Serikat mendesak Israel untuk melakukan penyelidikan internal setelah militer Israel melancarkan serangan mematikan di pengungsi warga sipil palestina di Rafah akhir pekan lalu. Sergan itu menewaskan puluhan anak-anak dan Wanita.

Juru Bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller mengatakan AS segera menghubungi Israel ketika berita mengenai serangan itu tersiaruntuk mengungkapkan keprihatinan mendalam atas apa yang terjadi.

Sekurut Israel ini meminta informasi lebih lanjut, dan mendesak Tel Aviv untuk melakukan penyelidikan penuh.

Miller mengatakan AS juga telah mencatat klaim Israel bahwa insiden itu mungkin disebabkan oleh serangan terhadap gudang amunisi kelompok pejuang Palestina, Hamas.

“Tidak jelas bagi saya apakah mereka benar-benar mengetahuinya, tetapi mereka perlu mencari tahu, mereka perlu melakukan penyelidikan. Kami akan menunggu penyelidikan tersebut dan menekan mereka untuk memastikan bahwa hasil penyelidikan disajikan secara terbuka dan secara transparan kepada kami dan dunia,” kata dia kepada wartawan, Selasa 28 Mei 2024, dilansir dari Anadolu.

Baca Juga :  Bantu Masyarakat Palestina, Prabowo Kirim Kapal Bantuan RS TNI AL

Meskipun menuntut penyelidikan internal ke Israel, Miller menegaskan bahwa tidak ada perubahan kebijakan AS terhadap konflik Israel dan Hamas di Jalur Gaza.

Sedikitnya 45 korban tewas dan hampir 250 orang terluka dalam serangan di dekat pangkalan logistik badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) di Tal al-Sultan, Minggu 26 Mei 2024, kata kantor media pemerintah yang berbasis di Gaza.

Serangan itu terjadi meskipun ada keputusan Mahkamah Internasional pekan lalu, yang memerintahkan Israel untuk menghentikan serangannya di Rafah, di mana lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari konflik yang semakin memburuk.

Tenda-tenda pengungsi yang dijadikan target terletak sekitar 100 meter dari rumah sakit lapangan AS di sebelah barat Rafah, menurut sumber-sumber Palestina.

Baca Juga :  Hamas Tegaskan Tak Ada Pertukaran Tahanan kecuali Agresi di Gaza Dihentikan

Menurut kantor media pemerintah Gaza, sedikitnya 72 warga sipil yang kehilangan tempat tinggal tewas dalam serangan Israel terhadap tenda pengungsi di Rafah dalam 48 jam terakhir.

Israel memperluas serangan darat di Rafah pada Selasa, dengan tank-tank yang bergerak maju mencapai pusat kota.

Perluasan serangan Israel ke kota tersebut membuat tentara Israel hampir sepenuhnya menguasai wilayah perbatasan antara Gaza dan Mesir, yang dikenal sebagai Koridor Philadelphia–sebuah zona penyangga demiliterisasi yang membentang di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir.

Tentara Israel sejauh ini telah menguasai hampir dua pertiga wilayah koridor tersebut, seiring mereka terus melakukan pemboman dan penembakan besar-besaran. (fin/jpg)

PROKALTENG.CO-Amerika Serikat mendesak Israel untuk melakukan penyelidikan internal setelah militer Israel melancarkan serangan mematikan di pengungsi warga sipil palestina di Rafah akhir pekan lalu. Sergan itu menewaskan puluhan anak-anak dan Wanita.

Juru Bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller mengatakan AS segera menghubungi Israel ketika berita mengenai serangan itu tersiaruntuk mengungkapkan keprihatinan mendalam atas apa yang terjadi.

Sekurut Israel ini meminta informasi lebih lanjut, dan mendesak Tel Aviv untuk melakukan penyelidikan penuh.

Miller mengatakan AS juga telah mencatat klaim Israel bahwa insiden itu mungkin disebabkan oleh serangan terhadap gudang amunisi kelompok pejuang Palestina, Hamas.

“Tidak jelas bagi saya apakah mereka benar-benar mengetahuinya, tetapi mereka perlu mencari tahu, mereka perlu melakukan penyelidikan. Kami akan menunggu penyelidikan tersebut dan menekan mereka untuk memastikan bahwa hasil penyelidikan disajikan secara terbuka dan secara transparan kepada kami dan dunia,” kata dia kepada wartawan, Selasa 28 Mei 2024, dilansir dari Anadolu.

Baca Juga :  Bantu Masyarakat Palestina, Prabowo Kirim Kapal Bantuan RS TNI AL

Meskipun menuntut penyelidikan internal ke Israel, Miller menegaskan bahwa tidak ada perubahan kebijakan AS terhadap konflik Israel dan Hamas di Jalur Gaza.

Sedikitnya 45 korban tewas dan hampir 250 orang terluka dalam serangan di dekat pangkalan logistik badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) di Tal al-Sultan, Minggu 26 Mei 2024, kata kantor media pemerintah yang berbasis di Gaza.

Serangan itu terjadi meskipun ada keputusan Mahkamah Internasional pekan lalu, yang memerintahkan Israel untuk menghentikan serangannya di Rafah, di mana lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari konflik yang semakin memburuk.

Tenda-tenda pengungsi yang dijadikan target terletak sekitar 100 meter dari rumah sakit lapangan AS di sebelah barat Rafah, menurut sumber-sumber Palestina.

Baca Juga :  Hamas Tegaskan Tak Ada Pertukaran Tahanan kecuali Agresi di Gaza Dihentikan

Menurut kantor media pemerintah Gaza, sedikitnya 72 warga sipil yang kehilangan tempat tinggal tewas dalam serangan Israel terhadap tenda pengungsi di Rafah dalam 48 jam terakhir.

Israel memperluas serangan darat di Rafah pada Selasa, dengan tank-tank yang bergerak maju mencapai pusat kota.

Perluasan serangan Israel ke kota tersebut membuat tentara Israel hampir sepenuhnya menguasai wilayah perbatasan antara Gaza dan Mesir, yang dikenal sebagai Koridor Philadelphia–sebuah zona penyangga demiliterisasi yang membentang di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir.

Tentara Israel sejauh ini telah menguasai hampir dua pertiga wilayah koridor tersebut, seiring mereka terus melakukan pemboman dan penembakan besar-besaran. (fin/jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru