29.5 C
Jakarta
Saturday, June 21, 2025

Serangan Brutal Israel di Gaza Terus Berlanjut, 82 Warga Palestina Tewas

PROKALTENG.CO-Serangan militer Israel di Jalur Gaza kembali menelan korban jiwa dalam jumlah besar. Sedikitnya 82 warga Palestina tewas dalam serangan pada Jumat (20/6), termasuk puluhan

orang yang sedang mengantre bantuan kemanusiaan di lokasi distribusi milik Yayasan Kemanusiaan Gaza (Gaza Humanitarian Foundation/GHF).

Menurut laporan dari sumber rumah sakit kepada Al Jazeera, sebanyak 34 korban tewas berasal dari Gaza bagian tengah dan selatan.

Mereka menjadi sasaran tembakan ketika menunggu bantuan makanan dan kebutuhan pokok. Sementara itu, serangan udara juga dilaporkan menghantam sebuah rumah di sebelah barat Deir el-Balah.

Rincian Jumlah Korban di Gaza

-Gaza Tengah: 37 tewas, 23 di antaranya pencari bantuan

-Kota Gaza: 23 tewas

-Gaza Selatan: 22 tewas, termasuk 11 pencari bantuan

Sejak GHF memulai distribusi bantuan pada 27 Mei, lebih dari 400 warga yang mencari bantuan telah tewas akibat serangan Israel.

Baca Juga :  Ganjar Pranowo Tegaskan Bela Palestina dari Penjajahan Israel

“Jumlah total pencari bantuan yang tewas mencapai 409 orang, dan 3.203 lainnya terluka,” ujar Ismail al-Thawabta, Direktur Jenderal Kantor Media Pemerintah Gaza.

Kritik PBB dan Ancaman Kelaparan Massal

GHF, yang mendapat dukungan logistik dari Israel dan Amerika Serikat, dikritik oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atas kegagalannya menjamin distribusi yang aman di wilayah konflik.

Organisasi kemanusiaan memperingatkan bahwa seluruh penduduk Gaza menghadapi ancaman kelaparan akibat blokade total Israel dari awal Maret hingga akhir Mei.

UNICEF juga menyuarakan kekhawatiran tentang krisis air bersih. Juru bicara James Elder menyebut hanya 40 persen fasilitas produksi air yang masih berfungsi.

“Anak-anak akan mulai mati kehausan,” katanya dalam konferensi pers di Jenewa.

Elder mengungkapkan banyak korban luka adalah perempuan dan anak-anak. Ia menyebut kurangnya informasi publik mengenai jadwal distribusi dan gangguan akses internet menyebabkan warga datang ke lokasi berbahaya secara membabi buta.

Baca Juga :  AS Tutup Mata, Israel Terus Merajalela

Erdogan: Gaza dan Iran Mendekati Titik Tak Bisa Kembali

Ketegangan semakin meningkat ketika Israel juga terlibat dalam konflik terbuka dengan Iran. Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, memperingatkan bahwa konflik Israel–Iran dan genosida di Gaza “dengan cepat mencapai titik yang tidak bisa dikembalikan lagi”.

“Kegilaan ini harus segera diakhiri,” kata Erdogan saat berpidato dalam forum pemuda Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Istanbul.

Ia menyoroti bahwa Israel mengeluhkan rumah sakitnya terkena serangan, padahal telah melancarkan lebih dari 700 serangan terhadap fasilitas kesehatan di Gaza.

Sementara itu, GHF mengklaim telah berhasil mendistribusikan tiga juta paket makanan di tiga lokasi tanpa insiden.

Namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa warga sipil terus menjadi korban dalam distribusi bantuan yang seharusnya menyelamatkan nyawa.(rak/jpg)

 

PROKALTENG.CO-Serangan militer Israel di Jalur Gaza kembali menelan korban jiwa dalam jumlah besar. Sedikitnya 82 warga Palestina tewas dalam serangan pada Jumat (20/6), termasuk puluhan

orang yang sedang mengantre bantuan kemanusiaan di lokasi distribusi milik Yayasan Kemanusiaan Gaza (Gaza Humanitarian Foundation/GHF).

Menurut laporan dari sumber rumah sakit kepada Al Jazeera, sebanyak 34 korban tewas berasal dari Gaza bagian tengah dan selatan.

Mereka menjadi sasaran tembakan ketika menunggu bantuan makanan dan kebutuhan pokok. Sementara itu, serangan udara juga dilaporkan menghantam sebuah rumah di sebelah barat Deir el-Balah.

Rincian Jumlah Korban di Gaza

-Gaza Tengah: 37 tewas, 23 di antaranya pencari bantuan

-Kota Gaza: 23 tewas

-Gaza Selatan: 22 tewas, termasuk 11 pencari bantuan

Sejak GHF memulai distribusi bantuan pada 27 Mei, lebih dari 400 warga yang mencari bantuan telah tewas akibat serangan Israel.

Baca Juga :  Ganjar Pranowo Tegaskan Bela Palestina dari Penjajahan Israel

“Jumlah total pencari bantuan yang tewas mencapai 409 orang, dan 3.203 lainnya terluka,” ujar Ismail al-Thawabta, Direktur Jenderal Kantor Media Pemerintah Gaza.

Kritik PBB dan Ancaman Kelaparan Massal

GHF, yang mendapat dukungan logistik dari Israel dan Amerika Serikat, dikritik oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atas kegagalannya menjamin distribusi yang aman di wilayah konflik.

Organisasi kemanusiaan memperingatkan bahwa seluruh penduduk Gaza menghadapi ancaman kelaparan akibat blokade total Israel dari awal Maret hingga akhir Mei.

UNICEF juga menyuarakan kekhawatiran tentang krisis air bersih. Juru bicara James Elder menyebut hanya 40 persen fasilitas produksi air yang masih berfungsi.

“Anak-anak akan mulai mati kehausan,” katanya dalam konferensi pers di Jenewa.

Elder mengungkapkan banyak korban luka adalah perempuan dan anak-anak. Ia menyebut kurangnya informasi publik mengenai jadwal distribusi dan gangguan akses internet menyebabkan warga datang ke lokasi berbahaya secara membabi buta.

Baca Juga :  AS Tutup Mata, Israel Terus Merajalela

Erdogan: Gaza dan Iran Mendekati Titik Tak Bisa Kembali

Ketegangan semakin meningkat ketika Israel juga terlibat dalam konflik terbuka dengan Iran. Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, memperingatkan bahwa konflik Israel–Iran dan genosida di Gaza “dengan cepat mencapai titik yang tidak bisa dikembalikan lagi”.

“Kegilaan ini harus segera diakhiri,” kata Erdogan saat berpidato dalam forum pemuda Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Istanbul.

Ia menyoroti bahwa Israel mengeluhkan rumah sakitnya terkena serangan, padahal telah melancarkan lebih dari 700 serangan terhadap fasilitas kesehatan di Gaza.

Sementara itu, GHF mengklaim telah berhasil mendistribusikan tiga juta paket makanan di tiga lokasi tanpa insiden.

Namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa warga sipil terus menjadi korban dalam distribusi bantuan yang seharusnya menyelamatkan nyawa.(rak/jpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru