25.2 C
Jakarta
Monday, November 25, 2024

13 Warga Sipil Palestina Tewas di Kamp Pengungsi, Israel Tak Hormati DK PBB

PROKALTENG.CO-Sebanyak 13 warga sipil Palestina tewas usai serangan militer Israel di kamp Nur Shams di Tulkarm di Tepi Barat utara pada Minggu (21/4) waktu setempat.

Israel terus melanjutkan perangnya meskipun ada resolusi Dewan Keamanan Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) yang menyerukan gencatan senjata segera.

Tel Aviv juga menghadapi tuduhan genosida di hadapan Mahkamah Internasional atau perang di Gaza dan Tepi Barat.

Kementerian Kesehatan Palestina pada Minggu (21/4) mengatakan bahwa belasan jenazah telah dipindahkan ke rumah sakit setempat.

“Sebanyak 13 orang syuhada dibawa ke Rumah Sakit Pemerintah Tulkarem dari kamp Nur Shams,” bunyi pernyataan tersebut, seperti dimuat Anadolu Ajansi.

Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan telah memindahkan sembilan warga yang tewas dari kamp Nour Shams ke rumah sakit, mereka termasuk di antara korban yang diumumkan Kemenkes Palestina.

Baca Juga :  Pukulan Aktivis Papua, Indonesia Jadi Anggota Komisi Dewan HAM PBB

Para saksi mata mengatakan bahwa ambulans bisa masuk ke Nours Shamas setelah tentara Israel meninggalkan wilayah tersebut pada Sabtu malam (21/4).

Radio Tentara Israel pada Kamis (18/4) mengumumkan operasi militer skala besar di kamp pengungsi Palestina, tanpa menyebutkan target atau durasi operasi tersebut.

Kepala komite layanan di kamp Nur Shams mengatakan bahwa kamp tersebut berada di bawah pengepungan keamanan yang ketat dan intensif.

“Para pemuda dibunuh di rumah mereka, ratusan orang ditahan dan diinterogasi, dan puluhan lainnya ditangkap, di tengah kondisi terputusnya pasokan air, listrik, dan layanan komunikasi,” ungkapnya.

Sejalan dengan serangan gencarnya terhadap Jalur Gaza sejak 7 Oktober, tentara Israel telah meningkatkan kegiatan militernya di Tepi Barat, termasuk Yerusalem yang diduduki.

Baca Juga :  Indonesia Siap Berjuang untuk Keadilan Sosial, Setelah Kembali Masuk D

Serangan destruktif di Gaza telah mengakibatkan lebih dari 34.000 kematian dan cedera, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan perempuan, serta kehancuran besar-besaran dan kelaparan yang telah menewaskan anak-anak dan orang lanjut usia.

Israel terus melanjutkan perangnya meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.

Tel Aviv juga menghadapi tuduhan genosida di hadapan Mahkamah Internasional.

Kamp pengungsi adalah fasilitas sementara yang dibangun untuk memberikan perlindungan dan bantuan langsung kepada orang-orang yang terpaksa meninggalkan rumah mereka karena perang, penganiayaan atau kekerasan. (jpg)

PROKALTENG.CO-Sebanyak 13 warga sipil Palestina tewas usai serangan militer Israel di kamp Nur Shams di Tulkarm di Tepi Barat utara pada Minggu (21/4) waktu setempat.

Israel terus melanjutkan perangnya meskipun ada resolusi Dewan Keamanan Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) yang menyerukan gencatan senjata segera.

Tel Aviv juga menghadapi tuduhan genosida di hadapan Mahkamah Internasional atau perang di Gaza dan Tepi Barat.

Kementerian Kesehatan Palestina pada Minggu (21/4) mengatakan bahwa belasan jenazah telah dipindahkan ke rumah sakit setempat.

“Sebanyak 13 orang syuhada dibawa ke Rumah Sakit Pemerintah Tulkarem dari kamp Nur Shams,” bunyi pernyataan tersebut, seperti dimuat Anadolu Ajansi.

Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan telah memindahkan sembilan warga yang tewas dari kamp Nour Shams ke rumah sakit, mereka termasuk di antara korban yang diumumkan Kemenkes Palestina.

Baca Juga :  Pukulan Aktivis Papua, Indonesia Jadi Anggota Komisi Dewan HAM PBB

Para saksi mata mengatakan bahwa ambulans bisa masuk ke Nours Shamas setelah tentara Israel meninggalkan wilayah tersebut pada Sabtu malam (21/4).

Radio Tentara Israel pada Kamis (18/4) mengumumkan operasi militer skala besar di kamp pengungsi Palestina, tanpa menyebutkan target atau durasi operasi tersebut.

Kepala komite layanan di kamp Nur Shams mengatakan bahwa kamp tersebut berada di bawah pengepungan keamanan yang ketat dan intensif.

“Para pemuda dibunuh di rumah mereka, ratusan orang ditahan dan diinterogasi, dan puluhan lainnya ditangkap, di tengah kondisi terputusnya pasokan air, listrik, dan layanan komunikasi,” ungkapnya.

Sejalan dengan serangan gencarnya terhadap Jalur Gaza sejak 7 Oktober, tentara Israel telah meningkatkan kegiatan militernya di Tepi Barat, termasuk Yerusalem yang diduduki.

Baca Juga :  Indonesia Siap Berjuang untuk Keadilan Sosial, Setelah Kembali Masuk D

Serangan destruktif di Gaza telah mengakibatkan lebih dari 34.000 kematian dan cedera, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan perempuan, serta kehancuran besar-besaran dan kelaparan yang telah menewaskan anak-anak dan orang lanjut usia.

Israel terus melanjutkan perangnya meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.

Tel Aviv juga menghadapi tuduhan genosida di hadapan Mahkamah Internasional.

Kamp pengungsi adalah fasilitas sementara yang dibangun untuk memberikan perlindungan dan bantuan langsung kepada orang-orang yang terpaksa meninggalkan rumah mereka karena perang, penganiayaan atau kekerasan. (jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru