31.9 C
Jakarta
Thursday, November 14, 2024

Ratusan Ribu Warga Jepang Teken Petisi Tolak Olimpiade

PROKALTENG.CO – Petisi untuk membatakan Olimpiade Tokyo dari lebih
dari 351.000 tanda tangan telah diserahkan kepada Gubernur Tokyo. Petisi ini
mendesak para pejabat untuk “memprioritaskan kehidupan.”

Petisi online berjudul
“Batalkan Olimpiade Tokyo demi melindungi hidup kita” itu, lapor
AFP,  dibuat awal bulan ini oleh Kenji
Utsunomiya, seorang pengacara dan mantan calon Gubernur Tokyo.

Petisi tersebut telah
mengumpulkan tanda tangan lebih cepat daripada petisi sebelumnya di platform
Change.org di Jepang, yang menurut Utsunomiya “mencerminkan opini publik”
tentang masalah tersebut.

Survei secara konsisten
menunjukkan mayoritas warga Jepang menentang penyelenggaraan Olimpiade tahun
ini, dan mendukung penundaan lebih lanjut atau pembatalan, karena pandemi virus
corona.

“Saya pikir Olimpiade kali
ini adalah tentang apakah kita memprioritaskan kehidupan atau upacara dan acara
yang disebut Olimpiade,” kata Utsunomiya.

Baca Juga :  Pembatasan Dicabut, Ini Fakta Tak Wajib Masker di New York

Dia meminta Gubernur Tokyo,
Yuriko Koike meminta Komite Olimpiade Internasional (IOC) membatalkan
Olimpiade. “IOC memiliki hak membuat keputusan apakah akan membatalkan,
tetapi Tokyo, sebagai kota tuan rumah, harus mendesak IOC untuk
membatalkan,” kata Utsunomiya.

Petisi tersebut juga dikirim ke
IOC dan Komite Paralimpiade Internasional serta penyelenggara lokal dan
pemerintah nasional. Petisi itu diajukan saat Jepang memerangi gelombang ke-4
infeksi virus Corona, dengan Tokyo dan lima prefektur lainnya dalam keadaan
darurat.

Jepang memperluas keadaan darurat
ke tiga wilayah lainnya, termasuk Hokkaido utara di mana marathon Olimpiade
akan berlangsung.

Utsunomiya memperingatkan,
“menyelenggarakan Olimpiade dalam keadaan seperti ini berarti sumber daya
medis yang berharga harus disisihkan untuk Olimpiade.”

Persatuan dokter pada Kamis
(13/5) juga memperingatkan bahwa “tidak mungkin” mengadakan Olimpiade
dengan aman selama pandemi, tetapi penyelenggara mengatakan tindakan pencegahan
penyebaran virus akan menjaga para atlet dan publik Jepang tetap aman.

Baca Juga :  Kenakan Biaya ke Pasien Covid Rp 305 Juta, Nakes Ditangkap

Utsunomiya mengatakan petisi tersebut
akan terus mengumpulkan tanda tangan “sampai pembatalan diumumkan,”
dan mengesampingkan kekhawatiran tentang biaya membatalkan acara besar-besaran
itu. “Kehidupan manusia lebih penting dari uang,” kata Utsunomiya.

Dalam beberapa hari terakhir,
penyelenggara telah mengadakan serangkaian acara uji coba yang sukses, termasuk
di dalamnya bersama atlet internasional, yang menurut mereka menunjukkan
protokol mereka akan berhasil.

Namun, pihak yang tidak setuju
tidak menunjukkan tanda-tanda berkurang, dan beberapa bintang olahraga Jepang
telah menyatakan keprihatinannya dalam beberapa hari terakhir, termasuk petenis
Naomi Osaka dan pemenang kejuaraan golf Turnamen Master 2021, Hideki Matsuyama.

PROKALTENG.CO – Petisi untuk membatakan Olimpiade Tokyo dari lebih
dari 351.000 tanda tangan telah diserahkan kepada Gubernur Tokyo. Petisi ini
mendesak para pejabat untuk “memprioritaskan kehidupan.”

Petisi online berjudul
“Batalkan Olimpiade Tokyo demi melindungi hidup kita” itu, lapor
AFP,  dibuat awal bulan ini oleh Kenji
Utsunomiya, seorang pengacara dan mantan calon Gubernur Tokyo.

Petisi tersebut telah
mengumpulkan tanda tangan lebih cepat daripada petisi sebelumnya di platform
Change.org di Jepang, yang menurut Utsunomiya “mencerminkan opini publik”
tentang masalah tersebut.

Survei secara konsisten
menunjukkan mayoritas warga Jepang menentang penyelenggaraan Olimpiade tahun
ini, dan mendukung penundaan lebih lanjut atau pembatalan, karena pandemi virus
corona.

“Saya pikir Olimpiade kali
ini adalah tentang apakah kita memprioritaskan kehidupan atau upacara dan acara
yang disebut Olimpiade,” kata Utsunomiya.

Baca Juga :  Pembatasan Dicabut, Ini Fakta Tak Wajib Masker di New York

Dia meminta Gubernur Tokyo,
Yuriko Koike meminta Komite Olimpiade Internasional (IOC) membatalkan
Olimpiade. “IOC memiliki hak membuat keputusan apakah akan membatalkan,
tetapi Tokyo, sebagai kota tuan rumah, harus mendesak IOC untuk
membatalkan,” kata Utsunomiya.

Petisi tersebut juga dikirim ke
IOC dan Komite Paralimpiade Internasional serta penyelenggara lokal dan
pemerintah nasional. Petisi itu diajukan saat Jepang memerangi gelombang ke-4
infeksi virus Corona, dengan Tokyo dan lima prefektur lainnya dalam keadaan
darurat.

Jepang memperluas keadaan darurat
ke tiga wilayah lainnya, termasuk Hokkaido utara di mana marathon Olimpiade
akan berlangsung.

Utsunomiya memperingatkan,
“menyelenggarakan Olimpiade dalam keadaan seperti ini berarti sumber daya
medis yang berharga harus disisihkan untuk Olimpiade.”

Persatuan dokter pada Kamis
(13/5) juga memperingatkan bahwa “tidak mungkin” mengadakan Olimpiade
dengan aman selama pandemi, tetapi penyelenggara mengatakan tindakan pencegahan
penyebaran virus akan menjaga para atlet dan publik Jepang tetap aman.

Baca Juga :  Kenakan Biaya ke Pasien Covid Rp 305 Juta, Nakes Ditangkap

Utsunomiya mengatakan petisi tersebut
akan terus mengumpulkan tanda tangan “sampai pembatalan diumumkan,”
dan mengesampingkan kekhawatiran tentang biaya membatalkan acara besar-besaran
itu. “Kehidupan manusia lebih penting dari uang,” kata Utsunomiya.

Dalam beberapa hari terakhir,
penyelenggara telah mengadakan serangkaian acara uji coba yang sukses, termasuk
di dalamnya bersama atlet internasional, yang menurut mereka menunjukkan
protokol mereka akan berhasil.

Namun, pihak yang tidak setuju
tidak menunjukkan tanda-tanda berkurang, dan beberapa bintang olahraga Jepang
telah menyatakan keprihatinannya dalam beberapa hari terakhir, termasuk petenis
Naomi Osaka dan pemenang kejuaraan golf Turnamen Master 2021, Hideki Matsuyama.

Terpopuler

Artikel Terbaru