Site icon Prokalteng

Mematikan! Serangan Rusia Hantam Sekolah Militer dan RS Ukraina

Ukraina diserang 2 misil balistik Rusia, Minggu (1/9). (The Guardian )

PROKALTENG.CO– Ukraina mengalami salah satu serangan paling mematikan dari dua misil balistik Rusia, di pusat Kota Poltava, Selasa (3/9). Serangan itu mengenai institut pelatihan militer dan rumah sakit terdekat yang menewaskan setidaknya 51 orang dan melukai sekitar 200 korban.

Dalam sebuah pidato, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan, dua misil balistik telah menghancurkan sebagian bangunan Institut Militer Komunikasi Poltava.

Sementara dalam unggahan di media X, ibu negara Ukraina Olena Zelenska menyebut serangan tersebut sebagai tragedi yang sangat mengejutkan bagi seluruh warga Ukraina. “Musuh menyerang sebuah lembaga pendidikan dan rumah sakit,” tulisnya.

Zelenskiy menyalahkan Rusia atas kejadian tersebut. Namun, ia telah memerintahkan penyelidikan secara menyeluruh dan segera.

Gubernur Poltava, Philip Pronin, mengatakan bahwa pemerintahannya tidak dapat memberikan rincian lebih lanjut tentang keadaan serangan tersebut karena alasan keamanan.

“Musuh menggunakan segala cara untuk menambah penderitaan Ukraina dan membingungkan warga Ukraina. Mohon hanya percayakan pada sumber yang terpercaya,” katanya.

Poltava terletak sekitar 320 km tenggara Kyiv, jauh dari garis depan. Foto-foto yang diunggah di media sosial Ukraina menunjukkan jenazah, beberapa di antaranya mengenakan seragam, tergeletak di tanah yang tertutup debu dan puing-puing.

Kerusakan parah terlihat pada dua bangunan bertingkat yang terpisah. Setidaknya lima lantai terlihat di salah satunya dinding eksternal yang telah hancur.

Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan, waktu antara sirene serangan udara dengan jatuhnya misil sangat singkat. Sehingga, menimpa banyak orang yang tengah evakuasi ke tempat perlindungan.

Menurut kementerian, tim penyelamat dan tenaga medis telah menyelamatkan 25 orang di lokasi kejadian, termasuk 11 orang yang digali dari puing-puing.

Serangan tersebut memicu kemarahan di media sosial Ukraina setelah laporan yang belum dikonfirmasi menyebutkan bahwa serangan tersebut menargetkan sebuah upacara militer luar ruangan atau daftar hadir.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby, mengecam serangan tersebut “Peringatan mengerikan lainnya tentang kekejaman Putin terhadap rakyat Ukraina,” ungkapnya.

Sementara itu, Gedung Putih berjanji akan mengirim bantuan lebih banyak ke Ukraina dalam beberapa minggu mendatang. (jpg)

 

Exit mobile version