26.4 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

Malaysia Hadapi Peningkatan Angka Kematian dan Penularan pada Anak

PROKALTENG.CO-Otoritas Kesehatan Malaysia menyuarakan keprihatinan tentang meningkatnya jumlah kematian akibat Covid-19 dan kasus serius yang melibatkan anak-anak. Lonjakan kasus secara keseluruhan memaksa Malaysia melakukan penguncian ketat.

Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mendeklarasikan lockdown total selama dua minggu mulai 1 Juni 2021 hingga 14 Juni 2021. Menyusul kasus dan kematian Covid-19 harian mencapai rekor, dan pemerintah memperingatkan wabah itu mungkin terkait dengan varian yang lebih menular.

Sebanyak 27 anak, termasuk 19 orang di bawah usia lima tahun, harus dirawat di ruang perawatan intensif antara Januari dan Mei setelah tertular Covid-19. Angka itu merupakan peningkatan dibandingkan delapan kasus pada tahun lalu.

“Kementerian Kesehatan berharap semua pihak, terutama orang tua dan wali, berperan penting dalam melindungi mereka yang memiliki kekebalan rendah, seperti bayi dan anak-anak, dari Covid-19,” kata Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Malaysia, Noor Hisham Abdullah, dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga :  Khamenei Masuk Daftar Hitam AS

Noor Hisham tidak mengatakan berapa banyak anak yang telah dites Covid-19 atau apakah pihak berwenang berencana untuk meningkatkan pengujian di antara anak-anak di bawah umur.

Singapura juga memperingatkan bahwa varian virus Korona, seperti yang pertama kali terdeteksi di India, memengaruhi lebih banyak anak.

Pada Senin (31/5), Menteri Kesehatan Malaysia Adham Baba mengatakan total 82.341 anak telah terinfeksi virus Korona antara Januari 2020 hingga 30 Mei 2021. Malaysia mencatat rekor kenaikan kasus harian sebanyak 9.020 pada Sabtu (29/5), dan jumlah kematian harian tertinggi sebanyak 126 orang pada Rabu (2/6).

Pemerintah mungkin mempertimbangkan untuk mewajibkan vaksinasi guna memastikan target inokulasi 80 persen dari total populasi 32 juta orang Malaysia terpenuhi, dan tindakan hukum mungkin diambil terhadap kelompok orang-orang anti vaksin.

Baca Juga :  Gagal Negosiasi dengan AS, Presiden Korut Eksekusi Mati 5 Pejabatnya

PROKALTENG.CO-Otoritas Kesehatan Malaysia menyuarakan keprihatinan tentang meningkatnya jumlah kematian akibat Covid-19 dan kasus serius yang melibatkan anak-anak. Lonjakan kasus secara keseluruhan memaksa Malaysia melakukan penguncian ketat.

Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mendeklarasikan lockdown total selama dua minggu mulai 1 Juni 2021 hingga 14 Juni 2021. Menyusul kasus dan kematian Covid-19 harian mencapai rekor, dan pemerintah memperingatkan wabah itu mungkin terkait dengan varian yang lebih menular.

Sebanyak 27 anak, termasuk 19 orang di bawah usia lima tahun, harus dirawat di ruang perawatan intensif antara Januari dan Mei setelah tertular Covid-19. Angka itu merupakan peningkatan dibandingkan delapan kasus pada tahun lalu.

“Kementerian Kesehatan berharap semua pihak, terutama orang tua dan wali, berperan penting dalam melindungi mereka yang memiliki kekebalan rendah, seperti bayi dan anak-anak, dari Covid-19,” kata Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Malaysia, Noor Hisham Abdullah, dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga :  Khamenei Masuk Daftar Hitam AS

Noor Hisham tidak mengatakan berapa banyak anak yang telah dites Covid-19 atau apakah pihak berwenang berencana untuk meningkatkan pengujian di antara anak-anak di bawah umur.

Singapura juga memperingatkan bahwa varian virus Korona, seperti yang pertama kali terdeteksi di India, memengaruhi lebih banyak anak.

Pada Senin (31/5), Menteri Kesehatan Malaysia Adham Baba mengatakan total 82.341 anak telah terinfeksi virus Korona antara Januari 2020 hingga 30 Mei 2021. Malaysia mencatat rekor kenaikan kasus harian sebanyak 9.020 pada Sabtu (29/5), dan jumlah kematian harian tertinggi sebanyak 126 orang pada Rabu (2/6).

Pemerintah mungkin mempertimbangkan untuk mewajibkan vaksinasi guna memastikan target inokulasi 80 persen dari total populasi 32 juta orang Malaysia terpenuhi, dan tindakan hukum mungkin diambil terhadap kelompok orang-orang anti vaksin.

Baca Juga :  Gagal Negosiasi dengan AS, Presiden Korut Eksekusi Mati 5 Pejabatnya

Terpopuler

Artikel Terbaru