28.3 C
Jakarta
Sunday, January 5, 2025

Bikin Haru! UNICEF Pertemukan Dua Anak Palestina dengan Orang Tuanya setelah Terpisah

BADAN PBB untuk anak-anak, UNICEF, mengumumkan keberhasilannya mempertemukan kembali dua anak perempuan Palestina dengan orang tua mereka setelah terpisah akibat konflik berkepanjangan di Gaza.

Kedua anak tersebut, Sama yang berusia 12 tahun dan Lama yang berusia 11 tahun, sebelumnya terpisah dari keluarga mereka di tengah situasi perang yang semakin memburuk di wilayah tersebut.

Menurut UNICEF, kedua saudara kandung itu tetap berada di Gaza utara meskipun wilayah tersebut menjadi sasaran pengeboman intensif oleh Israel. Sementara itu, orang tua mereka telah dipindahkan ke wilayah Gaza selatan demi keamanan. Setelah lebih dari satu tahun terpisah, keluarga tersebut akhirnya dipertemukan kembali di Deir el-Balah, sebuah kota di Gaza tengah.

Baca Juga :  Ganjar Pranowo Tegaskan Bela Palestina dari Penjajahan Israel

Pekerjaan ini adalah bagian dari upaya UNICEF untuk membantu anak-anak yang terpisah dari keluarga mereka akibat konflik. Hingga saat ini, UNICEF melaporkan telah berhasil mempertemukan lebih dari 60 anak dengan keluarga mereka di Gaza. Namun, tantangan yang dihadapi masih sangat besar.

UNICEF memperkirakan bahwa sekitar 17.000 anak di wilayah tersebut saat ini hidup tanpa pendampingan orang tua atau telah terpisah dari keluarga mereka.

Melalui kerja sama dengan organisasi kemanusiaan lokal dan internasional, UNICEF terus berusaha mencari dan mempertemukan anak-anak yang terpisah ini dengan keluarga mereka.

“Kami sangat berkomitmen untuk membantu anak-anak yang paling rentan di Gaza, terutama mereka yang terpisah dari orang yang mereka cintai,” kata perwakilan UNICEF dalam pernyataannya.

Baca Juga :  Donald Trump Janji Usir Mahasiswa Pro Palestina dari AS Jika Terpilih di Pilpres 2024

Situasi di Gaza tetap menjadi salah satu krisis kemanusiaan terbesar di dunia, dengan dampak yang sangat parah bagi anak-anak. UNICEF menyerukan kepada semua pihak yang terlibat dalam konflik untuk memberikan akses kemanusiaan yang aman dan mendukung upaya reunifikasi keluarga sebagai bagian dari perlindungan hak-hak anak. (tkg/jpg)

BADAN PBB untuk anak-anak, UNICEF, mengumumkan keberhasilannya mempertemukan kembali dua anak perempuan Palestina dengan orang tua mereka setelah terpisah akibat konflik berkepanjangan di Gaza.

Kedua anak tersebut, Sama yang berusia 12 tahun dan Lama yang berusia 11 tahun, sebelumnya terpisah dari keluarga mereka di tengah situasi perang yang semakin memburuk di wilayah tersebut.

Menurut UNICEF, kedua saudara kandung itu tetap berada di Gaza utara meskipun wilayah tersebut menjadi sasaran pengeboman intensif oleh Israel. Sementara itu, orang tua mereka telah dipindahkan ke wilayah Gaza selatan demi keamanan. Setelah lebih dari satu tahun terpisah, keluarga tersebut akhirnya dipertemukan kembali di Deir el-Balah, sebuah kota di Gaza tengah.

Baca Juga :  Ganjar Pranowo Tegaskan Bela Palestina dari Penjajahan Israel

Pekerjaan ini adalah bagian dari upaya UNICEF untuk membantu anak-anak yang terpisah dari keluarga mereka akibat konflik. Hingga saat ini, UNICEF melaporkan telah berhasil mempertemukan lebih dari 60 anak dengan keluarga mereka di Gaza. Namun, tantangan yang dihadapi masih sangat besar.

UNICEF memperkirakan bahwa sekitar 17.000 anak di wilayah tersebut saat ini hidup tanpa pendampingan orang tua atau telah terpisah dari keluarga mereka.

Melalui kerja sama dengan organisasi kemanusiaan lokal dan internasional, UNICEF terus berusaha mencari dan mempertemukan anak-anak yang terpisah ini dengan keluarga mereka.

“Kami sangat berkomitmen untuk membantu anak-anak yang paling rentan di Gaza, terutama mereka yang terpisah dari orang yang mereka cintai,” kata perwakilan UNICEF dalam pernyataannya.

Baca Juga :  Donald Trump Janji Usir Mahasiswa Pro Palestina dari AS Jika Terpilih di Pilpres 2024

Situasi di Gaza tetap menjadi salah satu krisis kemanusiaan terbesar di dunia, dengan dampak yang sangat parah bagi anak-anak. UNICEF menyerukan kepada semua pihak yang terlibat dalam konflik untuk memberikan akses kemanusiaan yang aman dan mendukung upaya reunifikasi keluarga sebagai bagian dari perlindungan hak-hak anak. (tkg/jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/