27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Mahasiswa Indonesia Pastikan Asramanya Jauh dari RS Pasien Coronavirus

Sebanyak 93 mahasiwa
Indonesia di Wuhan, Tiongkok, meminta masyarakat dan orang tua mereka di
Indonesia untuk tidak panik dan terlalu khawatir dengan kondisi mereka. Mereka
semua kini dalam keadaan aman, sehat, dan baik-baik saja. Pihak kampus dan
pemerintah setempat terus mengedukasi dan mengarahkan setiap langkah yang harus
diambil termasuk menjauhi lokasi kerumunan.

Kota tersebut memang
sudah diisolasi dari segala kegiatan publik seperti akses transportasi. Bertepatan
juga dengan Imlek, sehingga Wuhan terlihat sepi dan disebut sebagai ‘kota
hantu’. Mahasiswa diminta untuk menghindari kerumunan. Dan mereka menjelaskan
berbagai gambar dan video di media sosial soal kehebohan di rumah sakit yang
menangani pasien virus korona, jauh dari asrama mereka.

“Kami diminta untuk
tidak perlu ke situ atau lewat situ (RS yang menampung pasien virus korona).
Dan kebetulan lokasinya jauh dari asrama kami. Bisa 30 menit harus naik MRT
dulu,” kata para mahasiswa Indonesia di Wuhan saat berbincang dengan JawaPos.com lewat
telepon, Gerard Ertandy, Yuliannova Lestari, dan Muhammad Aris Ichwanto, Minggu
malam (26/1).

Baca Juga :  Sekali Parkir Bisa Menggaet 7 Pria Hidung Belang

Mereka menjelaskan
mereka selalu berkoordinasi lewat media sosial We Chat Group dengan
perwakilan ranting, perwakilan KBRI dan Kementerian Luar Negeri secara intensif
untuk melaporkan kondisi terkini. Para mahasiswa juga sudah siap untuk segala
kemungkinan jika ke depannya ada rencana evakuasi.

“Data-data kami sih
sudah diminta, data paspor dan lain-lain kami sudah prepare. Ini
memang first time bagi kami dan hanya menunggu
saja dari A-Z-nya,” jelas mereka.

Kampus Libur

Para mahasiswa saat
ini di Wuhan memang sedang menghadapi libur semester. Sehingga kegiatan mereka
lebih banyak dihabiskan di asrama bersama teman-teman. Meski begitu koordinasi
dengan pihak kampus tetap dilakukan.

Segala fasilitas
publik juga memilih untuk tutup seperti bioskop. Mereka mengisi kegiatan dengan
berbagai cara dan berusaha tidak panik dengan isu yang menyebar.

Baca Juga :  Visa Pejabat Filipina Dicekal, Duterte Setop Kerja Sama Militer dengan

“Kalau takut ada juga
sebagian yang takut, itu wajar sih. Orang rumah juga khawatir itu juga wajar.
Tapi kami di sini juga sudah dewasa, netizen di media sosial biasalah. Kami di
sini semua sedang libur, daripada jenuh lebih sering nonton video atau film
receh,” kata mereka tertawa.

Para mahasiswa terus
menghubungi orang tua mereka setiap hari untuk membuat para orang tua di tanah
air tenang dan tak panik. Mereka berharap pemberitaan dan media sosial juga
menyebarkan informasi yang lebih adem.

“Orang tua kami agar
tidak usah khawatir. Pasti setiap hari kami lapor sehat-sehat saja, lalu
telepon sudah makan belum dan lainnya. Ya semoga kabar-kabarnya tidak terlalu
berlebihan ya,” ungkap mereka.(jpc)

 

Sebanyak 93 mahasiwa
Indonesia di Wuhan, Tiongkok, meminta masyarakat dan orang tua mereka di
Indonesia untuk tidak panik dan terlalu khawatir dengan kondisi mereka. Mereka
semua kini dalam keadaan aman, sehat, dan baik-baik saja. Pihak kampus dan
pemerintah setempat terus mengedukasi dan mengarahkan setiap langkah yang harus
diambil termasuk menjauhi lokasi kerumunan.

Kota tersebut memang
sudah diisolasi dari segala kegiatan publik seperti akses transportasi. Bertepatan
juga dengan Imlek, sehingga Wuhan terlihat sepi dan disebut sebagai ‘kota
hantu’. Mahasiswa diminta untuk menghindari kerumunan. Dan mereka menjelaskan
berbagai gambar dan video di media sosial soal kehebohan di rumah sakit yang
menangani pasien virus korona, jauh dari asrama mereka.

“Kami diminta untuk
tidak perlu ke situ atau lewat situ (RS yang menampung pasien virus korona).
Dan kebetulan lokasinya jauh dari asrama kami. Bisa 30 menit harus naik MRT
dulu,” kata para mahasiswa Indonesia di Wuhan saat berbincang dengan JawaPos.com lewat
telepon, Gerard Ertandy, Yuliannova Lestari, dan Muhammad Aris Ichwanto, Minggu
malam (26/1).

Baca Juga :  Sekali Parkir Bisa Menggaet 7 Pria Hidung Belang

Mereka menjelaskan
mereka selalu berkoordinasi lewat media sosial We Chat Group dengan
perwakilan ranting, perwakilan KBRI dan Kementerian Luar Negeri secara intensif
untuk melaporkan kondisi terkini. Para mahasiswa juga sudah siap untuk segala
kemungkinan jika ke depannya ada rencana evakuasi.

“Data-data kami sih
sudah diminta, data paspor dan lain-lain kami sudah prepare. Ini
memang first time bagi kami dan hanya menunggu
saja dari A-Z-nya,” jelas mereka.

Kampus Libur

Para mahasiswa saat
ini di Wuhan memang sedang menghadapi libur semester. Sehingga kegiatan mereka
lebih banyak dihabiskan di asrama bersama teman-teman. Meski begitu koordinasi
dengan pihak kampus tetap dilakukan.

Segala fasilitas
publik juga memilih untuk tutup seperti bioskop. Mereka mengisi kegiatan dengan
berbagai cara dan berusaha tidak panik dengan isu yang menyebar.

Baca Juga :  Visa Pejabat Filipina Dicekal, Duterte Setop Kerja Sama Militer dengan

“Kalau takut ada juga
sebagian yang takut, itu wajar sih. Orang rumah juga khawatir itu juga wajar.
Tapi kami di sini juga sudah dewasa, netizen di media sosial biasalah. Kami di
sini semua sedang libur, daripada jenuh lebih sering nonton video atau film
receh,” kata mereka tertawa.

Para mahasiswa terus
menghubungi orang tua mereka setiap hari untuk membuat para orang tua di tanah
air tenang dan tak panik. Mereka berharap pemberitaan dan media sosial juga
menyebarkan informasi yang lebih adem.

“Orang tua kami agar
tidak usah khawatir. Pasti setiap hari kami lapor sehat-sehat saja, lalu
telepon sudah makan belum dan lainnya. Ya semoga kabar-kabarnya tidak terlalu
berlebihan ya,” ungkap mereka.(jpc)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru