25.6 C
Jakarta
Friday, April 26, 2024

Takut Virus Korona, Donald Trump Belum Sentuh Wajahnya Selama Sepekan

PRESIDEN Donald Trump menyerukan agar semua warganya jangan panik
menghadapi wabah virus Korona jenis baru atau COVID-19. Salah satu cara
pencegahan adalah meningkatkan pola hidup bersih, misalnya dengan rajin mencuci
tangan.

Trump melakukan hal itu dengan
disiplin. Dia mengatakan dirinya belum menyentuh wajahnya dalam beberapa minggu
ini di tengah wabah Coronavirus. Salah satu pencegahan memang lebih baik tidak
menyentuh wajah sebelum seseorang mencuci tangannya.

Trump ternyata mengklaim dirinya
patuh akan hal itu. “Saya belum menyentuh wajah saya selama berminggu-minggu.
Saya merindukannya juga sih,” katanya seperti dilansir dari Mirror, Jumat
(6/3).

Hanya saja, pada Senin (2/3),
selama pertemuan di Gedung Putih dengan para eksekutif farmasi tentang wabah
virus Korona, Trump justru memegang pipi dan dagunya dengan tangannya. Para
ahli medis telah menyarankan seseorang untuk tidak menyentuh wajah mereka
sebelum mencuci tangan. Dan sebaiknya mencuci tangan dengan sabun selama 20
detik beberapa kali sehari.

Baca Juga :  Biden Segera Cabut Larangan Masuk Negara Muslim

Penanganan Trump terhadap virus
Korona di Amerika Serikat mengundang kritik ketika dia mencerca para ahli
medis. Sebelumnya Trump mengatakan punya firasat bahwa tingkat kematian akan
lebih rendah dari perkiraan terbaru oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Direktur Jenderal WHO Dr Tedros
Adhanom Ghebreyesus minggu ini mengeluarkan perkiraan bahwa virus itu membunuh
3,4 persen dari semua pasien. Namun Trump meyakini angka kematian hanya kecil.

“Saya pikir jumlahnya, secara pribadi
saya pikir jumlahnya jauh di bawah satu persen. Saya pikir 3,4 persen
benar-benar angka palsu. Ini hanya dugaan saya,” ungkap Trump.

“Karena banyak orang tertular
dengan sangat ringan, mereka akan sembuh dengan sangat cepat, mereka bahkan
tidak perlu ke dokter,” kata Trump.

Baca Juga :  Dihantui Krisis Pangan, Taliban Siapkan Struktur Pemerintahan Baru

Teori Trump muncul ketika jumlah
korban akibat Coronavirus mencapai 10 orang di Amerika Serikat dan sementara
California ditempatkan dalam keadaan darurat. Di tempat lain warga di negara
bagian Washington, 31 orang dinyatakan positif. Sebagian warga AS diminta
bekerja dari rumah. (JPC/KPC)

PRESIDEN Donald Trump menyerukan agar semua warganya jangan panik
menghadapi wabah virus Korona jenis baru atau COVID-19. Salah satu cara
pencegahan adalah meningkatkan pola hidup bersih, misalnya dengan rajin mencuci
tangan.

Trump melakukan hal itu dengan
disiplin. Dia mengatakan dirinya belum menyentuh wajahnya dalam beberapa minggu
ini di tengah wabah Coronavirus. Salah satu pencegahan memang lebih baik tidak
menyentuh wajah sebelum seseorang mencuci tangannya.

Trump ternyata mengklaim dirinya
patuh akan hal itu. “Saya belum menyentuh wajah saya selama berminggu-minggu.
Saya merindukannya juga sih,” katanya seperti dilansir dari Mirror, Jumat
(6/3).

Hanya saja, pada Senin (2/3),
selama pertemuan di Gedung Putih dengan para eksekutif farmasi tentang wabah
virus Korona, Trump justru memegang pipi dan dagunya dengan tangannya. Para
ahli medis telah menyarankan seseorang untuk tidak menyentuh wajah mereka
sebelum mencuci tangan. Dan sebaiknya mencuci tangan dengan sabun selama 20
detik beberapa kali sehari.

Baca Juga :  Biden Segera Cabut Larangan Masuk Negara Muslim

Penanganan Trump terhadap virus
Korona di Amerika Serikat mengundang kritik ketika dia mencerca para ahli
medis. Sebelumnya Trump mengatakan punya firasat bahwa tingkat kematian akan
lebih rendah dari perkiraan terbaru oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Direktur Jenderal WHO Dr Tedros
Adhanom Ghebreyesus minggu ini mengeluarkan perkiraan bahwa virus itu membunuh
3,4 persen dari semua pasien. Namun Trump meyakini angka kematian hanya kecil.

“Saya pikir jumlahnya, secara pribadi
saya pikir jumlahnya jauh di bawah satu persen. Saya pikir 3,4 persen
benar-benar angka palsu. Ini hanya dugaan saya,” ungkap Trump.

“Karena banyak orang tertular
dengan sangat ringan, mereka akan sembuh dengan sangat cepat, mereka bahkan
tidak perlu ke dokter,” kata Trump.

Baca Juga :  Dihantui Krisis Pangan, Taliban Siapkan Struktur Pemerintahan Baru

Teori Trump muncul ketika jumlah
korban akibat Coronavirus mencapai 10 orang di Amerika Serikat dan sementara
California ditempatkan dalam keadaan darurat. Di tempat lain warga di negara
bagian Washington, 31 orang dinyatakan positif. Sebagian warga AS diminta
bekerja dari rumah. (JPC/KPC)

Terpopuler

Artikel Terbaru