30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Kecam Pernyataan Presiden Perancis, Heru: Kita Menentang Apapun Narasi

PALANGKA RAYA, KALTENGPOS.CO – Ketua Umum Partai Keadilan Sejahtera
(PKS) Provinsi Kalimantan Tengah, H. Heru Hidayat, mengecam pernyataan dan
hinaan terhadap Islam dan Nabi Muhammad SAW yang dilakukan oleh Presiden
Perancis, Emmanuel Macron.

Menurut aktivis kemanusiaan ini,
Islam adalah agama yang cintai damai, mengutuk setiap tindakan teroris yang
dilakukan oleh siapapun. “Namun kita juga mengecam siapapun yang telah menghina
agama Islam dengan stigma teroris dan menghina Nabi Muhammad SAW,” kata Heru,
kepada kaltengpos.co, Sabtu (31/10).

Dengan pernyataan Macron itu,
lanjut Heru, dia justru mempertanyakan toleransi yang selama ini digaungkan. “Dimana
upaya saling menghormati dan menghargai perbedaan agama yang ada. Apabila
pernyataan dan hinaan tersebut justru datang dari Presiden Perancis, yang
seharusnya tetap menjaga kedamaian dengan saling menghormati dan menghargai,”
ujar mantan Anggota DPRD Kalteng ini.

Baca Juga :  Hewan Kurban Hasil dari Sistem Potong Gaji Per Bulan

Dia menegaskan pernyataan ceroboh
yang menghina Islam dan Nabi Muhammad SAW tersebut tentu saja tidak
mencerminkan sikap toleransi, sehingga menyakiti umat Islam ujar Heru.

Menurut Heru, dirinya mengutuk
keras setiap tindakan provokatif dan penghinaan yang berusaha mencemarkan nama
baik agama apapun, tidak terkecuali Islam. “Kami menentang apa pun narasi
berbasis kebencian dan penghinaan terhadap Islam, termasuk tindakan tidak
menghormati Nabi kami, Muhammad SAW. Karena itu, kami mengecam dan mendesak
agar Presiden Perancis untuk menarik ucapannya yang menghina Islam, serta
meminta maaf kepada warga dunia, khususnya umat muslim yang telah tersakiti
oleh pernyataan tersebut,” sebut dia.

Lebih lanjut disebutkan Heru, kebebasan
berekspresi sejatinya harus dijunjung dan digunakan untuk saling percaya dan
menghormati antara setiap agama dan kepercayaan. Sehingga tidak selayaknya ada praktik
apa pun yang menimbulkan kebencian, kekerasan, Islamofobia, ekstremisme, dan
tindakan terorisme. “Kami juga percaya bahwa Barat dan dunia Muslim dapat
membangun dialog yang konstruktif dan membina hubungan perdamaian dan toleransi,”
ujar tokoh muda Kalteng ini.

Baca Juga :  Blusukan di Pasar, Sugianto-Edy Pratowo Disambut Antusias Warga Kapuas

PALANGKA RAYA, KALTENGPOS.CO – Ketua Umum Partai Keadilan Sejahtera
(PKS) Provinsi Kalimantan Tengah, H. Heru Hidayat, mengecam pernyataan dan
hinaan terhadap Islam dan Nabi Muhammad SAW yang dilakukan oleh Presiden
Perancis, Emmanuel Macron.

Menurut aktivis kemanusiaan ini,
Islam adalah agama yang cintai damai, mengutuk setiap tindakan teroris yang
dilakukan oleh siapapun. “Namun kita juga mengecam siapapun yang telah menghina
agama Islam dengan stigma teroris dan menghina Nabi Muhammad SAW,” kata Heru,
kepada kaltengpos.co, Sabtu (31/10).

Dengan pernyataan Macron itu,
lanjut Heru, dia justru mempertanyakan toleransi yang selama ini digaungkan. “Dimana
upaya saling menghormati dan menghargai perbedaan agama yang ada. Apabila
pernyataan dan hinaan tersebut justru datang dari Presiden Perancis, yang
seharusnya tetap menjaga kedamaian dengan saling menghormati dan menghargai,”
ujar mantan Anggota DPRD Kalteng ini.

Baca Juga :  Hewan Kurban Hasil dari Sistem Potong Gaji Per Bulan

Dia menegaskan pernyataan ceroboh
yang menghina Islam dan Nabi Muhammad SAW tersebut tentu saja tidak
mencerminkan sikap toleransi, sehingga menyakiti umat Islam ujar Heru.

Menurut Heru, dirinya mengutuk
keras setiap tindakan provokatif dan penghinaan yang berusaha mencemarkan nama
baik agama apapun, tidak terkecuali Islam. “Kami menentang apa pun narasi
berbasis kebencian dan penghinaan terhadap Islam, termasuk tindakan tidak
menghormati Nabi kami, Muhammad SAW. Karena itu, kami mengecam dan mendesak
agar Presiden Perancis untuk menarik ucapannya yang menghina Islam, serta
meminta maaf kepada warga dunia, khususnya umat muslim yang telah tersakiti
oleh pernyataan tersebut,” sebut dia.

Lebih lanjut disebutkan Heru, kebebasan
berekspresi sejatinya harus dijunjung dan digunakan untuk saling percaya dan
menghormati antara setiap agama dan kepercayaan. Sehingga tidak selayaknya ada praktik
apa pun yang menimbulkan kebencian, kekerasan, Islamofobia, ekstremisme, dan
tindakan terorisme. “Kami juga percaya bahwa Barat dan dunia Muslim dapat
membangun dialog yang konstruktif dan membina hubungan perdamaian dan toleransi,”
ujar tokoh muda Kalteng ini.

Baca Juga :  Blusukan di Pasar, Sugianto-Edy Pratowo Disambut Antusias Warga Kapuas

Terpopuler

Artikel Terbaru