27.8 C
Jakarta
Friday, March 29, 2024

Belum Semua Direhab, Bangunan Dialihfungsikan Jadi Kantin

Masih
ingat kasus pembakaran tujuh gedung sekolah dasar (SD) di Kota Palangka Raya
pada Juli 2017 silam? Ada ruang sekolah yang sudah dan belum direnovasi.
Berikut penelusurannya.

 

AINUR ROFIQ-YUDHA,
Palangka Raya

 

MURID-murid SDN 5
Langkai begitu riang bermain di halaman sekolah. Sepertinya sudah terlupakan
peristiwa di tahun 2017 silam. Saban hari, mereka sudah belajar di bangunan
sekolah yang rampung di rehab akhir tahun lalu.

“Pembakaran gedung
sekolah dua tahun silam, menjadi masa paling sulit bagi kami (guru dan murid,
Red). Kami kasihan dengan anak-anak. Mereka kesusahan belajar karena tidak
memilik ruang kelas saat itu,” kata Kepala Sekolah (Kasek) SDN 5 Langkai,
Elitus kepada Kalteng Pos di ruang kerjanya, Kamis (28/11).

Dia sendiri mengaku
masih trauma dengan kejadian yang dialami sekolahnya.

“Para murid waktu itu
menumpang belajar di sekolah lain pada jam siang. Namun karena merasa tidak
nyaman berada di gedung lain, akhir kami bawa kembali. Setelah itu, mereka
terpaksa belajar di bawah tenda berdesak-desakan dan juga sebagian di lahan
parkir,” jelas Elitus.

Selama setahun
berjalan, ujar Elitus, renovasi pembangunan sekolah rampung. Ada sekitar empat
kelas yang dibangun. Pihak sekolah pun akan terus berhati-hati menjaga aset
sarana belajar tersebut agar peristiwa yang lalu tidak kembali terulang.

Baca Juga :  Pembangunan di Samuda Lebih Diperhatikan

“Kami bersyukur
pemerintah tanggap, sehingga kami sudah mempunyai ruang kelas baru walaupun
belum semuanya rampung. Namun ini sudah lebih baik. Murid-murid kini sudah
dapat belajar seperti sediakala,” ungkapnya.

Petugas penjaga
sekolah, ujar Elitus, diminta selalu mengontrol setiap ruangan setelah
aktivitas selesai. Pada malam hari pun, diingatkan untuk patroli keliling
sekolah.

“Waspada lebih dulu kan
lebih bagus,” tandasnya.

Sementara itu, gedung
SDN 4 Langkai Palangka Raya masih belum direnovasi. Kondisinya masih tetap
seperti dulu setelah dibakar.

Kepsek SDN 4 Langkai,
Adis menjelaskan, ruang kelas yang dulu dibakar sekolompok orang sampai kini
tidak diperbaiki atau dibangun ruang baru. Pasalnya, sekolah memiliki ruang
lebih yang dapat digunakan menjadi ruang kelas.

“Kami diminta
tidak membangun ruang kelas yang dibakar, karena memiliki ruang lain yang bisa
digunakan untuk proses belajar-mengajar,” katanya.

Adis mengatakan,
aktivitas belajar-mengajar kini telah tetap berjalan normal. Para siswa yang
kelasnya terbakar telah dipindahkan ke ruangan lain yang kebetulan kosong.

“Jadi mereka dapat
belajar seperti biasanya,” imbuh perempuan dengan rambut sebahu ini.

Baca Juga :  Liburan Emas

Selanjutnya, pihaknya
berencana akan memperuntukan ruangan yang terbakar itu untuk kantin sekolah.

“Kami telah
melakukan musyawarah dan telah mendapatkan izin kalau ruangan yang terbakar
dapat digunakan untuk kantin, asalkan dapat terpelihara dengan baik,” katanya.

Dari hasil pantauan
wartawan Kalteng Pos di SDN 4 Langkai, ruangan yang dulu ditempati murid kelas
III dan IV, barang-barang sisa kebakaran masih berserakan.

Sementara, Gedung SDN 4
Menteng sudah rampung direnovasi. Rasa takut sesekali masih terlintas di
pikiran para guru dan murid.

“Kejadian itu pada hari
Jumat setelah orang melaksanakan ibadah salat, kegiatan belajar mengajar sudah
selesai bahkan tidak ada aktivitas apa-apa lagi di sekolah. Kemudian saya kaget
mendapat kabar dari salah satu guru sekolah, SDN 4 kebakaran,” kata Kasek SDN 4
Menteng Palangka Raya, Norliana.

Setelah insiden
tersebut pihak sekolah tetap berlakukan jam dengan normal, walaupun harus
bergantian menggunakan ruang lain yang tersisa dari peristiwa kebakaran.

“Sekarang, petugas
sekolah saya imbau untuk selalu kontrol setiap sudut ruangan setiap aktivitas
selesai,” ungkapnya.

Sementara, pantauan
wartawan Kalteng Pos di SDN 1 Menteng, SDN 1 Palangka, SDN 1 Langkai, dan SDN 8
Palangka Raya semuanya sudah dilakukan rehab.(ram)

Masih
ingat kasus pembakaran tujuh gedung sekolah dasar (SD) di Kota Palangka Raya
pada Juli 2017 silam? Ada ruang sekolah yang sudah dan belum direnovasi.
Berikut penelusurannya.

 

AINUR ROFIQ-YUDHA,
Palangka Raya

 

MURID-murid SDN 5
Langkai begitu riang bermain di halaman sekolah. Sepertinya sudah terlupakan
peristiwa di tahun 2017 silam. Saban hari, mereka sudah belajar di bangunan
sekolah yang rampung di rehab akhir tahun lalu.

“Pembakaran gedung
sekolah dua tahun silam, menjadi masa paling sulit bagi kami (guru dan murid,
Red). Kami kasihan dengan anak-anak. Mereka kesusahan belajar karena tidak
memilik ruang kelas saat itu,” kata Kepala Sekolah (Kasek) SDN 5 Langkai,
Elitus kepada Kalteng Pos di ruang kerjanya, Kamis (28/11).

Dia sendiri mengaku
masih trauma dengan kejadian yang dialami sekolahnya.

“Para murid waktu itu
menumpang belajar di sekolah lain pada jam siang. Namun karena merasa tidak
nyaman berada di gedung lain, akhir kami bawa kembali. Setelah itu, mereka
terpaksa belajar di bawah tenda berdesak-desakan dan juga sebagian di lahan
parkir,” jelas Elitus.

Selama setahun
berjalan, ujar Elitus, renovasi pembangunan sekolah rampung. Ada sekitar empat
kelas yang dibangun. Pihak sekolah pun akan terus berhati-hati menjaga aset
sarana belajar tersebut agar peristiwa yang lalu tidak kembali terulang.

Baca Juga :  Pembangunan di Samuda Lebih Diperhatikan

“Kami bersyukur
pemerintah tanggap, sehingga kami sudah mempunyai ruang kelas baru walaupun
belum semuanya rampung. Namun ini sudah lebih baik. Murid-murid kini sudah
dapat belajar seperti sediakala,” ungkapnya.

Petugas penjaga
sekolah, ujar Elitus, diminta selalu mengontrol setiap ruangan setelah
aktivitas selesai. Pada malam hari pun, diingatkan untuk patroli keliling
sekolah.

“Waspada lebih dulu kan
lebih bagus,” tandasnya.

Sementara itu, gedung
SDN 4 Langkai Palangka Raya masih belum direnovasi. Kondisinya masih tetap
seperti dulu setelah dibakar.

Kepsek SDN 4 Langkai,
Adis menjelaskan, ruang kelas yang dulu dibakar sekolompok orang sampai kini
tidak diperbaiki atau dibangun ruang baru. Pasalnya, sekolah memiliki ruang
lebih yang dapat digunakan menjadi ruang kelas.

“Kami diminta
tidak membangun ruang kelas yang dibakar, karena memiliki ruang lain yang bisa
digunakan untuk proses belajar-mengajar,” katanya.

Adis mengatakan,
aktivitas belajar-mengajar kini telah tetap berjalan normal. Para siswa yang
kelasnya terbakar telah dipindahkan ke ruangan lain yang kebetulan kosong.

“Jadi mereka dapat
belajar seperti biasanya,” imbuh perempuan dengan rambut sebahu ini.

Baca Juga :  Liburan Emas

Selanjutnya, pihaknya
berencana akan memperuntukan ruangan yang terbakar itu untuk kantin sekolah.

“Kami telah
melakukan musyawarah dan telah mendapatkan izin kalau ruangan yang terbakar
dapat digunakan untuk kantin, asalkan dapat terpelihara dengan baik,” katanya.

Dari hasil pantauan
wartawan Kalteng Pos di SDN 4 Langkai, ruangan yang dulu ditempati murid kelas
III dan IV, barang-barang sisa kebakaran masih berserakan.

Sementara, Gedung SDN 4
Menteng sudah rampung direnovasi. Rasa takut sesekali masih terlintas di
pikiran para guru dan murid.

“Kejadian itu pada hari
Jumat setelah orang melaksanakan ibadah salat, kegiatan belajar mengajar sudah
selesai bahkan tidak ada aktivitas apa-apa lagi di sekolah. Kemudian saya kaget
mendapat kabar dari salah satu guru sekolah, SDN 4 kebakaran,” kata Kasek SDN 4
Menteng Palangka Raya, Norliana.

Setelah insiden
tersebut pihak sekolah tetap berlakukan jam dengan normal, walaupun harus
bergantian menggunakan ruang lain yang tersisa dari peristiwa kebakaran.

“Sekarang, petugas
sekolah saya imbau untuk selalu kontrol setiap sudut ruangan setiap aktivitas
selesai,” ungkapnya.

Sementara, pantauan
wartawan Kalteng Pos di SDN 1 Menteng, SDN 1 Palangka, SDN 1 Langkai, dan SDN 8
Palangka Raya semuanya sudah dilakukan rehab.(ram)

Terpopuler

Artikel Terbaru