26.3 C
Jakarta
Friday, March 29, 2024

Kurang Efektif, Begini Kondisi Wastafel Portabel yang Disediakan

PALANGKA RAYA- Wastafel
Portable yang disediakan Pemerintah kota Palangka Raya berada di beberapa sudut
kota. Tersedia dari beberapa hari lalu untuk masyarakat agar mudah mendapatkan
tempat bercuci tangan. Dari beberapa tempat cuci tangan nampaknya tidak terlalu
efektif.

Pantauan Kalteng Pos (Grup
Kaltengpos.co)
,
wastafel portable di area Jalan G Obos XII, Kawasan Pasar Datah Manuah di Jalan
Yos Sudarso dan Pasar Kahayan.

Untuk di Jalan G Obos
XII sendiri, wastafel portabel terletak di pinggir jalan apabila kita mengarah
ke arah Bundaran Kecil. Sabun yang tersedia hanya tinggal sedikit di dalam
botol air mineral berukuran tanggung. Berbeda dengan di kawasan Pasa Datah
Manuah. Dengan menggunakan tandon berukuran 750 liter. Sabun sudah tersedia
dengan wadah yang rapi, begitu pun dengan wadah tisunya. Namun tidak ada
isinya.

Baca Juga :  Ben Bahat Bakal Tingkatkan Insfrastuktur Pasar Demi Kenyamanan Pengunj

Rita, pedagang di
kawasan pasar tersebut mengatakan, wastafel portable ini sudah berdiri sejakl
hari Kamis (25/3) lalu oleh petugas pemadam kebakaran. Namun kondisinya, air
merembes keluar dari saluran keran.

“Iya ini bocor,
airnya keluar terus. Padahal sudah sejak dari hari dipasang telah diberi tahu
ke petugas. Namun tidak direspon. Bahkan tadi pagi sewaktu mengisi air di
tandon juga disampaikan, namun kata mereka nanti akan diperbaiki,”
terangnya ketika ditemui Kalteng Pos di lokasi, Sabtu (28/3).

Lanjutnya, awalnya
dirinya mengira ini merupakan air yang telah bercampur cairan antiseptik atau
lainnya. “Jadi saat pertama di taruh di sini, banyak yang mencoba.
Ternyata hanya air biasa,” bebernya yang ketika itu mencoba mencuci
tangan.

Berbeda dengan satu tempat
cuci tangan di area Pasar Kahayan. Wastafel portabel ini dikeluhkan oleh para
pedagang sekitar, pasalnya sejak didirikan tempat cuci tangan untuk umum
tersebut, belum ada disediakan sabun oleh pihak bersangkutan.

Baca Juga :  Mahasiswa UMM Beri Edukasi Terhadap Bahaya Covid -19 di Pasar

Bukan karena enggan
atau tidak ada kepedulian warga untuk menyediakan sabun, namun dikhawatirkan
bisa hilang atau dicuri. “Dari awal memang tidak ada sabunnya, jadi warga
ada yang bawa sabun sendiri. Kalau ditaruh di situ takut ada yang usil
mengambil sabun yang sudah disediakan,” ujar Arwan warga sekitar Pasar
Kahayan.

Menurut Arwan, alangkah
baiknya tempat cuci tangan tersebut dipasang tempat sabun yang dipasang
permanen agar sabun nya tidak dicuri atau diambil orang,”Kalau dipasang
permanen dengan tempatnya, kalau sabun habis bisa diisi swadaya oleh warga dan
pedagang sini,” katanya. 

PALANGKA RAYA- Wastafel
Portable yang disediakan Pemerintah kota Palangka Raya berada di beberapa sudut
kota. Tersedia dari beberapa hari lalu untuk masyarakat agar mudah mendapatkan
tempat bercuci tangan. Dari beberapa tempat cuci tangan nampaknya tidak terlalu
efektif.

Pantauan Kalteng Pos (Grup
Kaltengpos.co)
,
wastafel portable di area Jalan G Obos XII, Kawasan Pasar Datah Manuah di Jalan
Yos Sudarso dan Pasar Kahayan.

Untuk di Jalan G Obos
XII sendiri, wastafel portabel terletak di pinggir jalan apabila kita mengarah
ke arah Bundaran Kecil. Sabun yang tersedia hanya tinggal sedikit di dalam
botol air mineral berukuran tanggung. Berbeda dengan di kawasan Pasa Datah
Manuah. Dengan menggunakan tandon berukuran 750 liter. Sabun sudah tersedia
dengan wadah yang rapi, begitu pun dengan wadah tisunya. Namun tidak ada
isinya.

Baca Juga :  Ben Bahat Bakal Tingkatkan Insfrastuktur Pasar Demi Kenyamanan Pengunj

Rita, pedagang di
kawasan pasar tersebut mengatakan, wastafel portable ini sudah berdiri sejakl
hari Kamis (25/3) lalu oleh petugas pemadam kebakaran. Namun kondisinya, air
merembes keluar dari saluran keran.

“Iya ini bocor,
airnya keluar terus. Padahal sudah sejak dari hari dipasang telah diberi tahu
ke petugas. Namun tidak direspon. Bahkan tadi pagi sewaktu mengisi air di
tandon juga disampaikan, namun kata mereka nanti akan diperbaiki,”
terangnya ketika ditemui Kalteng Pos di lokasi, Sabtu (28/3).

Lanjutnya, awalnya
dirinya mengira ini merupakan air yang telah bercampur cairan antiseptik atau
lainnya. “Jadi saat pertama di taruh di sini, banyak yang mencoba.
Ternyata hanya air biasa,” bebernya yang ketika itu mencoba mencuci
tangan.

Berbeda dengan satu tempat
cuci tangan di area Pasar Kahayan. Wastafel portabel ini dikeluhkan oleh para
pedagang sekitar, pasalnya sejak didirikan tempat cuci tangan untuk umum
tersebut, belum ada disediakan sabun oleh pihak bersangkutan.

Baca Juga :  Mahasiswa UMM Beri Edukasi Terhadap Bahaya Covid -19 di Pasar

Bukan karena enggan
atau tidak ada kepedulian warga untuk menyediakan sabun, namun dikhawatirkan
bisa hilang atau dicuri. “Dari awal memang tidak ada sabunnya, jadi warga
ada yang bawa sabun sendiri. Kalau ditaruh di situ takut ada yang usil
mengambil sabun yang sudah disediakan,” ujar Arwan warga sekitar Pasar
Kahayan.

Menurut Arwan, alangkah
baiknya tempat cuci tangan tersebut dipasang tempat sabun yang dipasang
permanen agar sabun nya tidak dicuri atau diambil orang,”Kalau dipasang
permanen dengan tempatnya, kalau sabun habis bisa diisi swadaya oleh warga dan
pedagang sini,” katanya. 

Terpopuler

Artikel Terbaru