28.8 C
Jakarta
Thursday, April 25, 2024

Sudah Waktunya Desa Mampu Berinovasi Demi Meningkatkan Kesejahteraan

PALANGKA
RAYA
-Pemerintah
Provinsi (Pemprov) Kalteng terus berupaya meningkatkan kualitas pembangunan. Bukan
hanya untuk wilayah perkotaan, tapi juga wilayah perdesaan. Dalam rangka itu, Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kalteng melaksanakan Jambore Tenaga
Pendamping Profesional (TPP) se-Kalteng.

Gubernur Kalteng H
Sugianto Sabran melalui Plt Asisten III Setda Kalteng Kaspinor mengatakan,
jambore ini merupakan kali pertama yang dilaksanakan sejauh program dana desa
(DD) telah berjalan lima tahun. Kegiatan ini juga menjadi pelopor dalam memberi
pendampingan kepada aparat desa maupun masyarakat, dengan harapan bahwa kedua
komponen ini mampu dan jeli melihat potensi yang dimiliki desa masing-masing.

“Sebetulnya setiap
desa itu memiliki potensi, mulai dari sumber daya alam (SDA), sumber daya
manusia (SDM), perekonomian, hingga kekayaan budaya. Karena itulah perlu ada
terobosan-terobosan pengembangan dan diprogramkan secara matang,” kata Kaspinor
saat diwawancarai usai membuka kegiatan di Swiss-Belhotel Danum Palangka Raya,
Selasa (26/11).

Baca Juga :  Dukung Pemindahan Ibukota RI ke Kalimantan Tengah

Diungkapkannya, tema
yang diangkat untuk jambore kali ini yakni “Desa Membangun Dalam Artian Bukan
Membangun Desa.” Melihat makna dari desa membangun ini, maka seharusnya dan
sudah waktunya desa mampu berinovasi demi meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

“Misal saja, desa
yang dahulunya tidak produktif dibuat menjadi produktif melalui pengelolaan dana
desa, termasuk mampu menciptakan mental berwirausaha bagi warga desa demi peningkatan
perekonomian,” ungkapnya kepada awak media.

Sementara itu, Kepala Dinas PMD Kalteng Hamka
mengatakan, jambore ini merupakan wujud kepedulian dan peran serta Pemprov
Kalteng terhadap pembangunan di desa. Melalui jambore ini diharapkan bisa
memberikan wawasan kebangsaan kepada para pendamping desa, dan selanjutnya
memberi pemahamanan kepada masyarakat  di
desa masing-masing. “Dengan demikian masyarakat juga dapat terlibat aktif dalam
pembangunan desa,” pungkasnya. (abw/ala)

Baca Juga :  Pengamat Ekonomi: Ben Bahat Ahli Kelola APBD

PALANGKA
RAYA
-Pemerintah
Provinsi (Pemprov) Kalteng terus berupaya meningkatkan kualitas pembangunan. Bukan
hanya untuk wilayah perkotaan, tapi juga wilayah perdesaan. Dalam rangka itu, Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kalteng melaksanakan Jambore Tenaga
Pendamping Profesional (TPP) se-Kalteng.

Gubernur Kalteng H
Sugianto Sabran melalui Plt Asisten III Setda Kalteng Kaspinor mengatakan,
jambore ini merupakan kali pertama yang dilaksanakan sejauh program dana desa
(DD) telah berjalan lima tahun. Kegiatan ini juga menjadi pelopor dalam memberi
pendampingan kepada aparat desa maupun masyarakat, dengan harapan bahwa kedua
komponen ini mampu dan jeli melihat potensi yang dimiliki desa masing-masing.

“Sebetulnya setiap
desa itu memiliki potensi, mulai dari sumber daya alam (SDA), sumber daya
manusia (SDM), perekonomian, hingga kekayaan budaya. Karena itulah perlu ada
terobosan-terobosan pengembangan dan diprogramkan secara matang,” kata Kaspinor
saat diwawancarai usai membuka kegiatan di Swiss-Belhotel Danum Palangka Raya,
Selasa (26/11).

Baca Juga :  Dukung Pemindahan Ibukota RI ke Kalimantan Tengah

Diungkapkannya, tema
yang diangkat untuk jambore kali ini yakni “Desa Membangun Dalam Artian Bukan
Membangun Desa.” Melihat makna dari desa membangun ini, maka seharusnya dan
sudah waktunya desa mampu berinovasi demi meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

“Misal saja, desa
yang dahulunya tidak produktif dibuat menjadi produktif melalui pengelolaan dana
desa, termasuk mampu menciptakan mental berwirausaha bagi warga desa demi peningkatan
perekonomian,” ungkapnya kepada awak media.

Sementara itu, Kepala Dinas PMD Kalteng Hamka
mengatakan, jambore ini merupakan wujud kepedulian dan peran serta Pemprov
Kalteng terhadap pembangunan di desa. Melalui jambore ini diharapkan bisa
memberikan wawasan kebangsaan kepada para pendamping desa, dan selanjutnya
memberi pemahamanan kepada masyarakat  di
desa masing-masing. “Dengan demikian masyarakat juga dapat terlibat aktif dalam
pembangunan desa,” pungkasnya. (abw/ala)

Baca Juga :  Pengamat Ekonomi: Ben Bahat Ahli Kelola APBD

Terpopuler

Artikel Terbaru