35.2 C
Jakarta
Thursday, April 18, 2024

SELAMAT ! BNF Raih Penghargaan di Ajang Up Link Trillion Trees Challe

PALANGKA
RAYA, KALTENGPOS.CO

– Borneo Nature Foundation (BNF) meraih penghargaan untuk dua kategori, pada
ajang UpLink Trillion Trees Challenge 2020, yang digelar oleh Forum Ekonomi
Dunia atau World Economic Forum (WEF) pada 21-24 September 2020.

Ajang yang diadakan dalam Konferensi Tingkat
Tinggi (KTT) Dampak Pembangunan Berkelanjutan 2020 tersebut, diikuti oleh
perwakilan para pemangku kepentingan (stakeholders). BNF dinobatkan sebagai
satu dari tiga pemenang untuk kategori penyelamatan hutan. Dua pemenang lainnya
adalah Reforestum & Ecosphere+, dan Inga Foundation.

Di samping itu, BNF juga sukses meraih People
Choice Award, sebuah kategori penghargaan yang didasarkan pada jajak pendapat
daring yang dilakukan selama final Trillion Trees Challenge.

Direktur Eksekutif Program Lingkungan
Perserikatan Bangsa Bangsa (UNEP), Inger Andersen, dalam pernyataan persnya
usai pengumuman pemenang, Kamis (24/9), mengungkapkan, UpLink Trillion Trees
Challenge diluncurkan awal tahun ini.

Menurutnya, gerakan yang berbasis platform
digital tersebut, telah mengumpulkan lebih dari 250 solusi kewirausahaan, yang
mencari cara untuk mengukur dan mempercepat konservasi dan restorasi hutan,
menghijaukan kota, mengembangkan teknologi Fourth Industrial Revolution (4IR)
untuk pepohonan, dan merangsang ekonomi hutan, untuk mewujudkan Dekade PBB
tentang Restorasi Ekosistem.

Baca Juga :  Fairid Terima Kunjungan Staf Khusus Kepresidenan

Sebagai puncaknya, lanjut Inger, Trillion
Trees Challenge digelar bersamaan dengan KTT Dampak Pembangunan Berkelanjutan
2020 yang diselenggarakan Forum Ekonomi Dunia.

Dalam acara puncak itu, panel juri
multi-pemangku kepentingan memilih tiga pemenang dari enam finalis yang
mempresentasikan ide di ajang tersebut

“Melihat semua pengajuan ke UpLink Trillion
Trees Challenge, menunjukkan adanya kesediaan kaum muda dan ecopreneurs untuk
mewujudkan Dekade Restorasi Ekosistem PBB. Setiap orang yang mengajukan
proposal adalah bagian dari solusi,” kata Inger.

Direktur Eksekutif BNF Internasional Simon
Husson, yang mewakili BNF di kesempatan tersebut menyampaikan rasa terima
kasihnya atas penghargaan dan apresiasi yang diberikan kepada BNF.

Selama 10 tahun terakhir, lanjutnya, BNF
telah mengembangkan dan menyempurnakan metode dan teknik penanaman untuk
menghutankan kembali area lahan gambut terdegradasi, menanam lebih dari 30.000
bibit, dan mendirikan pembibitan bibit komunitas di desa-desa di sebelah hutan
hujan tropis Kalimantan Tengah yang tersisa.

Baca Juga :  Pilkada di Tengah Pandemi, Duta Humas Ajak Masyarakat Gunakan Hak Pili

“Sekarang, dengan pengalaman, pengetahuan,
dan keterampilan yang dikembangkan selama sedekade terakhir, kami meningkatkan
proyek untuk menanam lebih dari satu juta pohon, sambil menyadari bahwa
penyerapan karbon dan pemulihan habitat untuk spesies yang terancam punah,
seperti orangutan, berjalan seiring dengan pemberdayaan masyarakat lokal dan
penciptaan ekonomi hijau,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Direktur I BNF Indonesia
Yunsiska Ermiasi, menyampaikan terima kasihnya kepada para mitra yang turut
menyukseskan kegiatan-kegiatan konservasi yang dijalankan BNF, di antaranya UPT
LLG CIMTROP Universitas Palangka Raya, Community Nursery Kereng Bangkirai dan
Sabaru.

“Tidak lupa, terima kasih juga kami untuk tim
lapangan di Sebangau, Kalimantan Tengah, yang sangat membantu kegiatan
reforestasi agar terus berjalan serta meningkatkan pencapaian jumlah bibit yang
ditanam,” imbuh Yunsiska.

PALANGKA
RAYA, KALTENGPOS.CO

– Borneo Nature Foundation (BNF) meraih penghargaan untuk dua kategori, pada
ajang UpLink Trillion Trees Challenge 2020, yang digelar oleh Forum Ekonomi
Dunia atau World Economic Forum (WEF) pada 21-24 September 2020.

Ajang yang diadakan dalam Konferensi Tingkat
Tinggi (KTT) Dampak Pembangunan Berkelanjutan 2020 tersebut, diikuti oleh
perwakilan para pemangku kepentingan (stakeholders). BNF dinobatkan sebagai
satu dari tiga pemenang untuk kategori penyelamatan hutan. Dua pemenang lainnya
adalah Reforestum & Ecosphere+, dan Inga Foundation.

Di samping itu, BNF juga sukses meraih People
Choice Award, sebuah kategori penghargaan yang didasarkan pada jajak pendapat
daring yang dilakukan selama final Trillion Trees Challenge.

Direktur Eksekutif Program Lingkungan
Perserikatan Bangsa Bangsa (UNEP), Inger Andersen, dalam pernyataan persnya
usai pengumuman pemenang, Kamis (24/9), mengungkapkan, UpLink Trillion Trees
Challenge diluncurkan awal tahun ini.

Menurutnya, gerakan yang berbasis platform
digital tersebut, telah mengumpulkan lebih dari 250 solusi kewirausahaan, yang
mencari cara untuk mengukur dan mempercepat konservasi dan restorasi hutan,
menghijaukan kota, mengembangkan teknologi Fourth Industrial Revolution (4IR)
untuk pepohonan, dan merangsang ekonomi hutan, untuk mewujudkan Dekade PBB
tentang Restorasi Ekosistem.

Baca Juga :  Fairid Terima Kunjungan Staf Khusus Kepresidenan

Sebagai puncaknya, lanjut Inger, Trillion
Trees Challenge digelar bersamaan dengan KTT Dampak Pembangunan Berkelanjutan
2020 yang diselenggarakan Forum Ekonomi Dunia.

Dalam acara puncak itu, panel juri
multi-pemangku kepentingan memilih tiga pemenang dari enam finalis yang
mempresentasikan ide di ajang tersebut

“Melihat semua pengajuan ke UpLink Trillion
Trees Challenge, menunjukkan adanya kesediaan kaum muda dan ecopreneurs untuk
mewujudkan Dekade Restorasi Ekosistem PBB. Setiap orang yang mengajukan
proposal adalah bagian dari solusi,” kata Inger.

Direktur Eksekutif BNF Internasional Simon
Husson, yang mewakili BNF di kesempatan tersebut menyampaikan rasa terima
kasihnya atas penghargaan dan apresiasi yang diberikan kepada BNF.

Selama 10 tahun terakhir, lanjutnya, BNF
telah mengembangkan dan menyempurnakan metode dan teknik penanaman untuk
menghutankan kembali area lahan gambut terdegradasi, menanam lebih dari 30.000
bibit, dan mendirikan pembibitan bibit komunitas di desa-desa di sebelah hutan
hujan tropis Kalimantan Tengah yang tersisa.

Baca Juga :  Pilkada di Tengah Pandemi, Duta Humas Ajak Masyarakat Gunakan Hak Pili

“Sekarang, dengan pengalaman, pengetahuan,
dan keterampilan yang dikembangkan selama sedekade terakhir, kami meningkatkan
proyek untuk menanam lebih dari satu juta pohon, sambil menyadari bahwa
penyerapan karbon dan pemulihan habitat untuk spesies yang terancam punah,
seperti orangutan, berjalan seiring dengan pemberdayaan masyarakat lokal dan
penciptaan ekonomi hijau,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Direktur I BNF Indonesia
Yunsiska Ermiasi, menyampaikan terima kasihnya kepada para mitra yang turut
menyukseskan kegiatan-kegiatan konservasi yang dijalankan BNF, di antaranya UPT
LLG CIMTROP Universitas Palangka Raya, Community Nursery Kereng Bangkirai dan
Sabaru.

“Tidak lupa, terima kasih juga kami untuk tim
lapangan di Sebangau, Kalimantan Tengah, yang sangat membantu kegiatan
reforestasi agar terus berjalan serta meningkatkan pencapaian jumlah bibit yang
ditanam,” imbuh Yunsiska.

Terpopuler

Artikel Terbaru