KUALA KAPUAS – Rencana penutupan satu jalur
Jembatan Pulau Telo di wilayah Kabupaten Kapuas mulai dibahas dalam rapat, Rabu
(26/6) di Kantor Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan, dan
Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Kabupaten Kapuas.
Rapat dipimpin Plt Kepala PUPRPKP
Kabupaten Kapuas, Teras menegaskan, untuk PPK dan penyedia jasa meminta yang
sangat utama keselamatan bagi diri sendiri, maupun orang lain atau masyarakat
banyak.
“Terutama selama proses perbaikan. Dimana
tidak ada toleransi dengan harus tegas dan tidak main-main masalah tonase
kendaraan melintas ini,” tegas Teras.
Penutupan dilaksanakan 7 Juli-31 Oktober 2019
karena pemasangan lantai jembatan, dan ada batasan kendaraan melintas dengan 8
ton maksimal muatan, serta lebar 2,5 meter. Nantinya jalur sebelah kiri
dari Kapuas menuju Palangka Raya yang dibuka, sedangkan dari Palangka
Raya-Kapuas ditutup.
Kasatlantas Polres Kapuas AKP Abdul Wakid
mengatakan, selama perbaikan pengawasan ditekankan dalam rangka operasional di
lapangan. Pemberitahuan yang harus disampaikan, agar diketahui masyarakat.
“Melebihi tonase 8 ton tidak boleh
melintas dan ini ditegaskan, jika ada melanggar maka ditilang. Sarana prasarana
dengan adanya pos di lokasi tersebut,” tegasnya.
Sementara Perwakilan PT. Pandji Pratama
Indonesia, Seno mengatakan, sosialisasikan adanya perbaikan jembatan ini,
disamping itu kesiapan semuanya sudah dilakukan, saat alat maupun pekerja
datang langsung dikerjakan.
“Kita akan tutup satu jalur, yakni tanggal
7 Juli-31 Oktober 2019,” singkatnya.
Terpisah, PPK Eter mengatakan, himbauan dan
pemberitahuan akan dilakukan dengan baik, perhitungan sudah dibuat untuk
terlaksananya.
“Kontruksi bentang
60 meter ini tidak ada plat penahan dibawah betonnya, makanya ada pembatasan
maksimal 80 ton lebar kendaraan 2,5 meter,” tegasnya. (alh/OL)