33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Kepala MTsN 1 Kota Meminta Ortu Mengawasi

PALANGKA
RAYA – Salah satu pihak yang merasakan kerugian akibat kebakaran hutan dan
lahan (karhutla) adalah peserta didik. Sebagaimana diketahui, kini peserta
didik di Kota Palangka Raya kembali diliburkan hingga sepekan, dari kemarin
hingga 28 September. Hal ini juga yang dialami peserta didik di Madrasah
Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Kota Palangka Raya.

Kepada
Kalteng Pos, Kepala MTsN 1 Kota Rita Sukaesih menuturkan selama libur akibat
asap ini, pihaknya tidak membiarkan pelajar libur seperti apa adanya, tetapi
diberikan pekerjaan rumah (PR). “Kami menjalankan sesuai edaran dari
Kementerian Agama berdasarkan surat edaran dari Provinsi Kalteng yang diminta
untuk meliburkan peserta didik,” ujarnya, Senin (23/9).

Baca Juga :  Limbah Kayu Berharga Jutaan Rupiah

Ia
pun mengakui, keputusan libur ini memang baik bagi kesehatan pelajarnya.
Apalagi kabut asap ini tidak terduga. “Pagi tadi saya lihat asap ini sudah
menipis, tapi ternyata makin siang pekat lagi,” tambahnya.

Sementara
itu, terkait pemberian PR itu tadi, Rita mengharapkan orang tua di rumah dapat
mengawasi anak dalam menyelesaikan PR. Ia tidak menampik, bila sebagian pelajar
ada yang tekun mengerjakan dan ada yang tidak. “Di sinilah, peran orang tua
untuk mengawasi anak di rumah,” ujar Rita lagi.

Untuk
pihak guru sendiri, diceritakannya tetap wajib masuk ke sekolah. Terlebih bagi
guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). “Mereka tetap masuk dan harus
menyelesaikan perangkat peraga pembelajaran,” tutup Rita.(ila/iha/CTK)

Baca Juga :  Pasar Ramadan Kemungkinan Ditiadakan

PALANGKA
RAYA – Salah satu pihak yang merasakan kerugian akibat kebakaran hutan dan
lahan (karhutla) adalah peserta didik. Sebagaimana diketahui, kini peserta
didik di Kota Palangka Raya kembali diliburkan hingga sepekan, dari kemarin
hingga 28 September. Hal ini juga yang dialami peserta didik di Madrasah
Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Kota Palangka Raya.

Kepada
Kalteng Pos, Kepala MTsN 1 Kota Rita Sukaesih menuturkan selama libur akibat
asap ini, pihaknya tidak membiarkan pelajar libur seperti apa adanya, tetapi
diberikan pekerjaan rumah (PR). “Kami menjalankan sesuai edaran dari
Kementerian Agama berdasarkan surat edaran dari Provinsi Kalteng yang diminta
untuk meliburkan peserta didik,” ujarnya, Senin (23/9).

Baca Juga :  Limbah Kayu Berharga Jutaan Rupiah

Ia
pun mengakui, keputusan libur ini memang baik bagi kesehatan pelajarnya.
Apalagi kabut asap ini tidak terduga. “Pagi tadi saya lihat asap ini sudah
menipis, tapi ternyata makin siang pekat lagi,” tambahnya.

Sementara
itu, terkait pemberian PR itu tadi, Rita mengharapkan orang tua di rumah dapat
mengawasi anak dalam menyelesaikan PR. Ia tidak menampik, bila sebagian pelajar
ada yang tekun mengerjakan dan ada yang tidak. “Di sinilah, peran orang tua
untuk mengawasi anak di rumah,” ujar Rita lagi.

Untuk
pihak guru sendiri, diceritakannya tetap wajib masuk ke sekolah. Terlebih bagi
guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). “Mereka tetap masuk dan harus
menyelesaikan perangkat peraga pembelajaran,” tutup Rita.(ila/iha/CTK)

Baca Juga :  Pasar Ramadan Kemungkinan Ditiadakan

Terpopuler

Artikel Terbaru