26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Sejak Januari 2019, 16 Kali Kasus Ular Masuk Rumah

PALANGKA RAYA– Dalam beberapa hari terakhir
banyak informasi aduan warga ke relawan Emergency Response (ERP) terkait adanya
ular yang masuk rumah warga. Jika ditotal, sejak Januari 2019, ada 16 kali
aduan warga. Jenisnya pun beragam. Hampir 90 persen berjenis Piton. Selain itu
ada jenis ular cabe dan welang cicin yang dikenal ular beracun. Terakhir kasus
ular masuk rumah terjadi di Jalan Tjilik Riwut Km 4 dan Kompleks Perumahan
Kecipir, Rabu (19/6).

Informasi dari pemilik rumah mengungkapkan ada
ular masuk ke dalam rumah yang sedang direnovasi. Sampai di lokasi, ditemukan
ular jenis piton melingkar di bawah tumpukan sisa bangunan.

Berbekal alat penangkap ular, hok dan penjepit,
anggota ERP langsung menangkap ular sepanjang dua meter tersebut. Tidak butuh
waktu lama, reptil dalam bahasa latin Phytonidae atau Reticulated Python
langsung bisa ditangkap.

Baca Juga :  Kunci Utama Sebuah Berita, Sudut Pandang Publik dan Konsistensi

“Kami serahkan ke BKSDA Kalteng,”kata
Koordinator Tim Relawan ERP, Nago kepada Kalteng Pos.

Nago mengungkapkan dirinya bersama reka-rekan
anggota langsung menuju lokasi setelah mendapatkan dua informasi terkait
keberadaan ular masuk rumah.

“Dari dua laporan itu, Jalan Tjilik Riwut Km 4
sampai ke lokasi kita tidak menemukan ular, kemungkinan sudah lari. Nah di
jalan Haka kita bisa amankan satu ekor ular,” sebutnya.

Periode bulan Juni ini, sudah ada beberapa
aduan warga. Menurut Nago dikarenakan pertama permukiman memang berdekatan
langsung dengan habitat ular tersebut, bahkan ular cenderung mencari makan di
sekitar perumahan.

”Seperti kawasan lembab, ada rawa dan itu
menjadi kawasan yang biasanya dihuni ular, apalagi kita mendapatkan informasi
pecinta reptil bahwa bulan-bulan ini adalah musim kawin ular,” ungkap Nago.

Baca Juga :  WAJIB ! Satu Desa Satu Perawat dan Bidan

Menurut penuturan pemilik rumah, Saleh, saat
pekerja sedang bekerja dan merapikan bekas bangunan melihat ada ular. Dirinya
langsung menghubungi ERP untuk menangkap ular tersebut.“Saya bergegas
menghubungi kontak ERP, saya juga khawatir ada ular di dalam rumah, bahkan ada
pekerja sedang merenovasi jadi terganggu akibat keberadaan ular tersebut,”ujar
Saleh. (ena/ram)

PALANGKA RAYA– Dalam beberapa hari terakhir
banyak informasi aduan warga ke relawan Emergency Response (ERP) terkait adanya
ular yang masuk rumah warga. Jika ditotal, sejak Januari 2019, ada 16 kali
aduan warga. Jenisnya pun beragam. Hampir 90 persen berjenis Piton. Selain itu
ada jenis ular cabe dan welang cicin yang dikenal ular beracun. Terakhir kasus
ular masuk rumah terjadi di Jalan Tjilik Riwut Km 4 dan Kompleks Perumahan
Kecipir, Rabu (19/6).

Informasi dari pemilik rumah mengungkapkan ada
ular masuk ke dalam rumah yang sedang direnovasi. Sampai di lokasi, ditemukan
ular jenis piton melingkar di bawah tumpukan sisa bangunan.

Berbekal alat penangkap ular, hok dan penjepit,
anggota ERP langsung menangkap ular sepanjang dua meter tersebut. Tidak butuh
waktu lama, reptil dalam bahasa latin Phytonidae atau Reticulated Python
langsung bisa ditangkap.

Baca Juga :  Kunci Utama Sebuah Berita, Sudut Pandang Publik dan Konsistensi

“Kami serahkan ke BKSDA Kalteng,”kata
Koordinator Tim Relawan ERP, Nago kepada Kalteng Pos.

Nago mengungkapkan dirinya bersama reka-rekan
anggota langsung menuju lokasi setelah mendapatkan dua informasi terkait
keberadaan ular masuk rumah.

“Dari dua laporan itu, Jalan Tjilik Riwut Km 4
sampai ke lokasi kita tidak menemukan ular, kemungkinan sudah lari. Nah di
jalan Haka kita bisa amankan satu ekor ular,” sebutnya.

Periode bulan Juni ini, sudah ada beberapa
aduan warga. Menurut Nago dikarenakan pertama permukiman memang berdekatan
langsung dengan habitat ular tersebut, bahkan ular cenderung mencari makan di
sekitar perumahan.

”Seperti kawasan lembab, ada rawa dan itu
menjadi kawasan yang biasanya dihuni ular, apalagi kita mendapatkan informasi
pecinta reptil bahwa bulan-bulan ini adalah musim kawin ular,” ungkap Nago.

Baca Juga :  WAJIB ! Satu Desa Satu Perawat dan Bidan

Menurut penuturan pemilik rumah, Saleh, saat
pekerja sedang bekerja dan merapikan bekas bangunan melihat ada ular. Dirinya
langsung menghubungi ERP untuk menangkap ular tersebut.“Saya bergegas
menghubungi kontak ERP, saya juga khawatir ada ular di dalam rumah, bahkan ada
pekerja sedang merenovasi jadi terganggu akibat keberadaan ular tersebut,”ujar
Saleh. (ena/ram)

Terpopuler

Artikel Terbaru