26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Kalteng Kandidat Ibu Kota, Media Singapura Wawancarai Gubernur

PALANGKA
RAYA
-Rencana
pemindahan ibu kota negara ke Kalteng ternyata  tak hanya menjadi perbincangan nasional, tetapi
juga menjadi berita hangat dunia internasional, khususnya Singapura, yang
merupakan negara tetangga.

Selasa (18/6), Gubernur
Kalteng Sugianto Sabran diwawancarai oleh awak media CNE asal Singapura, yang sengaja
datang ke Kalteng untuk mengetahui informasi rencana pemindahan ibu kota
negara.

Kepada jurnalis CNE Singapura,
gubernur mengatakan bahwa Kalteng memang menjadi salah satu kandidat lokasi pemindahan
ibu kota negara. Meski demikian, Kalteng hanya menjadi kandidat. Tidak memiliki
hak untuk menentukan pemindahan ibu kota.

“Kalteng memang menjadi
kandidat pemindahan ibu kota negara, tetapi yang memiliki hak untuk memutuskan
kebijakan tersebut adalah presiden sebagai kepala negara Indonesia saat ini,”
katanya di ruang sekda Kalteng.

Baca Juga :  Plt Gubernur Launching Penyaluran Bansos Program PKH

Sugianto mengungkapkan,
pemindahan ibu kota negara bukanlah hal gampang. Masih banyak yang harus
dilalui dan dipersiapkan. Tidak serta-merta memindahkan begitu saja, tapi harus
didahului dengan sejumlah kajian.

“Saya sebagai gubernur
hanyalah wakil pemerintah pusat yang ditugaskan memimpin daerah. Tentunya tidak
memiliki kebijakan untuk memutuskan pemindahan ibu kota ini,” ungkapnya.

Lebih lanjut
dikatakannya, sebagai kepala daerah Kalteng, ia hanya bisa menjawab apa yang menjadi
porsinya, khususnya mengenai hala-hal yang berkaitan dengan Kalteng.

“Jika ditanya tentang
Kalteng sebagai kandidat pemindahan ibu kota negara, saya katakan Kalteng
pantas menjadi ibu kota negara. Ada hal-hal yang menguatkan Kalteng layak
menjadi ibu kota negara. Salah satunya, aspek histori,” tegasnya.

Baca Juga :  Gubernur : Pergub akan Mengatur Pelaksanaan Cara Membakar dengan Keari

Sejarah itu terjadi ketika
presiden pertama RI Ir Soekarno mengunjungi Kota Palangka Raya pada 1957 silam.
Pada waktu itu, kisah Sugianto, Soekarno menancapkan tiang pancang pertama di
Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya, yang ditandai dengan dibangunnya
monumen Soekarno.

“Saat itu Soekarno mengungkapkan keinginannya
agar ibu kota negara berada di Kalteng. Ini menjadi histori yang kuat untuk
Kalteng sebagai kandidat kuat calon ibu kota negara,” pungkas Sugianto sembari
mengisahkan tentang kondisi Kalteng yang aman dari bencana alam serta memiliki
ragam budaya dan kekayaan alam yang masih dipertahankan dan dilestarikan hingga
kini. (abw/ce/abe) 

PALANGKA
RAYA
-Rencana
pemindahan ibu kota negara ke Kalteng ternyata  tak hanya menjadi perbincangan nasional, tetapi
juga menjadi berita hangat dunia internasional, khususnya Singapura, yang
merupakan negara tetangga.

Selasa (18/6), Gubernur
Kalteng Sugianto Sabran diwawancarai oleh awak media CNE asal Singapura, yang sengaja
datang ke Kalteng untuk mengetahui informasi rencana pemindahan ibu kota
negara.

Kepada jurnalis CNE Singapura,
gubernur mengatakan bahwa Kalteng memang menjadi salah satu kandidat lokasi pemindahan
ibu kota negara. Meski demikian, Kalteng hanya menjadi kandidat. Tidak memiliki
hak untuk menentukan pemindahan ibu kota.

“Kalteng memang menjadi
kandidat pemindahan ibu kota negara, tetapi yang memiliki hak untuk memutuskan
kebijakan tersebut adalah presiden sebagai kepala negara Indonesia saat ini,”
katanya di ruang sekda Kalteng.

Baca Juga :  Plt Gubernur Launching Penyaluran Bansos Program PKH

Sugianto mengungkapkan,
pemindahan ibu kota negara bukanlah hal gampang. Masih banyak yang harus
dilalui dan dipersiapkan. Tidak serta-merta memindahkan begitu saja, tapi harus
didahului dengan sejumlah kajian.

“Saya sebagai gubernur
hanyalah wakil pemerintah pusat yang ditugaskan memimpin daerah. Tentunya tidak
memiliki kebijakan untuk memutuskan pemindahan ibu kota ini,” ungkapnya.

Lebih lanjut
dikatakannya, sebagai kepala daerah Kalteng, ia hanya bisa menjawab apa yang menjadi
porsinya, khususnya mengenai hala-hal yang berkaitan dengan Kalteng.

“Jika ditanya tentang
Kalteng sebagai kandidat pemindahan ibu kota negara, saya katakan Kalteng
pantas menjadi ibu kota negara. Ada hal-hal yang menguatkan Kalteng layak
menjadi ibu kota negara. Salah satunya, aspek histori,” tegasnya.

Baca Juga :  Gubernur : Pergub akan Mengatur Pelaksanaan Cara Membakar dengan Keari

Sejarah itu terjadi ketika
presiden pertama RI Ir Soekarno mengunjungi Kota Palangka Raya pada 1957 silam.
Pada waktu itu, kisah Sugianto, Soekarno menancapkan tiang pancang pertama di
Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya, yang ditandai dengan dibangunnya
monumen Soekarno.

“Saat itu Soekarno mengungkapkan keinginannya
agar ibu kota negara berada di Kalteng. Ini menjadi histori yang kuat untuk
Kalteng sebagai kandidat kuat calon ibu kota negara,” pungkas Sugianto sembari
mengisahkan tentang kondisi Kalteng yang aman dari bencana alam serta memiliki
ragam budaya dan kekayaan alam yang masih dipertahankan dan dilestarikan hingga
kini. (abw/ce/abe) 

Terpopuler

Artikel Terbaru