28.8 C
Jakarta
Saturday, April 20, 2024

Bupati Minta Langkah Tegas Bagi Pendatang

PANGKALAN BUN–Bupati Kabupaten
Kotawaringin Barat (Kobar) Hj Nurhidayah meminta agar ada upaya dan langkah
tegas khususnya bagi para pendatang yang akan masuk. Seperti yang dilakukan
oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar mendirikan
posko terpadu Covid-19 di perbatasan Kotawaringin Lama (Kolam) – Pangkalan
Bun.

“Posko yang sudah
didirikan hendaknya bisa dijadikan pemantauan agar mereka yang masuk bisa
dipilah dan benar-benar harus dalam keadaan sehat. Jangan sampai malah menambah
atau pendatang masuk memiliki kesehatan yang dikhawatirkan malah
menularkan,”kata bupati, beberapa waktu lalu.

Sementara itu Kepala
BPBD Kobar, Petrus Rindra mengatakan sampai saat ini sudah ada tiga Posko
terpadu yang didirikan. Diantaranya di Desa Amin Jaya, Kecamatan Pangkalan
Banteng. Selanjutnya, Posko Gugus Tugas Covid-19 Kobar di depan Damkar atau
rumah jabatan wakil bupat.  Terakhir, posko
terpadu di perbatasan Kecamatan Kolam.

Baca Juga :  Bantu Perekonomian Masyarakat UMKM

Selama ini sudah dilakukan pengecekan
baik suhu tubuh dan warga diminta mengisi administrasi riwayat perjalanannya.
Seperti yang dilakukan di Kecamatan Kolam. Pasalnya, mobilisasi di
kecamatan tersebut sangat tinggi, karena jalur penghubung ke Kabupaten
Sukamara, Lamandau, dan Provinsi Kalimantan Barat. Atas instruksi bupati, maka
didirikan posko terpadu yang siaga setiap 1 x 24 jam.

“Kami benar-benar melakukan pengecekan dan
pemantauan secara ketat agar mereka yang masuk bisa terdata. Jangan sampai
justru malah menambah pasien yang dinyatakan positif akibat tidak
terpantau,”ujarnya.

PANGKALAN BUN–Bupati Kabupaten
Kotawaringin Barat (Kobar) Hj Nurhidayah meminta agar ada upaya dan langkah
tegas khususnya bagi para pendatang yang akan masuk. Seperti yang dilakukan
oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar mendirikan
posko terpadu Covid-19 di perbatasan Kotawaringin Lama (Kolam) – Pangkalan
Bun.

“Posko yang sudah
didirikan hendaknya bisa dijadikan pemantauan agar mereka yang masuk bisa
dipilah dan benar-benar harus dalam keadaan sehat. Jangan sampai malah menambah
atau pendatang masuk memiliki kesehatan yang dikhawatirkan malah
menularkan,”kata bupati, beberapa waktu lalu.

Sementara itu Kepala
BPBD Kobar, Petrus Rindra mengatakan sampai saat ini sudah ada tiga Posko
terpadu yang didirikan. Diantaranya di Desa Amin Jaya, Kecamatan Pangkalan
Banteng. Selanjutnya, Posko Gugus Tugas Covid-19 Kobar di depan Damkar atau
rumah jabatan wakil bupat.  Terakhir, posko
terpadu di perbatasan Kecamatan Kolam.

Baca Juga :  Bantu Perekonomian Masyarakat UMKM

Selama ini sudah dilakukan pengecekan
baik suhu tubuh dan warga diminta mengisi administrasi riwayat perjalanannya.
Seperti yang dilakukan di Kecamatan Kolam. Pasalnya, mobilisasi di
kecamatan tersebut sangat tinggi, karena jalur penghubung ke Kabupaten
Sukamara, Lamandau, dan Provinsi Kalimantan Barat. Atas instruksi bupati, maka
didirikan posko terpadu yang siaga setiap 1 x 24 jam.

“Kami benar-benar melakukan pengecekan dan
pemantauan secara ketat agar mereka yang masuk bisa terdata. Jangan sampai
justru malah menambah pasien yang dinyatakan positif akibat tidak
terpantau,”ujarnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru