32.5 C
Jakarta
Thursday, April 10, 2025

Disperindag Memantau Harga Bapok di Dua Tempat

Harga Beras Mengalami Kenaikan, Ketersediaan Bapok Mencukupi

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM dan Perindustrian Kota Palangkaraya, Samsul Rizal. Melakukan pemantauan harga dan ketersediaan bahan pokok (Bapok) di Gudang Minyak di Jalan Kelabat dan Toko Beras di Pasar Besar, Kamis (14/9).

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM dan Perindustrian Kota Palangkaraya, Samsul Rizal. Menuturkan, kegiatan pemantauan ini dilakukan untuk melihat secara langsung harga dan stok bahan pokok di distributor. Berdasarkan hasil pemantauan, untuk beras mengalami sedikit kenaikan. Untuk harga minyak Bimoli cukup stabil, dan ketersediaan Bapok  mencukupi.

Pihaknya kata Samsul Rizal. Tturun ke lapangan ke gudang minyak dan gudang beras di pasar besar. Untuk memastikan jumlah kebutuhan atau persediaan yang tersedia. Di sini pihaknya melihat bahwa beras, dan minyak stoknya mencukupi hingga Desember.

“Berdasarkan pantauan kami di lapangan, minyak goreng Bimoli cukup diminati saat ini. Walaupun ada pilihan lain, tapi untuk minyak goreng Bimoli baik harga maupun stoknya stabil. Jadi Insya Allah ke depannya, diperkirakan dari pihak gudang menjamin paling tidak untuk distribusi dan stok sampai bulan Desember aman. Dan tidak ada isu kenaikan harga untuk minyak Bimoli,” jelasnya, Kamis (14/9).

Baca Juga :  Palangka Raya Harus Lebih Mewaspadai Persebaran Wabah Virus Corona

Ia menjelaskan. Bahwa harga beras dari Jawa dan lokal mengalami kenaikan. Untuk di Jawa, kenaikan rata-rata Rp1.500/kg, beras lokal juga mengalami kenaikan namun masih fluktuasi. Tentu saja hal ini disebabkan oleh distribusi yang aman. Contohnya di negara besar yang di beritakan, Vietnam dan India sudah tidak lagi mengirim beras. Karena di India untuk kebutuhan pihaknya, dan di Vietnam dan China untuk kebutuhan pihaknya juga dan mengalami sedikit gagal panen.

Hal ini berdampak pada ketersediaan beras di Palangkaraya. Beras di Jawa biasanya dipanen pada bulan Juni. Namun pada bulan Agustus dan September stoknya mulai sedikit. Sehingga harganya mulai naik. Namun, berdasarkan pantauan di lapangan, Pak Haji mengatakan bahwa ketersediaan beras di Palangkaraya cukup.

“Insya Allah pasokan beras akan cukup sampai Desember, namun harganya akan berfluktuasi. Sesuai dengan kebutuhan, jika pasokan sedikit maka harga akan naik. Namun demikian, di Kota Palangkaraya terjamin,”tandasnya

Baca Juga :  Menjadi Rajin Salat, Ingin Lanjutkan Cita-Cita

Pemilik Toko Beras Hj. Alif. Mengatakan, bahwa harga beras Jawa atau beras pulen mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan karena ada panen di bulan Agustus, yang disebut panen gadu/gaduan, yang hasil panennya sedikit. Jadi otomatis mekanisme pasar yang biasanya barang sedikit, peminat banyak, harga akan terus naik atau demand dan suplay.

“Hingga saat ini, harga beras Jawa mengalami kenaikan sebesar Rp1.500/kg. Sebelumnya harga jual Rp255.000/20Kg, untuk per kilogramnya Rp12.250, sekarang sekitar Rp14.250 per kilogram. Untuk beras lokal, ada sedikit kenaikan, dari harga jual beras siam Arjuna Rp17.500 menjadi Rp18.000, naik Rp500. Untuk beras Mayang, harganya Rp21.500, sekarang Rp22.000,” ucapnya.

Ia menjelaskan lagi bahwa stok beras datang setiap minggu. Untuk data beras pada hari Senin (11/9), total keseluruhan untuk beras pulen dan pera adalah 60 ton dan 250 kilogram. Distribusi ke Palangkaraya aman, namun harganya mengalami kenaikan. (ana/*/ind)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM dan Perindustrian Kota Palangkaraya, Samsul Rizal. Melakukan pemantauan harga dan ketersediaan bahan pokok (Bapok) di Gudang Minyak di Jalan Kelabat dan Toko Beras di Pasar Besar, Kamis (14/9).

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM dan Perindustrian Kota Palangkaraya, Samsul Rizal. Menuturkan, kegiatan pemantauan ini dilakukan untuk melihat secara langsung harga dan stok bahan pokok di distributor. Berdasarkan hasil pemantauan, untuk beras mengalami sedikit kenaikan. Untuk harga minyak Bimoli cukup stabil, dan ketersediaan Bapok  mencukupi.

Pihaknya kata Samsul Rizal. Tturun ke lapangan ke gudang minyak dan gudang beras di pasar besar. Untuk memastikan jumlah kebutuhan atau persediaan yang tersedia. Di sini pihaknya melihat bahwa beras, dan minyak stoknya mencukupi hingga Desember.

“Berdasarkan pantauan kami di lapangan, minyak goreng Bimoli cukup diminati saat ini. Walaupun ada pilihan lain, tapi untuk minyak goreng Bimoli baik harga maupun stoknya stabil. Jadi Insya Allah ke depannya, diperkirakan dari pihak gudang menjamin paling tidak untuk distribusi dan stok sampai bulan Desember aman. Dan tidak ada isu kenaikan harga untuk minyak Bimoli,” jelasnya, Kamis (14/9).

Baca Juga :  Palangka Raya Harus Lebih Mewaspadai Persebaran Wabah Virus Corona

Ia menjelaskan. Bahwa harga beras dari Jawa dan lokal mengalami kenaikan. Untuk di Jawa, kenaikan rata-rata Rp1.500/kg, beras lokal juga mengalami kenaikan namun masih fluktuasi. Tentu saja hal ini disebabkan oleh distribusi yang aman. Contohnya di negara besar yang di beritakan, Vietnam dan India sudah tidak lagi mengirim beras. Karena di India untuk kebutuhan pihaknya, dan di Vietnam dan China untuk kebutuhan pihaknya juga dan mengalami sedikit gagal panen.

Hal ini berdampak pada ketersediaan beras di Palangkaraya. Beras di Jawa biasanya dipanen pada bulan Juni. Namun pada bulan Agustus dan September stoknya mulai sedikit. Sehingga harganya mulai naik. Namun, berdasarkan pantauan di lapangan, Pak Haji mengatakan bahwa ketersediaan beras di Palangkaraya cukup.

“Insya Allah pasokan beras akan cukup sampai Desember, namun harganya akan berfluktuasi. Sesuai dengan kebutuhan, jika pasokan sedikit maka harga akan naik. Namun demikian, di Kota Palangkaraya terjamin,”tandasnya

Baca Juga :  Menjadi Rajin Salat, Ingin Lanjutkan Cita-Cita

Pemilik Toko Beras Hj. Alif. Mengatakan, bahwa harga beras Jawa atau beras pulen mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan karena ada panen di bulan Agustus, yang disebut panen gadu/gaduan, yang hasil panennya sedikit. Jadi otomatis mekanisme pasar yang biasanya barang sedikit, peminat banyak, harga akan terus naik atau demand dan suplay.

“Hingga saat ini, harga beras Jawa mengalami kenaikan sebesar Rp1.500/kg. Sebelumnya harga jual Rp255.000/20Kg, untuk per kilogramnya Rp12.250, sekarang sekitar Rp14.250 per kilogram. Untuk beras lokal, ada sedikit kenaikan, dari harga jual beras siam Arjuna Rp17.500 menjadi Rp18.000, naik Rp500. Untuk beras Mayang, harganya Rp21.500, sekarang Rp22.000,” ucapnya.

Ia menjelaskan lagi bahwa stok beras datang setiap minggu. Untuk data beras pada hari Senin (11/9), total keseluruhan untuk beras pulen dan pera adalah 60 ton dan 250 kilogram. Distribusi ke Palangkaraya aman, namun harganya mengalami kenaikan. (ana/*/ind)

Terpopuler

Artikel Terbaru