PALANGKA RAYA – Wakil Gubernur Kalteng Habib Ismail bin
Yahya resmikan Madrasah Diniyah di Desa Buhut Kabupaten Kapuas. Madarasah
tersebut dibangun secara bersama oleh Habib Ismail dengan Majelis Al Wasilah
dan juga perusahaan serta masyarakat Desa Buhut.
Pimpinan Madrasah Diniyah Desa Buhut Muhammad Israni
mengatakan, pembangunan Madrasah Diniyah Al Wasilah tersebut karena kebutuhan
masyarakat Buhut. Sebab, desa tersebut merupakan desa yang cukup jauh dari
ibukota kecamatan, bahkan Ibu Kota Kabupaten Kapuas.
“Ini sudah lama kami rencanakan dan kami juga meminta
bantu kepada Pak Wagub Habib Ismail Bin Yahya. Dan alhamdulillah beliau sangat
membantu dan mendorong agar pembangunan segera dilaksanakan,” kata M
Asrani.
Kebutuhan akan Madrasah Diniyah hingga Madrasah Aliyah di
Desa Buhut begitu mendesak. Selain Desa berpenduduk padat, lokasinya juga
sangat jauh.
“Kita akses jalan j.uga masih menumpang jalan milik
perusahaan kayu. Harapan kami juga dengan adanya perusahaan di sekitar desa
dapat membantu pendidikan di Desa Buhut, karena itu kami sangat berharap dengan
bantuan dan dukungan pemerintah provinsi, terutama Pak Wagub Habib
Ismail,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Habib Ismail bin Yahya
mengatakan, pembangunan pendidikan dari tingkat terbawah hingga perguruan
tinggi menajdi perhatian serius pemerintah provinsi (Pemprov) Kalteng. Karena
itu, Gubernur dan Wakil Gubernur programkan pendidikan Kalteng Berkah, itu dari
beasiswa hingga pembangunan sarana prasarana pendidikan.
“Alhamdulillah hari ini kita dapat meresmikan Madrasah
Diniyah atau sekolah setingkat SD. Kita akan mendukung pembangunan madrasah di
seluruh wilayah Kalteng,” ucap Habib Ismail.
Dengan dibangunnya dan diresmikannya Madrasah Dinuyah Desa
Buhut tersebut, Waguh ingin itu menajadi cikal bakal pendidikan agama di
tingkat desa.
“Ini menjadi cikal bakal untuk keberlanjutan
pendidikan agama di desa. Sebab, pendidikan agama sangat penting ditanamkan
sejak dini. Salah satunya melalui pendidikan di madrasah,” ujarnya.
Menurutnya, di madrasah tidak hanya diberikan pelajaran
umum, tetapi juga pendidilan agama. Terlebih saat ini banyak anak yang beranai
dengan orantua, bahkan beberapa kasus ada anak yang tega membunuh ayah atau ibu
kandungnya.
“Kami miris sebagai pemerintah mendengar kasus seperti
ini. Dan juga saat ini murid banyak yang bernai dengan guru. Ini semua harus
kita berikan pemahaman agama yang kuat kepada anak didik, karena semua agama
mengajarkan kebaikan kepada siapapun, terutama orangtua,” ungkapnya.
Wagub juga berharap dengan adanya madrasah di desa-desa,
pendidikan agama lebih mudah didapatkan anak didik. “Kami akan terus
membantu dan mendukung. Dan kami juga meminta perusahaan yang ada disekitar
desa mendukung pendidikan dan kesehatan,” pungkasnya. (arj)