Membaca,
membuka jendala dunia. Slogan yang selalu digaungkan, dan coba diterapkan
seorang pemuda di penggiran DAS Kahayan, Kelurahan Petuk Ketimpun, Fery Irawan.
KEBERADAAN
รขโฌลRansel Bukuรขโฌย sebagai pusat bacaan bagi anak-anak nelayan yang berada di
pinggiran DAS Kahayan Kelurahan Petuk Katimpun, Kecamatan Jekan Raya, berjarak
10 Km dari pusat Kota Palangka Raya ini turut andil dalam upaya untuk
mencerdaskan anak bangsa.
Fery
Irawan, pemuda jebolan Universitas Palangka Raya inilah yang telah
mendedikasikan dirinya untuk menyediakan buku bacaan, dengan mendirikan pusat
bacaan bagi anak-anak nelayan yang kurang mampu dan memiliki keterbatasan untuk
memperoleh bacaan untuk meningkatkan kemampuan dan wawasannya.
Saat
tim media pemko berkunjung ke รขโฌลRansel Bukuรขโฌย, Selasa (10/9), Fery menceritakan
bahwa keberadaan รขโฌลRansel Bukuรขโฌย bermula dari kegelisahannya saat itu sebagai
satu-satunya warga Petuk Katimpun yang bisa menyelesaikan pendidikan sampai
tingkat sarjana.
Pada
awalnya memang tidak mudah untuk mewujudkan apa yang menjadi kegelisahanya itu,
namun karena niat dan tekadnya untuk membantu anak-anak usia sekolah dan warga
masyarakat lainnya sehingga pusat bacaan itu bisa dia bangun pada tahun 2012
silam.
Bahkan
รขโฌลRansel Bukuรขโฌย juga mempunyai program kegiatan antara lain: membaca buku,
belajar-mengajar, daur ulang sampah, daur ulang kertas, tari tradisional,
menyanyi, bercocok tanam, menonton film motivasi, bermain alat musik
tradisional, membawa buku bacaan ke desa-desa pinggir sungai dan belajar
komputer.
Harapan
ke depan, ungkap Fery, semoga nantinya banyak pihak yang memberikan dukungan terhadap
program-program yang dilakukan รขโฌลRansel Bukuรขโฌย ini, khususnya bagi pemerintah
supaya bisa memperhatikan anak-anak muda putra-putri daerah yang ingin
membangun dan memajukan daerahnya. (*/hms/ami)