33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Saibun Galau

Perkara ini semula disidang
secara tertutup. Ini kan perkara pemerkosaan.

Ibunya pernah didatangkan dari
Jakarta. Untuk didengar kesaksiannya –di sidang pendahuluan di pengadilan
Manchester, Inggris.

Pengadilan akhirnya memutuskan:
untuk menyidangkan anak Indonesia ini secara terbuka. Nama terdakwanya pun
boleh disebut. Boleh diketahui publik.

Dalam sekejap nama Indonesia
mendunia –secara negatif. Media di belahan dunia mana pun memberitakannya:
seorang mahasiswa doktoral Indonesia melakukan kejahatan pemerkosaan terhebat
sepanjang sejarah Inggris.

Pemuda Indonesia ini benar-benar
bikin sejarah dunia. Namanya: Reynhard Sinaga.

Asal Jakarta. Kelahiran Jambi
–dari ayah perantauan.

Reynhard sarjana teknik
arsitektur lulusan Universitas Indonesia. Begitu lulus Reynhard dikirim orang
tuanya ke Inggris. Ke kota Manchester. Untuk ambil master di sana.

Itu tahun 2007.

Ketika umur Reynhard 24 tahun.

Orang tuanya memang kaya raya.
Ayahnya, Saibun Sinaga, punya bisnis properti di Jakarta. Rumahnya sangat besar
di tengah kota Jakarta.

Di kalangan warga asal Sumut,
Saibun dikenal punya banyak sekali Bank Perkreditan Rakyat. Juga punya
gedung-gedung pertemuan besar sekali –di Jakarta, Depok, dan di Medan.

Pesta-pesta perkawinan besar
menyewa di gedungnya. Yang bisa muat 4.000 undangan.

Saibun juga lagi menyelesaikan
pembangunan bisnis baru: rumah duka adat Batak di Jakarta.

Dan banyak bisnis lainnya lagi.

Teman-teman Saibun penuh
simpati padanya. Bagaimana seorang ayah dicoba mempunyai anak seperti Reynhard.
Yang kelihatannya laki-laki sejati tapi punya kelainan seks seperti itu.

Di Manchester University
Reynhard pun meraih gelar master. Di bidang planologi.

Selama di Manchester Reynhard
tinggal di apartemen sendiri. Di gedung Montana House. Hanya 600 meter dari
hotel tempat saya tinggal waktu ke Manchester tahun lalu.

Itu di pusat kota. Dekat dengan
pusat bar dan hiburan malam.

Apartemen Montana House praktis
di sebelah night club terbesar di kota itu: The
Factory.

Apartemennya juga tidak jauh
dari gereja Katolik tempatnya selalu mengikuti kebaktian.

Rupanya ia sangat kerasan di
Manchester.

Di universitas itu ia mengambil
S2 yang lain lagi: sosiologi. Juga selesai.

Tapi kesibukan utama Reynhard
adalah bergaul. Dan begadang di malam hari. Ia tidak perlu bekerja apa pun.
Keluarganya kaya raya.

Tapi belakangan Reynhard
mengambil program doktor. Meski umurnya sudah 32 tahun.

Yang mengherankan saya, mengapa
kali ini kuliahnya di kota Leeds. Sekitar 1 jam naik mobil dari Manchester. Ke
arah utara.

Apakah orang tuanya yang 
berusaha memindahkannya dari Manchester? Atau ia sendiri yang menginginkannya
untuk menenangkan orang tuanya?

Studi program doktornya itu
tidak lancar. Mungkin Reynhard kurang fokus. Atau terlalu fokus.

Karya tulis yang diajukannya
ditolak pembimbing. Dinilai tidak memenuhi syarat. Itulah karya tulis untuk
mengajukan usul topik penelitian.

Topik disertasi doktor yang ia
usulkan sebenarnya sangat seksi. Yakni mengenai seks dan hubungan gau
antarbangsa di Asia Tenggara serta keseharian pria biseksual di Manchester.

Judulnya: Sexuality and
everyday transnationalism among South Asian gay and bisexual men in Manchester.

Kalau saja judul itu disetujui
Reynhard tidak akan sulit melakukan penelitian. Bahkan mungkin saja ia bisa
menikmati penelitiannya itu.

Reynhard sendiri seorang gay.

Baca Juga :  Dilantik Jadi Ketua DPRD Kalteng, Ini Janji Wiyatno

Seorang biseks.

Seorang yang kini ditahan
polisi dengan tuduhan  melakukan perkosaan. Dengan korban terbanyak dalam
sejarah Inggris –136 kali. Belum termasuk kasus-kasus usaha percobaan
perkosaannya.

Jenis perkosaan yang ia lakukan
adalah ‘date rape’ –perkosaan yang diawali dengan perkenalan baik-baik.

Menurut pengadilan Manchester
Reynhard melakukan itu sejak tahun 2015. Tapi polisi menduga sudah dilakukannya
sejak bertahan sebelumnya.

Secara terus menerus.

Sampai ia ditangkap polisi di
tahun 2017 itu.

Lingkungan Reynhard memang
sangat memungkinkan untuk itu.

Apartemennya berada di
lingkungan seperti itu. Bahkan ada kawasan khusus di dekat situ. Di Manchester
kawasan itu dikenal sebagai kampung gay.

Manchester memang populer
dengan kehidupan liberalnya. Termasuk dalam masalah seks –juga soal gay.

Menjadi gay dianggap tidak
aneh. Pemuda kita itu pun terang-terangan mengaku  kepada teman-temannya
–bahwa ia seorang gay.

Awalnya ia kenal sepasang gay.
Sudah agak tua. Pasangan inilah yang menjadi ‘orang tua’ gay-nya di perantauan.

Reynhard juga punya grup WA
yang anggotanya sesama gay. Di situlah polisi mengetahui bagaimana kehidupan
Reynhard sehari-hari. Termasuk bagaimana Reynhard menikmati malam-malamnya.

Di grup WA itu banyak sekali
cerita –yang di mata kita terasa serem-serem.

Ia juga sering menceritakan
pengalaman apa saja yang terjadi ‘tadi malam’.

Orang tuanya yang asli di
Jakarta kaget setengah mati. Tapi mereka telat mengetahui bahwa anak mereka itu
gay.

Sekali waktu sang ibu ingin
menjodohkan Reynhard dengan gadis Jakarta. Sesuku dan seiman. Tapi Reynhard
dingin.

Kini Reynhard sudah berumur 36
tahun.

Sang ibu kini sering ke Inggris
untuk menjenguk anaknya di tahanan. Tentu dengan sejuta rasa. Itulah anak
laki-laki satu-satunya.

Sesekali sang ibu ke Manchester
disertai anak perempuannya. Adik perempuan Reynhard  –seorang dokter yang
juga masih bujangan.

Keluarga Saibun Sinaga memang
hanya dikaruniai dua anak. Reynhard dan dokter itu.

Anak perempuannya itu terlihat
sebagai anak yang makmur –bisa disebut obesitas. Sebagai dokter dia pernah
bekerja di sebuah klinik tapi berhenti. Merasa gajinya kecil.

Keluarga ini belum sekali pun
menggunakan gedung sendiri untuk pesta perkawinan anak sendiri.

Kini Reynhard menghadapi
hukuman yang berat. Tuduhan padanya banyak dan berlapis. Ia bisa dijatuhi
hukuman seumur hidup.

Paling ringan ia akan dihukum
30 tahun.

Bagaimana bisa Reynhard disebut
melakukan ‘date rape’?

Ceritanya panjang. Seperti
dalam film.

Dimulai lewat tengah malam.

Kota Manchester sudah sepi.

Tapi di sekitar apartemen
Reynhard masih ramai. Suasananya khas pusat hiburan malam: banyak yang mabuk
atau setengah mabuk.

Reynhard ada di situasi seperti
itu. Di situlah Reynhard memilih-milih.

Ia memilih yang sesuai dengan
seleranya: remaja. Sekitar umur 19-20 tahun.

Tapi ia juga melihat-lihat
kondisi anak itu. Biasanya ia mengincar anak yang dalam posisi sulit. Misalnya
lagi setengah mabuk. Atau lagi tidak bisa pulang. Atau pula lagi bertengkar.

Ia memerankan diri menjadi
orang yang baik –dengan tawarannya yang menarik.

Ia menawarkan pertolongan bagi
incaran yang tidak tahu jalan pulang.

Ia menawari anak yang ia incar
itu untuk bermalam di apartemennya. Atau mengajaknya minum-minum di
apartemennya. “Di sebelah itu”.

Baca Juga :  LDK-JS UPR Gelar Seminar Cegah Radikalisme dan Hoax di Era 4.0

Suatu malam menjelang
subuh  ada dua remaja bertengkar. Cowok dan cewek. Si cowok didamprat
habis-habisan oleh si cewek. Lalu Reynhard memberikan simpati pada si cowok. Ia
mengajak pemuda itu menjauh dari pacarnya. Lalu menawarinya ke apartemennya.

Ada juga pemuda yang tidak bisa
pulang –ditinggal temannya. Ditawarinya ke rumahnya.

Mereka lalu berkenalan.
Sebagian menjadi sahabat beneran.

Mereka pun masuk ke apartemen.

Ada juga yang harus dirayu lewat
WA. Dengan kalimat kutipan dari lagu. Anda tentu sudah tahu kalimat dalam lagu
terkenal itu: take a sip of my secret poison, I will make you fall in love.

Itulah kalimat kode.

Yang menandakan Reynhard punya
obat yang bisa bikin orang melayang ke surga.

Ada juga yang minta datang ke
apartemen Reynhard untuk mencoba obat surga itu.

Namanya: GHB
–gamma-hydroxybutyrate.

Itu obat kategori C yang
dilarang diperjual belikan secara umum. Tapi orang seperti Reynhard bisa
membelinya di pasar gelap.

Mereka yang malam itu berhasil
diajak ke apartemennya diberi obat tersebut.

Umumnya mereka, itu tadi, masih
remaja. Umur 19 atau 20 tahun.

Setelah mendapat obat itu sang
pemuda teler. Lalu diperkosa.

Obat itu dikenal juga sebagai
ekstasi cair. Yang pengaruhnya bisa membuat pikiran gembira. Juga bisa
merangsang gairah seks.

Suatu malam ada salah satu
korban yang tidak teler. Saat Reynhard memperkosanya ia sadar. Lalu
memberontak. Meraih gagang telepon.

Memutar nomor 999.

Itu tanggal 2 Juni 2017.

Polisi pun menggerebek
apartemen Reynhard. Ditemukanlah banyak barang terlarang di situ: obat-obat
tadi. Juga video-video yang dibuatnya secara otomatis. Yakni saat ia melakukan
persetubuhan itu –yang menurut ia bukan pemerkosaan.

Selama sidang-sidang tertutup
Reynhard seperti biasa saja. Seperti merasa tidak bersalah. Ia terlihat santai
dan tidak ada penyesalan.

Sang ibu sempat hadir di
pengadilan prasidang anaknya. Hanya ayahnya yang tidak bisa –Saibun kemudian
sakit jantung dan harus dioperasi di RS Mt Elizabeth Singapura.

Dari sidang itulah diketahui
Reynhard mempunyai ratusan video rekaman adegan di apartemennya. Hakim sampai
berjam-jam menyaksikannya –sebagai pertimbangan apakah sidangnya nanti tetap
tertutup atau terbuka.

Juga untuk mempertimbangkan
apakah Reynhard bisa ditahan luar.

Berarti sudah lebih 2,5 tahun
Reynhard ditangkap. Publik tidak tahu identitasnya. Perkaranya disidangkan
secara tertutup.

Baru dua hari lalu hakim
memutuskan tidak ada gunanya lagi dirahasiakan. Hakim memutuskan justru publik
harus tahu.

Kejahatan yang dilakukan
Reynhard sudah berlebihan. Juga dianggap membahayakan umum. Terutama para
remaja.

Di antara korban Reynhard ada
yang sampai mau bunuh diri. Ia merasa tidak ada gunanya lagi hidup. Masa
depannya sudah hancur. Ia mengurungkan bunuh diri hanya karena ingat ibunya
yang hanya hidup sendirian.

Reynhard sendiri tetap tenang
dan santai. Hanya saja ia tidak bisa lagi mengunggah foto-fotonya di instagram.

Padahal itulah hobi Reinhard:
selfi. Hampir setiap hari ia memosting hasil selfiannya untuk umum.

Ia memang pandai bersolek.
Rambutnya sering ganti-ganti – -modelnya dan warnanya.

Dunia begitu anehnya. Dunia
orang tua begitu galaunya –dan dalam hal keluarga Saibun Sinaga begitu
sedihnya.(Dahlan Iskan) 

Perkara ini semula disidang
secara tertutup. Ini kan perkara pemerkosaan.

Ibunya pernah didatangkan dari
Jakarta. Untuk didengar kesaksiannya –di sidang pendahuluan di pengadilan
Manchester, Inggris.

Pengadilan akhirnya memutuskan:
untuk menyidangkan anak Indonesia ini secara terbuka. Nama terdakwanya pun
boleh disebut. Boleh diketahui publik.

Dalam sekejap nama Indonesia
mendunia –secara negatif. Media di belahan dunia mana pun memberitakannya:
seorang mahasiswa doktoral Indonesia melakukan kejahatan pemerkosaan terhebat
sepanjang sejarah Inggris.

Pemuda Indonesia ini benar-benar
bikin sejarah dunia. Namanya: Reynhard Sinaga.

Asal Jakarta. Kelahiran Jambi
–dari ayah perantauan.

Reynhard sarjana teknik
arsitektur lulusan Universitas Indonesia. Begitu lulus Reynhard dikirim orang
tuanya ke Inggris. Ke kota Manchester. Untuk ambil master di sana.

Itu tahun 2007.

Ketika umur Reynhard 24 tahun.

Orang tuanya memang kaya raya.
Ayahnya, Saibun Sinaga, punya bisnis properti di Jakarta. Rumahnya sangat besar
di tengah kota Jakarta.

Di kalangan warga asal Sumut,
Saibun dikenal punya banyak sekali Bank Perkreditan Rakyat. Juga punya
gedung-gedung pertemuan besar sekali –di Jakarta, Depok, dan di Medan.

Pesta-pesta perkawinan besar
menyewa di gedungnya. Yang bisa muat 4.000 undangan.

Saibun juga lagi menyelesaikan
pembangunan bisnis baru: rumah duka adat Batak di Jakarta.

Dan banyak bisnis lainnya lagi.

Teman-teman Saibun penuh
simpati padanya. Bagaimana seorang ayah dicoba mempunyai anak seperti Reynhard.
Yang kelihatannya laki-laki sejati tapi punya kelainan seks seperti itu.

Di Manchester University
Reynhard pun meraih gelar master. Di bidang planologi.

Selama di Manchester Reynhard
tinggal di apartemen sendiri. Di gedung Montana House. Hanya 600 meter dari
hotel tempat saya tinggal waktu ke Manchester tahun lalu.

Itu di pusat kota. Dekat dengan
pusat bar dan hiburan malam.

Apartemen Montana House praktis
di sebelah night club terbesar di kota itu: The
Factory.

Apartemennya juga tidak jauh
dari gereja Katolik tempatnya selalu mengikuti kebaktian.

Rupanya ia sangat kerasan di
Manchester.

Di universitas itu ia mengambil
S2 yang lain lagi: sosiologi. Juga selesai.

Tapi kesibukan utama Reynhard
adalah bergaul. Dan begadang di malam hari. Ia tidak perlu bekerja apa pun.
Keluarganya kaya raya.

Tapi belakangan Reynhard
mengambil program doktor. Meski umurnya sudah 32 tahun.

Yang mengherankan saya, mengapa
kali ini kuliahnya di kota Leeds. Sekitar 1 jam naik mobil dari Manchester. Ke
arah utara.

Apakah orang tuanya yang 
berusaha memindahkannya dari Manchester? Atau ia sendiri yang menginginkannya
untuk menenangkan orang tuanya?

Studi program doktornya itu
tidak lancar. Mungkin Reynhard kurang fokus. Atau terlalu fokus.

Karya tulis yang diajukannya
ditolak pembimbing. Dinilai tidak memenuhi syarat. Itulah karya tulis untuk
mengajukan usul topik penelitian.

Topik disertasi doktor yang ia
usulkan sebenarnya sangat seksi. Yakni mengenai seks dan hubungan gau
antarbangsa di Asia Tenggara serta keseharian pria biseksual di Manchester.

Judulnya: Sexuality and
everyday transnationalism among South Asian gay and bisexual men in Manchester.

Kalau saja judul itu disetujui
Reynhard tidak akan sulit melakukan penelitian. Bahkan mungkin saja ia bisa
menikmati penelitiannya itu.

Reynhard sendiri seorang gay.

Baca Juga :  Dilantik Jadi Ketua DPRD Kalteng, Ini Janji Wiyatno

Seorang biseks.

Seorang yang kini ditahan
polisi dengan tuduhan  melakukan perkosaan. Dengan korban terbanyak dalam
sejarah Inggris –136 kali. Belum termasuk kasus-kasus usaha percobaan
perkosaannya.

Jenis perkosaan yang ia lakukan
adalah ‘date rape’ –perkosaan yang diawali dengan perkenalan baik-baik.

Menurut pengadilan Manchester
Reynhard melakukan itu sejak tahun 2015. Tapi polisi menduga sudah dilakukannya
sejak bertahan sebelumnya.

Secara terus menerus.

Sampai ia ditangkap polisi di
tahun 2017 itu.

Lingkungan Reynhard memang
sangat memungkinkan untuk itu.

Apartemennya berada di
lingkungan seperti itu. Bahkan ada kawasan khusus di dekat situ. Di Manchester
kawasan itu dikenal sebagai kampung gay.

Manchester memang populer
dengan kehidupan liberalnya. Termasuk dalam masalah seks –juga soal gay.

Menjadi gay dianggap tidak
aneh. Pemuda kita itu pun terang-terangan mengaku  kepada teman-temannya
–bahwa ia seorang gay.

Awalnya ia kenal sepasang gay.
Sudah agak tua. Pasangan inilah yang menjadi ‘orang tua’ gay-nya di perantauan.

Reynhard juga punya grup WA
yang anggotanya sesama gay. Di situlah polisi mengetahui bagaimana kehidupan
Reynhard sehari-hari. Termasuk bagaimana Reynhard menikmati malam-malamnya.

Di grup WA itu banyak sekali
cerita –yang di mata kita terasa serem-serem.

Ia juga sering menceritakan
pengalaman apa saja yang terjadi ‘tadi malam’.

Orang tuanya yang asli di
Jakarta kaget setengah mati. Tapi mereka telat mengetahui bahwa anak mereka itu
gay.

Sekali waktu sang ibu ingin
menjodohkan Reynhard dengan gadis Jakarta. Sesuku dan seiman. Tapi Reynhard
dingin.

Kini Reynhard sudah berumur 36
tahun.

Sang ibu kini sering ke Inggris
untuk menjenguk anaknya di tahanan. Tentu dengan sejuta rasa. Itulah anak
laki-laki satu-satunya.

Sesekali sang ibu ke Manchester
disertai anak perempuannya. Adik perempuan Reynhard  –seorang dokter yang
juga masih bujangan.

Keluarga Saibun Sinaga memang
hanya dikaruniai dua anak. Reynhard dan dokter itu.

Anak perempuannya itu terlihat
sebagai anak yang makmur –bisa disebut obesitas. Sebagai dokter dia pernah
bekerja di sebuah klinik tapi berhenti. Merasa gajinya kecil.

Keluarga ini belum sekali pun
menggunakan gedung sendiri untuk pesta perkawinan anak sendiri.

Kini Reynhard menghadapi
hukuman yang berat. Tuduhan padanya banyak dan berlapis. Ia bisa dijatuhi
hukuman seumur hidup.

Paling ringan ia akan dihukum
30 tahun.

Bagaimana bisa Reynhard disebut
melakukan ‘date rape’?

Ceritanya panjang. Seperti
dalam film.

Dimulai lewat tengah malam.

Kota Manchester sudah sepi.

Tapi di sekitar apartemen
Reynhard masih ramai. Suasananya khas pusat hiburan malam: banyak yang mabuk
atau setengah mabuk.

Reynhard ada di situasi seperti
itu. Di situlah Reynhard memilih-milih.

Ia memilih yang sesuai dengan
seleranya: remaja. Sekitar umur 19-20 tahun.

Tapi ia juga melihat-lihat
kondisi anak itu. Biasanya ia mengincar anak yang dalam posisi sulit. Misalnya
lagi setengah mabuk. Atau lagi tidak bisa pulang. Atau pula lagi bertengkar.

Ia memerankan diri menjadi
orang yang baik –dengan tawarannya yang menarik.

Ia menawarkan pertolongan bagi
incaran yang tidak tahu jalan pulang.

Ia menawari anak yang ia incar
itu untuk bermalam di apartemennya. Atau mengajaknya minum-minum di
apartemennya. “Di sebelah itu”.

Baca Juga :  LDK-JS UPR Gelar Seminar Cegah Radikalisme dan Hoax di Era 4.0

Suatu malam menjelang
subuh  ada dua remaja bertengkar. Cowok dan cewek. Si cowok didamprat
habis-habisan oleh si cewek. Lalu Reynhard memberikan simpati pada si cowok. Ia
mengajak pemuda itu menjauh dari pacarnya. Lalu menawarinya ke apartemennya.

Ada juga pemuda yang tidak bisa
pulang –ditinggal temannya. Ditawarinya ke rumahnya.

Mereka lalu berkenalan.
Sebagian menjadi sahabat beneran.

Mereka pun masuk ke apartemen.

Ada juga yang harus dirayu lewat
WA. Dengan kalimat kutipan dari lagu. Anda tentu sudah tahu kalimat dalam lagu
terkenal itu: take a sip of my secret poison, I will make you fall in love.

Itulah kalimat kode.

Yang menandakan Reynhard punya
obat yang bisa bikin orang melayang ke surga.

Ada juga yang minta datang ke
apartemen Reynhard untuk mencoba obat surga itu.

Namanya: GHB
–gamma-hydroxybutyrate.

Itu obat kategori C yang
dilarang diperjual belikan secara umum. Tapi orang seperti Reynhard bisa
membelinya di pasar gelap.

Mereka yang malam itu berhasil
diajak ke apartemennya diberi obat tersebut.

Umumnya mereka, itu tadi, masih
remaja. Umur 19 atau 20 tahun.

Setelah mendapat obat itu sang
pemuda teler. Lalu diperkosa.

Obat itu dikenal juga sebagai
ekstasi cair. Yang pengaruhnya bisa membuat pikiran gembira. Juga bisa
merangsang gairah seks.

Suatu malam ada salah satu
korban yang tidak teler. Saat Reynhard memperkosanya ia sadar. Lalu
memberontak. Meraih gagang telepon.

Memutar nomor 999.

Itu tanggal 2 Juni 2017.

Polisi pun menggerebek
apartemen Reynhard. Ditemukanlah banyak barang terlarang di situ: obat-obat
tadi. Juga video-video yang dibuatnya secara otomatis. Yakni saat ia melakukan
persetubuhan itu –yang menurut ia bukan pemerkosaan.

Selama sidang-sidang tertutup
Reynhard seperti biasa saja. Seperti merasa tidak bersalah. Ia terlihat santai
dan tidak ada penyesalan.

Sang ibu sempat hadir di
pengadilan prasidang anaknya. Hanya ayahnya yang tidak bisa –Saibun kemudian
sakit jantung dan harus dioperasi di RS Mt Elizabeth Singapura.

Dari sidang itulah diketahui
Reynhard mempunyai ratusan video rekaman adegan di apartemennya. Hakim sampai
berjam-jam menyaksikannya –sebagai pertimbangan apakah sidangnya nanti tetap
tertutup atau terbuka.

Juga untuk mempertimbangkan
apakah Reynhard bisa ditahan luar.

Berarti sudah lebih 2,5 tahun
Reynhard ditangkap. Publik tidak tahu identitasnya. Perkaranya disidangkan
secara tertutup.

Baru dua hari lalu hakim
memutuskan tidak ada gunanya lagi dirahasiakan. Hakim memutuskan justru publik
harus tahu.

Kejahatan yang dilakukan
Reynhard sudah berlebihan. Juga dianggap membahayakan umum. Terutama para
remaja.

Di antara korban Reynhard ada
yang sampai mau bunuh diri. Ia merasa tidak ada gunanya lagi hidup. Masa
depannya sudah hancur. Ia mengurungkan bunuh diri hanya karena ingat ibunya
yang hanya hidup sendirian.

Reynhard sendiri tetap tenang
dan santai. Hanya saja ia tidak bisa lagi mengunggah foto-fotonya di instagram.

Padahal itulah hobi Reinhard:
selfi. Hampir setiap hari ia memosting hasil selfiannya untuk umum.

Ia memang pandai bersolek.
Rambutnya sering ganti-ganti – -modelnya dan warnanya.

Dunia begitu anehnya. Dunia
orang tua begitu galaunya –dan dalam hal keluarga Saibun Sinaga begitu
sedihnya.(Dahlan Iskan) 

Terpopuler

Artikel Terbaru