30.8 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

LDK-JS UPR Gelar Seminar Cegah Radikalisme dan Hoax di Era 4.0

PALANGKA RAYA – Mahasiswa sebagai komponen generasi muda atau saat
ini dikenal dengan sebutan generasi millenial, sering kali menjadi sasaran dan
obyek berbagai hal yang berimplikasi negatif. Pasalnya, sebagian besar generasi
ini dinilai cenderung lebih mudah terpengaruh banyak hal dari luar.

Terlebih di era digitalisasi
seperti saat ini atau era 4.0, dimana generasi millenial-lah yang paling banyak
memiliki peran. Sehingga berbagai informasi menjadi lebih cepat mereka cari dan
terima.

Bertolak dari hal itu, Lembaga
Dakwah Kampus Jamaah Shalahuddin Universitas Palangka Raya (LDK-JS UPR)
menggelar seminar akbar dengan tema Pembentukan Karakter Keagamaan Mahasiswa
Muslim di Era 4.0 dan Peran Generasi Milenial dalam Mencegah Radikalisme dan
Penyebaran Hoax di Era 4.0.

Seminar yang dilaksanakan 26
Desember 2019 lalu di Aula Palangka UPR itu diikuti sekitar 200-an orang
mahasiswa se Kota Palangka Raya dan dosen Pendidikan Agama Islam di lingkungan
UPR.

Baca Juga :  Peringati Hari Gizi, Persagi Kalteng Gelar Senam dan Sarapan Bareng Mi

“Melalui seminar itu diharapkan
mahasiswa dapat lebih bisa melahirkan hal-hal yang positif dan bisa menata
nilai-nilai sosial yang selama ini ada di tengah masyarakat. Mahasiswa sebagai
generasi millenial jangan sampai dicap sebagai generasi penyubur berita bohong
atau hoax di era revolusi industri 4.0,” kata panitia seminar, Ahmad Irfan melalui rilisnya kepada
kaltengpos.co.

Ditambahkan Irfan, seminar akbar
tersebut merupakan kerjasama LDK-JS UPR dengan Direktorat Pendidikan Agama
Islam Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI.

“LDK-JS UPR merupakan salah satu
organisasi keagamaan mahasiswa yang mendapat dana bantuan pemberdayaan
organisasi keagamaan mahasiswa pada perguruan tinggi umum dari Kementerian
Agama RI,” ujarnya.

Sementara dosen PAI UPR, Nuraliah
Ali mengatakan, materi yang disampaikan dalam seminar tersebut diharapkan bisa
menjadi bekal dan wawasan mahasiswa akan paham dan pola penyebaran hoax dan
radikalisme.

Baca Juga :  Percuma Puasa Jika Masih Mengumpat di Medsos, Dosanya Justru Berlipat

“Mahasiswa sebagai digital native
yang rentan terpapar paham radikalisme dan isu-isu propokatif. Dengan adanya
pemahaman tersebut dan mindset Rahmatan lil Alamin  diharapkan mahasiswa dapat memiliki
karakter  yang kuat sehingga mampu
mengambil peran sebagai agent of change di kampus mereka masing-masing,”
ujarnya.

Acara yang dimeriahkan dengan
penampilan seni Madihin itu menghadirkan sejumlah pemateri, di antaranya Dosen
PAI UPR, Dr Syamhudian Noor, dan Dosen IAIN Palangka Raya, Dr Ahmad Dakhoir. (nto)

PALANGKA RAYA – Mahasiswa sebagai komponen generasi muda atau saat
ini dikenal dengan sebutan generasi millenial, sering kali menjadi sasaran dan
obyek berbagai hal yang berimplikasi negatif. Pasalnya, sebagian besar generasi
ini dinilai cenderung lebih mudah terpengaruh banyak hal dari luar.

Terlebih di era digitalisasi
seperti saat ini atau era 4.0, dimana generasi millenial-lah yang paling banyak
memiliki peran. Sehingga berbagai informasi menjadi lebih cepat mereka cari dan
terima.

Bertolak dari hal itu, Lembaga
Dakwah Kampus Jamaah Shalahuddin Universitas Palangka Raya (LDK-JS UPR)
menggelar seminar akbar dengan tema Pembentukan Karakter Keagamaan Mahasiswa
Muslim di Era 4.0 dan Peran Generasi Milenial dalam Mencegah Radikalisme dan
Penyebaran Hoax di Era 4.0.

Seminar yang dilaksanakan 26
Desember 2019 lalu di Aula Palangka UPR itu diikuti sekitar 200-an orang
mahasiswa se Kota Palangka Raya dan dosen Pendidikan Agama Islam di lingkungan
UPR.

Baca Juga :  Peringati Hari Gizi, Persagi Kalteng Gelar Senam dan Sarapan Bareng Mi

“Melalui seminar itu diharapkan
mahasiswa dapat lebih bisa melahirkan hal-hal yang positif dan bisa menata
nilai-nilai sosial yang selama ini ada di tengah masyarakat. Mahasiswa sebagai
generasi millenial jangan sampai dicap sebagai generasi penyubur berita bohong
atau hoax di era revolusi industri 4.0,” kata panitia seminar, Ahmad Irfan melalui rilisnya kepada
kaltengpos.co.

Ditambahkan Irfan, seminar akbar
tersebut merupakan kerjasama LDK-JS UPR dengan Direktorat Pendidikan Agama
Islam Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI.

“LDK-JS UPR merupakan salah satu
organisasi keagamaan mahasiswa yang mendapat dana bantuan pemberdayaan
organisasi keagamaan mahasiswa pada perguruan tinggi umum dari Kementerian
Agama RI,” ujarnya.

Sementara dosen PAI UPR, Nuraliah
Ali mengatakan, materi yang disampaikan dalam seminar tersebut diharapkan bisa
menjadi bekal dan wawasan mahasiswa akan paham dan pola penyebaran hoax dan
radikalisme.

Baca Juga :  Percuma Puasa Jika Masih Mengumpat di Medsos, Dosanya Justru Berlipat

“Mahasiswa sebagai digital native
yang rentan terpapar paham radikalisme dan isu-isu propokatif. Dengan adanya
pemahaman tersebut dan mindset Rahmatan lil Alamin  diharapkan mahasiswa dapat memiliki
karakter  yang kuat sehingga mampu
mengambil peran sebagai agent of change di kampus mereka masing-masing,”
ujarnya.

Acara yang dimeriahkan dengan
penampilan seni Madihin itu menghadirkan sejumlah pemateri, di antaranya Dosen
PAI UPR, Dr Syamhudian Noor, dan Dosen IAIN Palangka Raya, Dr Ahmad Dakhoir. (nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru