28.4 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Banjir Jabodetabek, Menristek: Masyarakat Juga Harus Belajar, Jangan C

JAKARTACurah hujan yang tinggi ditambah
beberapa persoalan saluran menjadi penyebab banjir di kawasan Jabodetabek. Karena itu Menteri Riset dan
Teknologi (Menristek) Bambang Brojonegoro‎ meminta masyarakat jangan hanya bisa
mengeluh melainkan harus bisa belajar dari negara tetangga Jepang.

“Indonesia salah satu negara
dengan potensi bencana tinggi dan karenanya kita tidak bisa sekedar komplain
atau mengeluh, harus belajar dari negara lain,” ujar Bambang di Kantor BPPT,
Jakarta, Jumat (3/1).

Bambang mengatakan, masyarakat
Indonesia harus terbiasa dengan menghadapi bencana. Seperti di Jepang, ekonomi
dan kegiatan masyarakat bisa tetap berjalan meskipun daerah tersebut rawan akan
bencana.

“Indonesia itu potensi bencananya
banyak. Tetapi kita harus belajar dari negara lain bagaimana caranya hidup
menjalankan kegiatan sehari hari ekonomi berjalan tanpa hambatan meskipun
daerah tempat kita tinggal itu adalah daerah yang rawan bencana,” katanya.

Baca Juga :  26 Anggota Teroris Bersenjata Papua Kembali ke NKR

Menurut Bambang, di setiap musim
ada saja potensi bencananya. Sehingga negara dengan dua musim yakni kemarau dan
hujan masyarakatnya harus terbiasa dengan adanya bencana seperti halnya negara
Jepang.

“Kita juga sadar sebagai negara
dengan dua musim kemarau dan hujan punya potensi bencana yang terkait
hidrometeologis,” ungkapnya.

Bambang mencontohkan, di musim
kemarau yang mengancam adalah kebakaran hutan dan lahan. Sementara di musim
penghujan ini ancamannya adalah banjir.

“Oleh karena itu kita tetap harus
menyiapkan diri ketika masuk musim kemarau. Maka upaya modifikasi cuaca pun
akan dilakukan,” katanya. (JPC/KPC)

JAKARTACurah hujan yang tinggi ditambah
beberapa persoalan saluran menjadi penyebab banjir di kawasan Jabodetabek. Karena itu Menteri Riset dan
Teknologi (Menristek) Bambang Brojonegoro‎ meminta masyarakat jangan hanya bisa
mengeluh melainkan harus bisa belajar dari negara tetangga Jepang.

“Indonesia salah satu negara
dengan potensi bencana tinggi dan karenanya kita tidak bisa sekedar komplain
atau mengeluh, harus belajar dari negara lain,” ujar Bambang di Kantor BPPT,
Jakarta, Jumat (3/1).

Bambang mengatakan, masyarakat
Indonesia harus terbiasa dengan menghadapi bencana. Seperti di Jepang, ekonomi
dan kegiatan masyarakat bisa tetap berjalan meskipun daerah tersebut rawan akan
bencana.

“Indonesia itu potensi bencananya
banyak. Tetapi kita harus belajar dari negara lain bagaimana caranya hidup
menjalankan kegiatan sehari hari ekonomi berjalan tanpa hambatan meskipun
daerah tempat kita tinggal itu adalah daerah yang rawan bencana,” katanya.

Baca Juga :  26 Anggota Teroris Bersenjata Papua Kembali ke NKR

Menurut Bambang, di setiap musim
ada saja potensi bencananya. Sehingga negara dengan dua musim yakni kemarau dan
hujan masyarakatnya harus terbiasa dengan adanya bencana seperti halnya negara
Jepang.

“Kita juga sadar sebagai negara
dengan dua musim kemarau dan hujan punya potensi bencana yang terkait
hidrometeologis,” ungkapnya.

Bambang mencontohkan, di musim
kemarau yang mengancam adalah kebakaran hutan dan lahan. Sementara di musim
penghujan ini ancamannya adalah banjir.

“Oleh karena itu kita tetap harus
menyiapkan diri ketika masuk musim kemarau. Maka upaya modifikasi cuaca pun
akan dilakukan,” katanya. (JPC/KPC)

Terpopuler

Artikel Terbaru