26.3 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Percuma Puasa Jika Masih Mengumpat di Medsos, Dosanya Justru Berlipat

PUASA di bulan Ramadhan tentunya bukan hanya sekedar menahan haus dan lapar saja, tetapi buat kamu yang sering mengumpat di media sosial (Medsos) coba stop! Sebab Puasa di era Medsos seperti sekarang ini, lisan ternyata diwakili jemari lewat kalimat saat mengetik gadget.

Dikutip dari Jawapos.com, Imam Besar Masjid Cut Meutia Jakarta Pusat Ustadz Mahfud Mustofa angkat bicara. Ia mengungkapkan jika gibah lewat Medsos apalagi saat puasa, dosanya pasti akan berlipat ganda. Sebab, ujung-ujungnya umumnya saling membenci dan menyudutkan.

“Saya justru enggak bisa bikin medsos. Dan paling enggak suka melihat broadcast message lewat chat yang isinya saling membenci. Sesuatu yang menimbulkan kebencian orang lain kan dosa, enggak boleh,” jelasnya.

Baca Juga :  Gubernur Sugianto Dukung Pelaksanaan Pilkada Tetap di 2020

“Jadi kurang pas bagi orang berpuasa mengumbar main medsos. Apalagi sifatnya menghujat ya. Kecuali untuk kritik membangun untuk akhlak lebih baik,” sambungnya.

Menurutnya, sekalipun orang itu berbuat salah ataupun benar, bukan ranah seseorang untuk menilai. Tak boleh juga menjelekkan atau membela orang lain. “Chat jelek juga termasuk gibah, puasanya berkurang pahalanya,” imbuhnya.

Sebab menurutnya, chat meski dilakukan lewat jari, hal itu sudah mewakili lisan. Semuanya terlontar dari isi hati. “Walau lewat jari, apa yang ditulis itu mewakili apa hati nurani kita,” terangnya lagi.

Lantas bagaimana cara mengatasinya? Semua itu balik lagi pada niat puasa masing-masing, tentunya semua nggak mau puasa menjadi percuma tanpa mendapatkan pahala kan?

Baca Juga :  ASN Harus Terus Berinovasi

PUASA di bulan Ramadhan tentunya bukan hanya sekedar menahan haus dan lapar saja, tetapi buat kamu yang sering mengumpat di media sosial (Medsos) coba stop! Sebab Puasa di era Medsos seperti sekarang ini, lisan ternyata diwakili jemari lewat kalimat saat mengetik gadget.

Dikutip dari Jawapos.com, Imam Besar Masjid Cut Meutia Jakarta Pusat Ustadz Mahfud Mustofa angkat bicara. Ia mengungkapkan jika gibah lewat Medsos apalagi saat puasa, dosanya pasti akan berlipat ganda. Sebab, ujung-ujungnya umumnya saling membenci dan menyudutkan.

“Saya justru enggak bisa bikin medsos. Dan paling enggak suka melihat broadcast message lewat chat yang isinya saling membenci. Sesuatu yang menimbulkan kebencian orang lain kan dosa, enggak boleh,” jelasnya.

Baca Juga :  Gubernur Sugianto Dukung Pelaksanaan Pilkada Tetap di 2020

“Jadi kurang pas bagi orang berpuasa mengumbar main medsos. Apalagi sifatnya menghujat ya. Kecuali untuk kritik membangun untuk akhlak lebih baik,” sambungnya.

Menurutnya, sekalipun orang itu berbuat salah ataupun benar, bukan ranah seseorang untuk menilai. Tak boleh juga menjelekkan atau membela orang lain. “Chat jelek juga termasuk gibah, puasanya berkurang pahalanya,” imbuhnya.

Sebab menurutnya, chat meski dilakukan lewat jari, hal itu sudah mewakili lisan. Semuanya terlontar dari isi hati. “Walau lewat jari, apa yang ditulis itu mewakili apa hati nurani kita,” terangnya lagi.

Lantas bagaimana cara mengatasinya? Semua itu balik lagi pada niat puasa masing-masing, tentunya semua nggak mau puasa menjadi percuma tanpa mendapatkan pahala kan?

Baca Juga :  ASN Harus Terus Berinovasi

Terpopuler

Artikel Terbaru