27.3 C
Jakarta
Wednesday, April 17, 2024

Generasi Milenial Bantu Penggalangan Dana untuk Korban Banjir di Kalte

PALANGKA
RAYA,KALTENGPOS.CO
 Generasi milenial Kalteng
memiliki cara tersendiri untuk tetap mengabadikan dan melestarikan budaya
peninggalan nenek moyang mereka. Meski saat ini generasi muda Kalteng sudah
banyak yang pergi meninggalkan tanah Dayak
demi menuntut
ilmu
, tapi kelak mereka akan kembali lagi.

Begitupun dengan adat
dan budaya. Di
mana pun mereka tinggal, adat budaya akan terus
diingat, dijaga
, dan dilestarikan. Cara melestarikan dan
mengenalkan kepada masyarakat pun berbeda-beda.

Ada yang melestarikan
dengan menampilkan adat budaya pada setiap kegiatan kebudayaan dan lainnya.
Kali ini, sekelompok generasi muda menampilkan budaya melalui media sosial
secara virtual dalam rangka penggalangan dana untuk korban banjir yang melanda
Kalteng beberapa waktu
lalu.

Alunan musik modern
yang dipadukan dengan alat musik tradisional Kalteng
mengiringi
pergelaran penggalangan dana yang ditayangkan di media sosial selama
sejam.

Ketua Umum
Himpunan Mahasiswa dan Pelajar Palangka Raya (HMPP) Palangka Raya di Malang
, Jepri Adi
Putra mengatakan, kegiatan ini gabungan antara HMPP Malang dan Ikatan Keluarga
Pelajar Mahasiswa Palangka Raya (IKPMP) di Yogyakarta. Pasalnya, mahasiswa dan
pelajar yang berkuliah atau bersekolah di Malang dan Yogyakarta peduli terhadap
masyarakat Kalteng yang terdampak bencana banjir.

“Hal ini bentuk
kepedulian kami dengan masyarakat Kalteng yang terdampak bencana banjir
. Kebetulan
kami (mahasiswa Malang dan Yogyakarta,
red) pulang
lantaran pembelajaran online akibat pandemi Covid-19,” katanya saat
dibincangi usai pergelaran di salah satu
kafe di Jalan Menteng 16, Kota Palangka
Raya, Sabtu malam (3/10).

Baca Juga :  DAD Dukung Polda Kalteng, Desak Perda Pengendalian Karhutla Disahkan

Diungkapkannya,
biasanya
pada hari-hari biasa mahasiswa lebih produktif
dengan berbagai kegiatan.
Ketika diberlakukan pembelajaran
daring
, aktivitas pun jadi terbatas.
Melihat
adanya bencana banjir, generasi
muda
merasa tergugah untuk menggalang dana.

“Untuk
mengaktifkan aktivitas kami agar memberikan manfaat bagi saudara-saudara yang
terkena musibah, maka kami lakukan
penggalangan
dana ini,” ucap mahasiswa
jurusan psikologi di
Universitas Merdeka Malang ini.

Ketua HMPP Malang Periode
2017-2018 Markoryano Eka Putra mengatakan, pertunjukan ini menampilkan lima
kelompok dengan jumlah keseluruhan sepuluh penampilan. Yang melakukan
pertunjukkan ini pun juga dari para mahasiswa yang tergabung d
alam HMPP Malang
dan IKPMP Yogyakarta.

“Kami juga didukung
salah satu sanggar di Kota Palangka Raya yang memang sangat mendukung aksi-aksi
pemuda-pemudi
, yakni Sanggar Balanga Tingang,” ucapnya.

Melalui pertunjukan
budaya ini
, generasi muda dapat turut serta melestarikan
dan menjunjung tinggi adat istiadat serta budaya Dayak Kalteng. Ada
tari-tarian, k
arungut, hingga musik modern.

“Selain pertunjukan
pyur budaya, kami juga menggabungkan akustik dan musik daerah,” tegasnya.

Melalui kegiatan ini juga
kaum muda
bisa
menyalurkan
talenta yang dimiliki untuk dapat dilihat mayarakat.

“Budaya tidak hanya
zaman dulu saja tetapi saling kombinasi dengan budaya sekarang,” singkatnya.

Sementara itu, Wakil
Ketua IKPMP Mardwianto Setiawan menyebut
, penggalangan dana yang
dilakukan memang tidak seperti penggalangan dana yang dilakukan di jalan
an. Kegiatan yang
dilaksanakan
secara
virtual ini memberi
kesempatan kepada
masyarakat yang hendak menyumbangkan rezekinya secara online atau melalui
rekening.

Baca Juga :  Seumur Hidup

“Jika ada
masyarakat yang belum sempat menyumbang
lewat penggalangan
dana yang dilakukan di jalan
an, bisa disalurkan
melalui rekening yang telah
disediakan,”
ucapnya.

Pria yang saat ini
menempuh pendidikan di Universitas Atma Jaya Yogyakarta
itu
mengatakan,
penggalangan dana ini
akan berlangsung selama seminggu ke depan. Dana yang
terkumpulkan  tentunya akan disalurkan
kepada masyarakat yang terdampak bencana banjir.
Opsi pertama, disalurkan
melalui Satgas Covid-19 Kalteng
. Ada pula opsi kedua
yakni
pihaknya
akan
terjun
langsung ke
lapangan
untuk menyalurkan bantuan.

“Ada beberapa
syarat untuk menyalurkan bantuan
. Jika kami
kesulitan
, maka nantinya akan kami salurkan lewat
Satgas
Covid-19,”
tuturnya.

Kegiatan yang
dilaksanakan ini, lanjut dia, tetap
memperhatikan dan mengedepankan
penerapan protokol
kesehatan.
Hanya beberapa orang yang hadir, yakni mereka
yang terlibat dalam pementasan.
Penonton dapat menikmati
budaya yang ditampilkan oleh generasi muda ini secara virtual.

“Kegiatan ini juga
untuk mencegah kerumunan di jalana
n. Jadi,
masyarakat
dapat menikmati karya-karya kami secara virtual,”
tambahnya.

Diakuinya bahwa masyarakat
yang menonton pun lumayan banyak
. Bahkan ada
beberapa akun yang menyaksikan pertunjukan hingga selesai. Nanti, apabila
keadaan bencana banjir di Kalteng belum membaik
, maka kami
akan gelar konser amal.

“Pada
prinsipnya

kami berharap bencana ini segera berakhir,” singkat pria
yang mengambil studi jurusan manajemen ini.

PALANGKA
RAYA,KALTENGPOS.CO
 Generasi milenial Kalteng
memiliki cara tersendiri untuk tetap mengabadikan dan melestarikan budaya
peninggalan nenek moyang mereka. Meski saat ini generasi muda Kalteng sudah
banyak yang pergi meninggalkan tanah Dayak
demi menuntut
ilmu
, tapi kelak mereka akan kembali lagi.

Begitupun dengan adat
dan budaya. Di
mana pun mereka tinggal, adat budaya akan terus
diingat, dijaga
, dan dilestarikan. Cara melestarikan dan
mengenalkan kepada masyarakat pun berbeda-beda.

Ada yang melestarikan
dengan menampilkan adat budaya pada setiap kegiatan kebudayaan dan lainnya.
Kali ini, sekelompok generasi muda menampilkan budaya melalui media sosial
secara virtual dalam rangka penggalangan dana untuk korban banjir yang melanda
Kalteng beberapa waktu
lalu.

Alunan musik modern
yang dipadukan dengan alat musik tradisional Kalteng
mengiringi
pergelaran penggalangan dana yang ditayangkan di media sosial selama
sejam.

Ketua Umum
Himpunan Mahasiswa dan Pelajar Palangka Raya (HMPP) Palangka Raya di Malang
, Jepri Adi
Putra mengatakan, kegiatan ini gabungan antara HMPP Malang dan Ikatan Keluarga
Pelajar Mahasiswa Palangka Raya (IKPMP) di Yogyakarta. Pasalnya, mahasiswa dan
pelajar yang berkuliah atau bersekolah di Malang dan Yogyakarta peduli terhadap
masyarakat Kalteng yang terdampak bencana banjir.

“Hal ini bentuk
kepedulian kami dengan masyarakat Kalteng yang terdampak bencana banjir
. Kebetulan
kami (mahasiswa Malang dan Yogyakarta,
red) pulang
lantaran pembelajaran online akibat pandemi Covid-19,” katanya saat
dibincangi usai pergelaran di salah satu
kafe di Jalan Menteng 16, Kota Palangka
Raya, Sabtu malam (3/10).

Baca Juga :  DAD Dukung Polda Kalteng, Desak Perda Pengendalian Karhutla Disahkan

Diungkapkannya,
biasanya
pada hari-hari biasa mahasiswa lebih produktif
dengan berbagai kegiatan.
Ketika diberlakukan pembelajaran
daring
, aktivitas pun jadi terbatas.
Melihat
adanya bencana banjir, generasi
muda
merasa tergugah untuk menggalang dana.

“Untuk
mengaktifkan aktivitas kami agar memberikan manfaat bagi saudara-saudara yang
terkena musibah, maka kami lakukan
penggalangan
dana ini,” ucap mahasiswa
jurusan psikologi di
Universitas Merdeka Malang ini.

Ketua HMPP Malang Periode
2017-2018 Markoryano Eka Putra mengatakan, pertunjukan ini menampilkan lima
kelompok dengan jumlah keseluruhan sepuluh penampilan. Yang melakukan
pertunjukkan ini pun juga dari para mahasiswa yang tergabung d
alam HMPP Malang
dan IKPMP Yogyakarta.

“Kami juga didukung
salah satu sanggar di Kota Palangka Raya yang memang sangat mendukung aksi-aksi
pemuda-pemudi
, yakni Sanggar Balanga Tingang,” ucapnya.

Melalui pertunjukan
budaya ini
, generasi muda dapat turut serta melestarikan
dan menjunjung tinggi adat istiadat serta budaya Dayak Kalteng. Ada
tari-tarian, k
arungut, hingga musik modern.

“Selain pertunjukan
pyur budaya, kami juga menggabungkan akustik dan musik daerah,” tegasnya.

Melalui kegiatan ini juga
kaum muda
bisa
menyalurkan
talenta yang dimiliki untuk dapat dilihat mayarakat.

“Budaya tidak hanya
zaman dulu saja tetapi saling kombinasi dengan budaya sekarang,” singkatnya.

Sementara itu, Wakil
Ketua IKPMP Mardwianto Setiawan menyebut
, penggalangan dana yang
dilakukan memang tidak seperti penggalangan dana yang dilakukan di jalan
an. Kegiatan yang
dilaksanakan
secara
virtual ini memberi
kesempatan kepada
masyarakat yang hendak menyumbangkan rezekinya secara online atau melalui
rekening.

Baca Juga :  Seumur Hidup

“Jika ada
masyarakat yang belum sempat menyumbang
lewat penggalangan
dana yang dilakukan di jalan
an, bisa disalurkan
melalui rekening yang telah
disediakan,”
ucapnya.

Pria yang saat ini
menempuh pendidikan di Universitas Atma Jaya Yogyakarta
itu
mengatakan,
penggalangan dana ini
akan berlangsung selama seminggu ke depan. Dana yang
terkumpulkan  tentunya akan disalurkan
kepada masyarakat yang terdampak bencana banjir.
Opsi pertama, disalurkan
melalui Satgas Covid-19 Kalteng
. Ada pula opsi kedua
yakni
pihaknya
akan
terjun
langsung ke
lapangan
untuk menyalurkan bantuan.

“Ada beberapa
syarat untuk menyalurkan bantuan
. Jika kami
kesulitan
, maka nantinya akan kami salurkan lewat
Satgas
Covid-19,”
tuturnya.

Kegiatan yang
dilaksanakan ini, lanjut dia, tetap
memperhatikan dan mengedepankan
penerapan protokol
kesehatan.
Hanya beberapa orang yang hadir, yakni mereka
yang terlibat dalam pementasan.
Penonton dapat menikmati
budaya yang ditampilkan oleh generasi muda ini secara virtual.

“Kegiatan ini juga
untuk mencegah kerumunan di jalana
n. Jadi,
masyarakat
dapat menikmati karya-karya kami secara virtual,”
tambahnya.

Diakuinya bahwa masyarakat
yang menonton pun lumayan banyak
. Bahkan ada
beberapa akun yang menyaksikan pertunjukan hingga selesai. Nanti, apabila
keadaan bencana banjir di Kalteng belum membaik
, maka kami
akan gelar konser amal.

“Pada
prinsipnya

kami berharap bencana ini segera berakhir,” singkat pria
yang mengambil studi jurusan manajemen ini.

Terpopuler

Artikel Terbaru