25 C
Jakarta
Thursday, November 28, 2024

Tanam Pohon Alau Khas Kalteng

SEMARANG – Seluruh peserta Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XIV Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Tahun 2019 melakukan penanaman pohon khas daerah masing-masing di Hutan Wisata Tinonjoyo, Semarang, Kamis (4/7).

Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin diwakili oleh Plt Asisten Pemerintahan Setda Kota Palangka Raya Murni Djinu menanam pohon alau khas Kalteng.

Tanaman alau merupakan jenis cemara hutan yang memiliki pohon yang berukuran sedang dengan tinggi berkisar antara 20-45 meter, dengan kulit luar pohon berwarna kecoklatan dan bagian dalam kemerahan.

Kulit pohon alau cukup tebal kira-kira 1 cm bercelah-celah. Getah air dan berwarna kemerahan, bunga dan buah terdapat pada ujung daun yang berbentuk seperti jarum terbagi-bagi. Murni Djinu menyampaikan, acara penanaman pohon ini memberi manfaat terhadap ruang terbuka hijau dan diharapkan menjadi agenda rutin setiap kegiatan Apeksi. Dan tanaman khas Kalteng, lanjut dia, boleh tumbuh subur dan menambah perbendaharaan tanaman di Kota Semarang.

Baca Juga :  Upaya Menghadapi Pelakor Dalam Dimensi Hukum Adat Dayak Ngaju

Di sisi lain, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Antonia Kupa mengatakan, Pemko Palangka Raya membawa tiga pohon khas Kalteng, di antaranya pohon ulin, alau dan buah tangkuhiss. (hms/ami)

[14:28, 7/5/2019] Anindya Elisa Humaira: empat ja

SEMARANG – Seluruh peserta Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XIV Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Tahun 2019 melakukan penanaman pohon khas daerah masing-masing di Hutan Wisata Tinonjoyo, Semarang, Kamis (4/7).

Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin diwakili oleh Plt Asisten Pemerintahan Setda Kota Palangka Raya Murni Djinu menanam pohon alau khas Kalteng.

Tanaman alau merupakan jenis cemara hutan yang memiliki pohon yang berukuran sedang dengan tinggi berkisar antara 20-45 meter, dengan kulit luar pohon berwarna kecoklatan dan bagian dalam kemerahan.

Kulit pohon alau cukup tebal kira-kira 1 cm bercelah-celah. Getah air dan berwarna kemerahan, bunga dan buah terdapat pada ujung daun yang berbentuk seperti jarum terbagi-bagi. Murni Djinu menyampaikan, acara penanaman pohon ini memberi manfaat terhadap ruang terbuka hijau dan diharapkan menjadi agenda rutin setiap kegiatan Apeksi. Dan tanaman khas Kalteng, lanjut dia, boleh tumbuh subur dan menambah perbendaharaan tanaman di Kota Semarang.

Baca Juga :  Upaya Menghadapi Pelakor Dalam Dimensi Hukum Adat Dayak Ngaju

Di sisi lain, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Antonia Kupa mengatakan, Pemko Palangka Raya membawa tiga pohon khas Kalteng, di antaranya pohon ulin, alau dan buah tangkuhiss. (hms/ami)

[14:28, 7/5/2019] Anindya Elisa Humaira: empat ja

Terpopuler

Artikel Terbaru